Food

Margarin dan Mentega, Apa Sih Bedanya?

by Atalya Anggraini | March 11, 2020

Margarin dan Mentega, Apa Sih Bedanya?
Penampilannya boleh sama, teksturnya pun juga tak jauh berbeda, fungsi dari margarin dan mentega sebagai penghuni dapur pun bisa dikatakan mirip. Namun, sebenarnya ada perbedaan mendasar dari masing-masing mereka. Apa saja yang menjadi pembedanya? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

1. Bahan Pembuatnya

Photo source: Freepik

Margarin dan mentega sering dianggap sama-sama merupakan produk turunan susu, padahal faktanya tidak begitu lho. Mentega atau yang juga dikenal sebagai butter memang produk dari susu, tapi tidak begitu dengan margarin. Mentega dibuat dari campuran susu atau krim yang difermentasi, air, dan protein susu. Kadang ada juga produk mentega yang ditambah garam. Itulah kenapa kita mengenal salted dan unsalted butter. Sedangkan margarin tidak mengandung susu sama sekali. Makanan yang sering dijadikan sebagai pendamping roti ini terbuat dari pengelmusi, garam, dan minyak nabati. Bisa dibilang, margarin merupakan processed food yang rasa dan bentuknya dibuat semirip mungkin dengan mentega. Sehingga margarin bisa menjadi alternatif murah yang bisa kita pilih saat tidak bisa membeli butter atau mentega. Singkatnya, butter atau mentega merupakan produk alami, sedangkan margarin tidak alami karena merupakan processed food.

2. Proses Pembuatannya

Photo source: Freepik

Proses pembuatan mentega bisa dikatakan lebih panjang daripada margarin. Pembuatan mentega akan melalui proses pemisahan dan pengadukan, di mana buttercream yang berasal dari susu sapi akan diaduk dalam wadah mesin raksasa. Hasil pengadukannya kemudian akan dipasteurisasi dan didiamkan selama 24 jam. Setelah itu, hasil akhirnya akan dipotong-potong, dibentuk, dan dimasukkan ke dalam kemasan untuk dijual. Sedangkan pembuatan margarin dilakukan dengan proses hidrogenasi. Proses ini tidak terlalu rumit dan tujuan dari proses ini adalah untuk mengubah minyak nabati cair menjadi lemak padat atau semi padat.

3. Kandungan Lemaknya

Photo source: Freepik

Sebagian besar produk butter atau mentega biasanya mengandung 80% lemak. Kandungan lemak jenuh dalam mentega jauh lebih tinggi daripada margarin karena mentega dibuat dari lemak hewani. Namun, jenis lemak dalam margarin dan mentega tidaklah sama. Jenis lemak pada mentega biasanya mengandung omega 3 dan omega 6. Bagaimana dengan margarin? Ditemukan fakta bahwa kandungan lemak dalam margarin sangat beragam, mulai dari 10% sampai 90%. Jenis lemaknya sebagian besar adalah lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh tunggal. Sayangnya, di beberapa produk margarin juga sering ditemukan lemak trans yang terkenal buruk buat kesehatan.

4. Rasa dan Teksturnya

Photo source: Pixabay

Margarin dan mentega sekilas memang sangat mirip dalam rasa dan teksturnya. Namun, mentega atau butter yang terbuat dari bahan alami tidak akan bisa digantikan begitu saja dengan margarin yang merupakan makanan olahan. Perbedaan ini akan makin jelas terasa pada makanan-makanan yang dipanggang menggunakan margarin dan mentega. Makanan yang dibuat dengan campuran margarin biasanya tidak seenak makanan dari mentega. Mentega meninggalkan cita rasa asin dan sedikit gurih, sedangkan margarin menghadirkan rasa yang lebih netral.

5. Nutrisinya

Photo source: Pixabay

Baik itu margarin atau mentega, kedua bahan makanan ini tidak ada yang bisa dikatakan sebagai makanan sehat. Jika ingin mengurai nutrisinya satu persatu, margarin tidak memiliki lemak omega 3 dan omega 6 yang dikenal baik untuk kesehatan otak, tak seperti pada mentega. Meski begitu, margarin biasanya mengandung sejumlah nutrisi, seperti vitamin A, D, dan E. Terlepas dari manisnya tabel nutrisi pada kemasan margarin, banyak orang percaya bahwa yang alami, dalam hal ini adalah mentega, jauh lebih baik daripada makanan yang diproses. Tapi, tenang saja, akan ada selalu orang-orang yang memilih margarin daripada mentega. Para vegan, environmentalists, dan komunitas pembela hak binatang tentu akan lebih memilih margarin.

6. Jenisnya

Photo source: Pixabay

Mentega tersedia dalam berbagai jenis, seperti ghee, salted butter, clotted cream, atau butter tradisional. Selain itu, tidak semua butter atau mentega berwarna kuning. Warna mentega tergantung pada makanan yang dikonsumsi oleh sapi yang digunakan untuk membuat mentega. Misalnya, mentega yang terbuat dari sapi dengan makanan grass-fed biasanya berwarna kuning cerah. Sedangkan mentega dari sapi grain-fed berwarna kuning pucat Sebaliknya, margarin tidak memiliki banyak variasi dan hanya tersedia dalam bentuk soft spread dan hard spread untuk baking. Kategorinya terbagi lagi menjadi margarin tradisional dan margarin yang lebih sehat. Buat yang khawatir akan lemak trans pada margarin, saat ini banyak margarin yang dibuat dari palm oil atau olive oil demi mengurangi kandungan trans fat di dalamnya. Lalu mana yang lebih baik untuk dipilih? Masing-masing tentu punya kekurangan dan kelebihan. Kandungan lemak jenuh pada mentega dianggap berpotensi memicu masalah kesehatan, seperti penyakit jantung. Sedangkan kandungan lemak trans pada margarin juga tidak baik buat kesehatan. Alternatifnya, jika kalian lebih memilih margarin daripada mentega, pilihlah produk yang bebas lemak trans dan terbuat dari minyak sehat, seperti olive oil. Sedangkan untuk penggemar mentega, pilihlah produk yang terbuat dari susu sapi grass-fed. Apapun yang kalian pilih, tetaplah mengonsumsi margarin dan mentega dalam porsi yang secukupnya saja.