Food

Sejarah Opor Ayam, Hidangan Lebaran yang Tak Lekang oleh Waktu

by Danang Lukmana | April 17, 2023

Sejarah Opor Ayam, Hidangan Lebaran yang Tak Lekang oleh Waktu

Siapa tak kenal opor ayam? Sejarah opor ayam di Indonesia ini sudah berkembang sejak ratusan tahun yang lalu lho. Bagi Sebagian besar masyarakat Muslim Indonesia, hari raya Idul Fitri gak akan lengkap tanpa sajian opor ayam yang dipadukan dengan ketupat atau lontong. Sama seperti makanan spesial Lebaran lainnya, opor ayam pun punya sejarah yang cukup panjang.

Banyak teori yang menyebutkan asal-usul terciptanya opor ayam sampai jadi hidangan spesial hari raya. Beberapa menyebut bahwa kuliner ini terinspirasi dari sajian kari khas India, tapi ada juga yang menyebut berasal dari perpaduan orang Jawa dan Tionghoa. Daripada bingung, yuk Nibble kasih informasi lebih lengkapnya!

Hasil Akulturasi Kari dan Gulai

Belum ada bukti sejarah yang benar-benar valid terkait asal-usul opor ayam. Tapi dilansir Kompas dan Detik, sejarawan kuliner Univ Padjadjaran  Fadly Rahman memberikan penjelasannya. Menurut Fadly, opor ayam menjadi sajian spesial di hari raya memang ada pengaruhnya dari kebiasaan orang India dan Arab sebagai pembawa agama Islam ke Nusantara.

Photo source: Istockphoto

Masyarakat Muslim India sering menyajikan kuliner berbahan daging, baik ayam atau kambing, yang dimasak dengan rempah dan yogurt. Karena pengaruh Islam lebih dulu sampai di Sumatera, orang-orang di pulau tersebut mengadopsinya menjadi sajian gulai yang memakai santan. Hubungan dagang antara Sumatera dan Jawa, membuat kuliner serupa kari atau gulai ini akhirnya berkembang juga sesuai selera masyarakat di Jawa.

Sekitar abad 15 atau 16 kemungkinan opor mulai banyak dikonsumsi dan berkembang di Jawa sebagai modifikasi dari gulai maupun kari. Masyarakat Jawa saat itu gak terbiasa dengan masakan penuh rempah-rempah kuat seperti yang ada di gulai atau kari, sehingga mereka membuat modifikasi yaitu opor. Cita-rasanya yang gurih tapi gak begitu kuat, membuat opor benar-benar bisa menyebar di hampir mayoritas masyarakat Pulau Jawa.

Photo source: Istockphoto

Bumbu opor memang lebih sederhana dibandingkan masakan India dan Sumatera. Opor hanya mengandalkan bumbu rempah lokal seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, merica, jahe, jintan, dan adas. Kemudian bumbu-bumbu tersebut dihaluskan, ditumis dengan sedikit minyak, lalu disiram dengan santan sampai rasanya gurih dan harum.

Opor Kuning dan Opor Putih

Seiring perkembangan opor di masyarakat Jawa, opor pun mulai bisa dibedakan antara yang kuahnya berwarna kuning dan putih. Opor yang berkuah kuning cukup jelas menggambarkan bahwa ada tambahan kunyit yang dipakai sebagai bumbunya. Penambahan kunyit ini juga bisa ditafsirkan sebagai salah satu bentuk perpaduan budaya dari kuliner khas India.

Awalnya penambahan bumbu kunyit ini dimaksudkan untuk mengurangi aroma amis dari bahan-bahan yang dipakai. Sejarahnya, opor berkembang dengan isian berupa daging sapi, kambing, ataupun bebek yang memang punya aroma cukup kuat. Kemudian seiring zaman karena daging merah cukup mahal dan daging bebek gak semua orang suka, akhirnya dipilihlah daging ayam sebagai penggantinya. Penambahan bumbu kunyit pun mulai optional, artinya bisa ditambahkan maupun tidak. 

Photo source: Istockphoto

Pada akhirnya, sejarah opor ayam putih tanpa kunyit mulai berkembang di masyarakat khususnya Jawa-Tionghoa. Masyarakat Tionghoa umumnya hanya membuat opor ayam dengan tambahan santan tanpa kunyit, sehingga warnanya cenderung putih pucat. Opor putih ini sering disantap bersama lontong sebagai sajian dalam perayaan Cap Go Meh.

Teman Opor Ayam Saat Lebaran

Setelah mengetahui sejarah panjang dari opor ayam, sekarang kita simak informasi teman makannya saat Lebaran. Meski berasal dari Jawa, opor ayam seakan sudah diterima di seluruh Indonesia sehingga jadi kuliner ikonik hari raya. Berikut ini teman makan opor yang jadi ciri khas Lebaran di Indonesia.

Ketupat

Photo source: Istockphoto

Selain opor, bisa dibilang ketupatlah yang jadi makanan khas Lebaran paling ikonik dalam tradisi masyarakat Muslim di Indonesia. Beras yang dimasak dengan bungkus kulit janur kelapa ini seperti dianggap wajib untuk tersaji di meja makan keluarga saat hari raya. 

Dilansir dari Etnis, tradisi merayakan Idul Fitri dengan ketupat dipopulerkan oleh Sunan Kalijaga sebagai salah satu Wali Sanga. Dalam masyarakat Jawa, ketupat atau kupat dimaknai sebagai “mengaku lepat” atau mengaku salah, sesuai dengan momen hari ray aini untuk saling bermaafan.

Rendang

Photo source: Istockphoto

Makanan khas Minangkabau, Sumatera Barat, ini sudah jadi hidangan Nasional yang disukai juga hampir di seluruh Indonesia. Begitupun saat hari Lebaran, banyak keluarga yang menyajikan rendang sebagai teman menyantap opor ayam dan ketupat.

Cita rasa olahan daging yang dimasak menggunakan santan dan bumbu rempah yang banyak ini sangat terasa nikmat di lidah. Kunci kelezatannya ada pada proses masaknya yang lama, hingga santan beserta rempahnya saling menyatu dan menyerap ke daging.

Sambal Goreng Kentang Ati

Photo source: Istockphoto

Sajian makanan berikutnya yang mengisi meja makan keluarga saat Lebaran adalah sambal goreng kentang ati. Rasa pedas gurihnya sangat  nikmat disantap, terlebih melengkapi sajian opor dengan ketupat.

Isian sambal goreng ini adalah potongan kentang beserta hati sapi atau ayam yang semuanya dipotong dadu terlebih dulu. Selanjutnya tinggal diolah menggunakan campuran bumbu dapur dan cabai sampai matang. Terkadang juga ditambahkan potongan petai buat yang menyukainya.

Nah itu dia asal-usul opor ayam sampai jadi hidangan spesial yang selalu ada saat hari Lebaran. Kamu termasuk yang menyajikan opor ayam tiap Lebaran nggak nih?