Foodies Trends

Agar-agar dan Gelatin, Apa Sih Bedanya?

by Pramawidhi Setiono | February 20, 2020

Agar-agar dan Gelatin, Apa Sih Bedanya?
Memiliki bentuk yang mirip, agar-agar dan gelatin sama-sama menjadi sebuah bahan pelengkap yang hadir untuk mempercantik tampilan kuliner yang kalian buat. Saking miripnya, banyak yang tidak bisa membedakan kedua jenis bahan pelengkap ini jika disandingkan. Tapi, tahukah kalian jika agar-agar dan gelatin ternyata memiliki perbedaan besar? Bahkan dari bahan dasar dan cara pembuatannya saja agar-agar dan gelatin sudah terlihat keduanya sangat jauh berbeda. Penasaran apa saja yang membuat agar-agar dan gelatin tidak sama? Cari tahu dalam artikel berikut ini!

Bahan Dasar Pembuatan

agar-agar dan gelatin

Photo source: amazon.com

Belakangan, gelatin menjadi sebuah perbincangan hangat. Ini dikarenakan bahan dasar pembuatan gelatin yang berasal dari sumber makanan tidak halal bagi penganut agama Islam. Ya, gelatin memang pada awalnya berasal dari ekstrak tulang babi. Namun, belakangan juga sudah dibuat gelatin yang diolah dari tulang sapi sehingga termasuk makanan yang halal untuk dikonsumsi. Berbeda dengan gelatin, agar-agar memiliki bahan dasar yang berasal dari lautan. Agar-agar berasal dari olahan rumput laut atau ganggang kelompok Rhodophyceae atau golongan Gracilaria dan Gelidium. 

Manfaat Utama

Photo source: indobubbletea.blog

Pemanfaatan agar-agar lebih banyak dilakukan oleh masyarakat di Benua Asia. Ini dikarenakan masyarakat Asia mengenal agar-agar sebagai makanan sehat yang mengandung serat lunak yang tinggi dan kalori yang rendah. Kandungan ini membuat agar-agar dipercaya membantu melancarkan sisa makanan di usus. Selain untuk makanan, agar-agar juga bisa dimanfaatkan sebagai pemadat kemikalia dalam percobaan di laboratorium. Agar-agar juga bisa menjadi media tumbuh untuk jaringan tumbuhan dan mikroba. Jika dimanfaatkan di laboratorium, agar-agar dikenal dengan nama agar atau agrosa. Gelatin di sisi lain memiliki manfaat yang lebih banyak untuk tubuh manusia. Untuk itulah gelatin juga dipakai dalam beberapa produk obat-obatan. Manfaat gelatin yang paling utama adalah membentuk otot, mengurangi nyeri sendi, dan menjaga kesehatan kulit dan rambut. Beberapa penelitian juga menunjukkan gelatin memiliki kemampuan untuk menurunkan berat badan jika digunakan dalam dosis tertentu.

Bentuk

Photo source: hellosehat.com

Pada awal kemunculannya, agar-agar dibuat dengan cara menjemur rumput laut di bawah sinar matahari hingga kering. Setelah dikeringkan, agar-agar dijual tanpa kemasan yang baik dan hanya dijual begitu saja. Pada zaman ini, agar-agar dijual dalam bentuk bubuk yang sudah dikemas. Gelatin dijual dalam dua bentuk, yaitu lembaran dan bubuk. Penggunaan 1 sendok teh bubuk gelatin sama dengan 6 sampai 8 lembar gelatin lembaran. 

Cara Pengolahan

agar-agar dan gelatin

Photo source: pixabay

Agar dapat diolah, agar-agar harus dimasak hingga mendidih terlebih dahulu. Ini dikarenakan agar-agar pada saat ini memiliki bentuk bubuk yang harus dilarutkan terlebih dahulu. Prosesnya juga tidak rumit dan membutuhkan waktu lama. Setelah mendidih barulah agar-agar didinginkan agar bisa dinikmati. Gelatin bubuk lebih mudah dan praktis untuk digunakan. Bubuk ini hanya perlu dilarutkan dalam air hangat atau panas yang dan tidak perlu mendidih. Proses pelarutan ini harus dilakukan dengan cara diaduk hingga warnanya transparan. Untuk gelatin lembaran harus direndam dahulu dalam air dingin sebelum digunakan. Setelah direndam, gelatin kemudian diperas dan beberapa lembaran yang tidak bisa digunakan harus dibuang.

Rasa

Photo source: wongcoco.com

Meskipun sebenarnya tidak memiliki bau dan rasa, agar-agar bisa dengan mudah dicampurkan dengan rasa dari bahan makanan lain. Varian rasa yang banyak membuat agar-agar selalu dicari sebagai bahan pelengkap makanan.  Mirip dengan agar-agar, gelatin juga tidak memiliki rasa dan bau. Namun, gelatin tidak bisa dicampur dengan bahan makanan lainnya. Ini membuat gelatin hanya memiliki satu rasa dan cenderung dipakai hanya sebagai bahan pelembut makanan.

Tekstur

Photo source: pixabay

Yang selama ini jarang diketahui adalah agar-agar sebenarnya memiliki fungsi untuk membuat bahan makanan keras. Pemakaian agar-agar lebih banyak untuk pembuatan puding dengan tekstur padat dan kaku. Untuk membuat puding yang lebih lembut, agar-agar harus dicampur dengan air dengan jumlah lebih banyak. Berbeda dengan agar-agar, gelatin digunakan untuk membuat bahan olahan menjadi lebih lembut. Terkadang, karena makanan yang diberikan gelatin memiliki tekstur terlalu lembut, makanan tersebut harus dimasukkan ke dalam lemari es terlebih dahulu sebelum dimakan. Gelatin paling sering dipakai untuk pembuatan makanan manis, seperti tiramisu cake, cheesecake, dan mousse.

Harga

agar-agar dan gelatin

Photo source: pixabay

Agar-agar bisa dengan mudah ditemui di berbagai pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia. Bahkan, di warung-warung kecil pun agar-agar dijual bebas. Karena dijual di mana saja membuat semua orang bisa memanfaatkan agar-agar untuk mengkreasikan makanan atau minuman yang mereka buat. Harganya pun sangat murah. Satu kemasan agar-agar dijual dengan harga kurang dari Rp10.000. Hal berbeda akan kalian temukan di gelatin. Gelatin lebih susah ditemukan di pasar bebas. Hanya toko tertentu yang menjual gelatin di tempatnya, seperti toko bahan makanan. Harganya juga cukup mahal, yakni berkisar di atas Rp30.000 per kemasan. Selain karena penggunaannya yang tidak sebanyak agar-agar di Indonesia, proses pembuatannya yang cukup rumit juga membuat gelatin semakin mahal. Nah, setelah tahu beberapa perbedaannya, tentu kalian tidak perlu kebingungan lagi untuk memilih agar-agar dan gelatin dalam hidangan kuliner kalian.