Lifestyle

Diet Intermittent Fasting, Beneran Ampuh Turunin Berat Badan?

by Anindita Budhi | February 23, 2023

Diet Intermittent Fasting, Beneran Ampuh Turunin Berat Badan?

Diet intermittent fasting merupakan salah satu cara menurunkan berat badan yang diminati banyak kalangan. Apa sih yang membedakan cara intermittent fasting dibandingkan metode diet lain? Lalu, apa saja kesalahan intermittent fasting yang perlu kamu hindari? Simak ulasan selengkapnya di sini.

Apa Itu Diet Intermittent Fasting?

Dilansir dari Hellosehat.com, Diet intermittent fasting merujuk pada metode mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan dalam rentang waktu tertentu. Namun, kamu masih boleh minum saat berpuasa di antara waktu tersebut. 

Karena cara intermittent fasting inilah, diet ini dikenal dengan sebutan diet puasa. Alih-alih mengurangi atau membatasi makanan, metode diet ini fokus pada mengatur kebiasaan makan kamu. 

Dengan kata lain, diet puasa nggak mengatur makanan apa yang wajib dikurangi. Kamu justru harus mengatur kapan waktu makan dan kapan berhenti makan atau puasa. 

Jadi, kalau kamu cari cara diet tanpa menghindari makanan favorit, diet intermittent fasting bisa jadi alternatif menjanjikan. 

Photo source: Freepik

Manfaat Melakukan Diet Intermittent Fasting

Puasa sendiri telah terbukti mempunyai segudang manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Lalu, apa sih manfaat melakukan diet puasa?

1. Membentuk dan memperbaiki perilaku makan

Puasa jadi jalan terbaik untuk membantu kamu membentuk dan memperbaiki perilaku makan yang selama ini dijalani. Apalagi, jika kamu cenderung punya pola makan nggak teratur, sering skip makan, atau makan di luar jam makan biasanya. 

Photo source: Freepik

2. Melatih ketahanan tubuh

Intermittent fasting melatih ketahanan tubuh kita supaya tetap berfungsi optimal, meski sedang nggak menerima asupan makanan dalam rentang waktu tertentu. 

Photo source: Freepik

3. Mengontrol tekanan darah

Diet puasa juga membantu tubuh kita dalam mengontrol tekanan darah serta kolesterol. Pasalnya, saat berpuasa tubuh membakar lemak lebih efektif dan hormon insulin pun lebih peka terhadap apa yang kita makan.

Photo source: Freepik

Meremajakan kondisi tubuh

Intermittent fasting juga mendukung tubuh meremajakan diri lewat upaya perbaikan internal secara bertahap. Perlahan, kebugaran tubuh pun meningkat dan membuat tubuh lebih responsif dalam mencegah terjadinya kerusakan organ. 

Photo source: Freepik

Hindari Kesalahan Intermittent Fasting Berikut!

Apakah mudah menjalankan diet intermittent fasting? Nggak juga, karena perlu komitmen kuat dan disiplin tinggi supaya bisa memperoleh hasil efektif. Maka, kamu harus menghindari beberapa kesalahan intermittent fasting demi keberhasilan diet ini. 

1. Menyantap makanan tidak sehat saat periode makan

Usai berpuasa 16 jam, banyak orang cenderung kalap melahap semua jenis makanan. Bukan makanan sehat, mereka malah menyantap makanan berkalori tinggi. 

Kesalahan ini otomatis menggugurkan manfaat kesehatan diet puasa. Sayang kan udah puasa lama-lama tapi mudah tergoda oleh makanan berkalori tinggi? 

2. Porsi makan terlalu sedikit

Ingat diet puasa fokus pada pembatasan waktu makan. Jadi, tetap konsumsi jumlah kalori sewajarnya sesuai kebutuhan tubuh orang dewasa supaya tidak terjadi penurunan massa otot dan perlambatan metabolisme. 

3. Konsumsi minuman berkalori ketika puasa

Diet intermittent fasting memungkinkan kamu tetap minum saat berpuasa. Namun, jangan pilih minuman berkalori semacam kopi dengan gula, air kelapa, atau susu. Disarankan minum air putih saja, atau cairan elektrolit. 

4. Kurang minum air putih

Saat baru mulai puasa, tubuh membakar glikogen dan merilis air menuju aliran darah. Usai simpanan glikogen habis, simpanan air dan karbohidrat untuk digunakan ulang pun berkurang. Kalau kamu kurang minum air putih, tubuh bisa mengalami dehidrasi karenanya. 

5. Olahraga berlebihan ketika puasa

Hindari olahraga berlebihan saat puasa, terlebih olahraga berintensitas tinggi. Pasalnya, tubuh sedang membatasi asupan kalori. Olahraga berat dan berpuasa justru menambah banyak tekanan dalam tubuh. 

Photo source: Freepik

Cara Intermittent Fasting yang Efektif

Lalu, bagaimana cara intermittent fasting yang efektif? Perlu kamu tahu, ada beberapa cara diet intermittent fasting yang bisa kamu terapkan. Secara umum, metode-metode tersebut berbeda dalam kapan waktu berpuasa yang dipilih. Sekali lagi, kamu hanya berpuasa makan saja atau makan dalam porsi sedikit. Beberapa metode yang populer dalam diet intermittent fasting adalah:

- Metode 16/8 

Artinya, kamu membagi waktu menjadi 16 jam berpuasa dan 8 jam menyantap makanan. Misalnya, kamu bebas makan sejak jam 11.00 sampai 19.00 dan berpuasa 16 jam sisanya. Metode ini termasuk yang paling umum dilakukan.

- Metode Eat-Stop-Eat

Kamu tidak boleh menyantap makanan selama 24 jam beberapa hari dalam satu minggu. Contoh, kamu stop makan dari waktu makan malam sampai waktu makan malam hari berikutnya. Lalu, satu hari sesudahnya nggak berpuasa. Hmm… terdengar agak ekstrem ya? Namun, kamu bisa melakukannya secara bertahap, nggak usah langsung bablas 24 jam nggak makan. 

- Metode 5:2

Cara intermittent fasting ini dilakukan dengan mengurangi jumlah konsumsi sampai 25% jumlah kebutuhan normal atau sekitar 500 – 600 kalori per hari (satu kali porsi makan). Kamu boleh melakukan diet ini sebanyak dua hari per minggu, tetapi nggak berturut-turut. Jadi, kamu masih bisa menyantap makanan lima hari seminggu.

Kunci Berhasil Diet Intermittent Fasting

Dilansir dari Kontan.co.id, kamu perlu mengingat tiga hal saat memasuki fase makan dalam diet intermittent fasting, yaitu makan ketika sedang lapar, makan secukupnya, dan menyantap makanan bergizi seimbang. Kemudian, atur fase puasa sesuai dengan ritme tubuhmu sendiri. 

Ada orang yang lebih mudah menunda waktu sarapan, tetapi ada juga yang makan malam lebih awal. Maka, apa yang berhasil bagi orang lain belum tentu berhasil bagimu sehingga penting untuk mengenali ritme, metabolisme, dan kondisi tubuhmu terkini. 

Jangan lupa untuk memastikan tubuh selalu punya asupan energi cukup agar aktivitas harian tidak terganggu. Jika kamu berdiet untuk menurunkan berat badan, imbangi dengan olahraga agar hasil yang didapat lebih efektif. 

Satu lagi, jangan memaksakan diri berpuasa terlalu lama jika tubuh terasa lemas. Bagaimanapun kesehatan tubuhmu tetap nomor satu. Lakukan konsultasi dengan dokter lebih dahulu dan cermati kondisi kesehatanmu secara menyeluruh sebelum berdiet. Semoga berhasil ya!