Tips & Tricks

Penting! Begini Pertolongan Pertama Keracunan Makanan

by Anindita Budhi | May 16, 2024

Penting! Begini Pertolongan Pertama Keracunan Makanan

Siapa pun nggak pengen keracunan makanan. Namun, ada saja penyebab keracunan makanan yang di luar kendali kita. Ini menjelaskan kenapa keracunan makanan sulit diantisipasi.

Maka, kamu perlu tahu seperti apa pertolongan pertama keracunan makanan sebagai langkah awal menangani situasi demikian. Apa saja yang perlu kamu tahu? Yuk, simak ulasan berikut ini.

Penyebab Keracunan Makanan

Mengutip laman Mayo Clinic, keracunan makanan bersumber dari apa yang kita makan atau minum. Penyebabnya beragam, tetapi kebanyakan karena ada kuman atau benda berbahaya lain pada makanan dan minuman tersebut.

Di dalam makanan atau minuman itu bisa jadi terkontaminasi satu atau beberapa hal, seperti:

  • Bakteri
  • Virus
  • Racun atau toksin
  • Parasit yang dapat hidup di usus
  • Jamur yang menghasilkan racun
  • Bakteri yang membuat atau membawa racun.

Asal kamu tahu, makanan bisa terkontaminasi kapan saja sejak proses penanaman, pemanenan, penangkapan, pengolahan, penyimpanan, pengiriman, hingga penyiapan.

Bakteri penyebab penyakit bawaan makanan juga bisa dijumpai di kolam renang, kolam, danau, sungai, maupun air laut. Beberapa bakteri seperti E. coli malah bisa menyebar lewat paparan hewan pembawa penyakit itu.

Peluang terkontaminasi makin besar jika penanganan makanan di rumah nggak dibarengi dengan:

  • Cuci tangan karena kontaminan dapat berpindah dari tangan selama penyiapan dan penyajian makanan
  • Disinfeksi area memasak atau makan, peralatan dapur yang belum dicuci bisa menyebarkan kontaminan
  • Penyimpanan yang benar, beda jenis makanan beda cara menyimpan, jika salah bisa merusak makanan.
pertolongan-pertama-keracunan-makanan-1

Photo source: Freepik

Gejala Keracunan Makanan

Apa tanda orang mengalami keracunan makanan?

Tanda keracunan makanan cukup beragam. Gejala tersebut bisa saja muncul dalam beberapa jam hingga beberapa minggu, tergantung penyebab atau sumber keracunan makanan.

Gejala umum keracunan makanan antara lain:

  • Sakit perut
  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Diare dengan tinja berdarah
  • Nyeri dan kram perut sekitar 12–72 jam setelah makan
  • Demam
  • Sakit kepala.

Pada tingkatan berbeda, keracunan makanan juga mempengaruhi sistem saraf dan menimbulkan gejala lebih parah, seperti:

  • Penglihatan ganda atau kabur
  • Sulit menelan
  • Badan terasa lemas dan lemah
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Suara terdengar berubah.
pertolongan-pertama-keracunan-makanan-2

Photo source: Freepik

Pertolongan Pertama Keracunan Makanan

Melansir laman Siloam Hospital, pertolongan pertama keracunan makanan dapat kamu tangani dengan melakukan beberapa langkah berikut.

Penuhi asupan cairan tubuh

Tetap minum air putih sedikit demi sedikit dengan intensitas sering. Hal ini penting untuk mencegah dehidrasi dan membuang racun dalam tubuh.

Boleh juga minum air putih atau minuman yang mengandung elektrolit. Jus buah maupun air kelapa bisa menjadi alternatif penawar keracunan makanan karena membantu pemulihan kadar karbohidrat dan mengatasi rasa lemas.

Muntah dalam posisi duduk

Jika masih terasa mual, coba tinggikan kepala atau atur posisi duduk. Ketika penderita keracunan hendak muntah, posisikan duduk lebih tegak. Ini mencegah muntahan masuk dalam saluran pernapasan.

Begitu juga saat penderita ingin makan/minum. Berikan sedikit tetapi sering dan lakukan dalam posisi duduk.

Pilih-pilih makanan yang dikonsumsi

Saat mengalami keracunan makanan, penderita harus memilih makanan yang sesuai. Apabila gejala diare dan muntah cukup berat, disarankan membatasi asupan makanan sementara waktu.

Pilih makanan yang rendah serat dan mudah dicerna. Misalnya, biskuit, bubur, kaldu ayam, kentang, dan biskuit. Hindari menyantap keju, krim, makanan berlemak, digoreng, berbumbu, tinggi gula, dan makanan/minuman mengandung susu karena bisa memperparah gejala keracunan.

Minum air jahe

Pertolongan pertama keracunan makanan bisa kamu atasi dengan minum air jahe. Air rebusan jahe dapat membantu mengurangi gejala keracunan, seperti nyeri perut dan mual. Air jahe juga memberi efek menenangkan saluran pencernaan sehingga aman diminum penderita gangguan pencernaan.

Jangan konsumsi obat tanpa resep dokter

Muntah dan diare karena keracunan makanan sebetulnya proses alami tubuh mengeluarkan racun dari dalam saluran pencernaan. Itu sebabnya, kamu tidak disarankan minum obat antidiare tanpa resep dokter lantaran dapat memperburuk gejala keracunan.

Cukup istirahat

Ketika gejala keracunan berkurang, tetap beristirahat cukup dan jangan langsung beraktivitas. Penderita keracunan makanan perlu beristirahat optimal karena tubuh membutuhkan waktu untuk pulih seperti sediakala.

pertolongan-pertama-keracunan-makanan-3

Photo source: Freepik

Kapan Harus ke Dokter?

Keracunan makanan nggak bisa dianggap remeh lho. Kamu harus segera ke dokter jika mengalami gejala berikut.

  • Muntah terus menerus
  • Kesulitan mengkonsumsi makanan dan minuman
  • Muntah berbarengan dengan darah atau BAB berdarah
  • Diare tidak berhenti sesudah 3 hari
  • Nyeri perut hebat
  • Mengalami gejala dehidrasi antara lain mulut kering, nyeri kepala, sulit BAB, dan haus berlebihan
  • Mengalami keluhan pada saraf, seperti kesemutan, lemah otot, atau penglihatan kabur
  • Perubahan perilaku
  • Demam tinggi.
pertolongan-pertama-keracunan-makanan-4

Photo source: Freepik

Begitu kamu mengalami gejala di atas, jangan tunda lagi. Segera meluncur ke UGD rumah sakit terdekat agar bisa mendapatkan penanganan medis.

Pada akhirnya, memang siapa saja bisa mengalami keracunan makanan. Namun, beberapa orang lebih mungkin sakit atau menderita komplikasi serius saat keracunan makanan.

Artinya, faktor risiko keracunan makanan lebih besar dialami oleh kelompok:

  • Bayi dan anak-anak
  • Ibu hamil
  • Orang lanjut usia
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah karena penyakit atau pengobatan lain.

Mencegah Keracunan Makanan

Bisakah keracunan makanan dicegah? Bisa dong. Bahkan, sebagian besar caranya cukup simpel, seperti:

Cuci tangan secara berkala

Kebiasaan sederhana yang bisa bikin perbedaan: cuci tangan. Biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air minimal 20 detik sesudah memakai toilet, sebelum makan, serta sebelum dan sesudah menyentuh makanan.

Cuci buah dan sayuran

Bilas buah dan sayuran menggunakan air sebelum dikupas, diolah, dan dimakan.

Cuci peralatan dapur

Usai bersentuhan dengan daging mentah atau buah dan sayuran yang belum dicuci, segera cuci alas potong, pisau, dan peralatan lain menggunakan air sabun.

Hindari menyantap daging atau ikan mentah maupun setengah matang

Masak daging dan ikan utuh sampai matang, diamkan minimal tiga menit. Perhatikan cara memasaknya dan pastikan benar-benar matang sebelum disantap.

Dinginkan atau bekukan sisa makanan

Punya sisa makanan dan ingin memakannya esok hari? Simpan sisa makanan dalam wadah tertutup di lemari es. Makanan ini aman disimpan 3–4 hari di chiller. Sementara itu, kamu bisa membekukan makanan di freezer untuk dimakan kemudian dalam batas waktu tertentu.

Masak sisa makanan dengan aman

Cairkan lebih dulu makanan beku dengan microwave jika ada. Bisa juga dengan membiarkannya di lemari es (chiller) agar cair semalaman. Lalu, panaskan kembali sisa makanan sambil cek rasa, bau, dan teksturnya.

Bersihkan lemari es secara berkala

Lemari es perlu kamu bersihkan secara berkala setiap beberapa bulan sekali. Bersihkan rak dan laci di dalamnya, hingga sela-sela dan karet pintu yang rawan berjamur. Pilah lagi bahan-bahan makanan minuman dan buang yang sudah nggak layak dikonsumsi.

pertolongan-pertama-keracunan-makanan-5

Photo source: Freepik

Pertolongan pertama keracunan makanan penting kamu ketahui mengingat kejadian ini bisa dialami siapa saja. Jika gejala keracunan tidak mereda setelah pertolongan pertama tersebut, segera pergi ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan lebih lanjut.

Mencegah keracunan makanan sangat mungkin lewat kebiasaan dan gaya hidup sehat. Namun, tetap jangan anggap sepele keracunan makanan ya!