Foodies Trends

Sejarah Cokelat & Olahannya yang Kita Nikmati Hingga Kini

by Finna Zephyrine | August 05, 2021

Sejarah Cokelat & Olahannya yang Kita Nikmati Hingga Kini
Sejarah cokelat melalui banyak hal sebelum jadi cokelat yang kita kenal sekarang. Sebelum jadi cokelat yang dikenal enak dan manis, cokelat adalah bahan baku minuman hangat yang lebih mirip dengan kopi dan memiliki rasa pahit. Penggunaannya pun awalnya hanya di acara-acara penting. Cokelat yang kita kenal sekarang sudah bisa lebih enak untuk dikonsumsi langsung. Bahkan, dengan kadar gula dan porsi yang tepat, cokelat bisa jadi salah satu pilihan snack rendah kalori. Berasal dari tanaman Theobromine cacao, cokelat mengandung senyawa alkaloid yang memberikan rasa pahit namun penuh khasiat. Di antara manfaatnya adalah memelihara fungsi jantung, meredakan batuk, dan meningkatkan energi.

Photo source: Pixabay

Berasal dari Amerika Selatan

Salah satu produsen cokelat mungkin dikenal berada di negara Swiss, tapi tahu nggak kalau semuanya berawal dari Amerika Selatan? Mengutip dari History, bukti awal adanya konsumsi cokelat ditemukan di kawasan selatan Meksiko, tempat suku Olmec berada. Dari peninggalan wadah minuman dan panci dari tahun 1500 sebelum masehi, ditemukan jejak kandungan theobromine. Namun, suku Olmec tidak memiliki riwayat tertulis mengenai cokelat, sehingga kurang jelas apakah mereka sudah mulai menggunakan biji kakao atau hanya menggunakan buahnya. Sementara itu, bukti tertulis ditemukan pada peninggalan suku Maya, yang berada di kawasan Amerika Tengah. Terdapat bukti bahwa mereka menggunakan cokelat sebagai minuman pada saat perayaan atau sebagai tanda transaksi penting.

Photo source: Pixabay

Sejarah Cokelat pada orang Aztec

Masih dari kawasan Amerika, orang Aztec ternyata menempatkan cokelat pada posisi yang lebih penting: menjadi minuman para raja dan digunakan sebagai mata uang. Mereka percaya bahwa cokelat adalah kiriman para dewa sehingga perlu diminum hanya oleh para bangsawan dan raja, atau pada acara special bagi rakyat biasa. Posisi kakao sangat istimewa sehingga digunakan sebagai tabungan kekayaan atau persembahan. Tampaknya, salah satu cara kakao sampai ke Eropa adalah karena orang-orang suku asli Amerika menyuguhkan atau mempersembahkan kakao dan minuman cokelat untuk Spanyol ketika mereka mulai menginjakkan kaki di tanah Amerika. Dalam beberapa abad kemudian, seluruh negara yang pernah datang ke Amerika menemukan kelezatan cokelat dan membawanya ke tanah asal mereka. Pada tahun 1500-an, cokelat sudah menjadi bahan minuman favorit di kawasan Eropa dan variasinya bermunculan.

Photo source: Pixabay

Kakao Bubuk oleh Van Houten

Masuk ke Eropa, minuman cokelat mengalami banyak modifikasi. Mereka meminum cokelat dengan gula tebu, atau ditambahkan rempah seperti kayu manis untuk menambah kenikmatannya. Mirip seperti di Amerika, sejarah cokelat di Eropa juga menjadikan minuman ini minuman kalangan menengah ke atas. Tapi semua itu berubah sejak tahun 1828. Coenraad Johannes van Houten, seorang ahli kimia dari Belanda, menemukan cara untuk memisahkan lemak dari biji kakao yang sudah disangrai. Setelah lemaknya ditekan keluar menggunakan alat khusus, barulah dihaluskan dan digabung dengan garam alkaline untuk menciptakan bubuk kakao yang bisa diseduh kapan saja. Ini menjadi cikal bakal produksi massal cokelat di Eropa.

Photo source: Pixabay

Mengonsumsi Cokelat seperti Orang Amerika Asli

Kalau bicara cokelat yang enak, tentu semua sudah pernah merasakan. Namun, khasiat aslinya baru akan terasa kalau kamu memilih untuk mengonsumsi dark chocolate, dengan kandungan kakao yang lebih tinggi dan gula yang rendah. Saat menyeduhnya, orang Amerika biasa menuang cokelat dari ketinggian, mirip dengan membuat teh tarik, agar minuman lebih berbusa. Busa yang dihasilkan itu sebenarnya berasal dari lemak cokelat yang ada dalam kakao. Hasilnya adalah minuman yang, walaupun pahit, lembut dan bisa dinikmati hangat atau dingin.