Food

Apa Itu Bakcang? Bekal Makan Siang Favorit di Film Boboho

by Danang Lukmana | May 19, 2023

Apa Itu Bakcang? Bekal Makan Siang Favorit di Film Boboho

Sudah pada tahu belum nih apa itu bakcang yang sering dijadiin bekal makanan Boboho di film zaman dulu? Terkenal di kalangan masyarakat Tionghoa, bakcang atau bacang juga cukup akrab di beberapa kalangan di Indonesia. Tampilannya sih gak jauh beda dengan makanan lokal lainnya seperti lontong isi atau lemper, sehingga sering dijual bersamaan.

Biasanya bakcang yang sering ditemukan di pasar berbentuk segitiga, dibungkus daun, dan diikat dengan tali rafia. Isiannya berupa beras atau nasi yang dalamnya terdapat potongan daging berbumbu yang manis gurih. Dagingnya sendiri bisa bermacam-macam, tapi umumnya daging sapi, daging babi, atau semacam tetelan dan telur.

Ternyata makanan ini bukan sebatas makanan bekal atau jajanan saja lho. Bagi masyarakat Tionghoa, bakcang punya simbolisasi khusus bahkan ada festivalnya juga. Dalam hari-hari besar keagamaan atau tradisi, bakcang juga merupakan sajian khusus di atas meja makan atau digantung di pintu.

Yuk kenalan terlebih dahulu apa itu istimewanya kuliner bernama bakcang ini!

Kenalan dengan Bakcang

Photo source: Istockphoto

Buat yang belum familiar atau kenal apa itu bakcang, jadi makanan ini berbentuk segitiga atau limas segitiga dengan bungkus daun. Daun yang dipakai untuk membungkusnya umumnya memakai daun bambu dan diikat secara kencang. Bagian dalamnya adalah nasi atau ketan dengan isian daging, kemudian dikukus atau rebus.

Sebagai tradisi makanan Tionghoa, bakcang berasal dari kata ‘bak’ yang artinya daging, dan ‘chang’ yang artinya berisi. Sedangkan dalam Bahasa Mandarin, makanan ini sering disebut sebagai zongzi. Karena berdasarkan tradisi kuliner Tionghoa, isian dari bakcang yang paling dominan adalah dari daging babi cincang.

Seiring dengan berkembangnya kuliner ini di masyarakat Indonesia, isian bakcang atau bacang juga makin beragam untuk menyesuaikan selera lokal. Ada yang berisi daging sapi, ayam, jamur, kuning telur, atau tetelan lemak daging. Bahan pembungkusnya juga gak selalu dari daun bambu, karena beberapa penjual ada yang membuat bakcang dengan daun pisang atau daun lainnya.

Sejarah dan Mitologi Bakcang

Photo source: Istockphoto

Dalam tradisi Tiongkok seperti yang dikutip dari University of Missouri, tradisi menikmati bakcang sudah dikenal sejak Dinasti Zhou (1046-265 SM). Ada teori yang menyebut kalau bakcang dibuat untuk menghormati seorang pahlawan bernama Qu Yuan. 

Pada suatu masa, Qu Yuan sudah memperingatkan Raja akan kemungkinan negerinya akan mendapatkan serangan dari musuh terkuat. Namun sang Raja justru tidak mempercayai omongannya dan menuduh Qu Yuan berkomplot untuk korupsi. Dan benar serangan bangsa lain tersebut akhirnya tiba sehingga menghancur-leburkan negeri tempat mereka bernaung.

Mengetahui negerinya hancur porak poranda, Qu Yuan merasa sedih dan untuk membayar rasa bersalahnya, ia menceburkan diri ke Sungai Mi Luo. Rakyat yang sedih mengetahui pahlawan mereka menceburkan diri ke sungai berupaya keras mencari tubuhnya, namun tak berhasil diketemukan. Akhirnya rakyat berinisiatif melemparkan nasi berisi daging supaya ikan-ikan di sungai tidak memangsa tubuh sang Pahlawan. Dari situlah bakcang mulai menjadi tradisi besar dan punya makna khusus dalam kebudayaan Tiongkok. 

Bakcang dalam Perayaan Budaya Tiongkok

Photo source: Istockphoto

Lekatnya legenda pengorbanan Qu Yuan, membuat bakcang memang punya makna spesial dan khusus di tradisi Tiongkok. Sebelum dijual sebagai makanan “pasaran” seperti sekarang, bakcang dulunya lebih sebagai makanan persembahan. Ada festival khusus bernama Peh Cun atau Perahu Naga, saat bakcang benar-benar disajikan sebagai menu utama.

Festival perayaan makan bakcang akan diadakan setiap tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan tahun Cina. Pada festival ini, orang-orang akan menyantap bakcang sembari menonton perlombaan perahu naga. Banyaknya orang-orang yang menonton dan berlomba di perahu melambangkan banyaknya masyarakat yang cinta dan sukarela mencari tubuh Qu Yuan yang hanyut di sungai.

Bakcang sendiri punya bentuk limas segitiga asimetris yang membentuk empat sudut di ujungnya. Sudut pertama melambangkan keharmonisan keluarga agar tidak saling bertengkar satu sama lain. Kemudian sudut ke dua melambangkan kesehatan dan kedamaian jika berhasil menjaga keharmonisan. Dan sudut ketiga serta keempat yang melambangkan kesuksesan beserta rezeki yang berlimpah.

Bakcang Populer di Indonesia

Photo source: @bakcangpeneleh92

Setelah mengetahui apa itu bakcang dan makna budayanya, kali ini ada rekomendasi tempat membeli bakcang terkenal di Indonesia. Berikut ini beberapa tempat menikmati bakcang enak yang recommended.

1. Bakcang Agiok, Jakarta

Salah satu bacang enak di Jakarta yang tidak boleh kalian lewatkan adalah Bacang Agiok. Harganya cukup mahal, sekitar Rp45.000 per buah, tapi sebanding dengan ukurannya yang super besar. 

Isiannya juga padat dan banyak, yakni ada telur asin, jamur hioki, daging babi, dan lapciong (sosis babi). Nasinya sendiri bisa dipilih baik mau pakai beras ketan biasa atau nasi beras merah. 

Lokasi: Jl. Bandengan Sel. No.7, RT.1/RW.10, Pekojan, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat.

2. Bakcang Peneleh, Surabaya

Di kawasan Jalan Peneleh Surabaya, terdapat penjual bakcang legendaris sejak 1992 namanya Bakcang Peneleh. Semua proses pengolahannya benar-benar masih tradisional seperti zaman dulu dengan resep yang dipertahankan secara turun-temurun selama tiga generasi.

Untuk pilihannya ada bakcang babi ayam, bakcang babi ayam telur, dan bakcang babi spesial. Selain untuk kudapan, makanan ini juga sering jadi persembahan dalam ritual sembahyang masyarakat Tionghoa.

Lokasi: Jl. Peneleh No. 92, Genteng, Surabaya.

3. Bacang Panas Braga, Bandung

Photo source: @acayeats

Pilihan bakcang halal yang terkenal, ada Bacang Panas Braga yang lokasinya jelas ada di Jalan Braga Bandung. Sudah berjualan sejak 1989, lokasinya sendiri ada di depan Apotek Kimia Farma Braga atau di seberang bekas gedung De Majestic.

Menu bacang olahan Pak Halim ini berisi daging sapi yang tebal, bahkan ada yang berisi jando alias lemak tetelan sapi. Nah, bagi penggemar lemak sapi wajib banget nih cobain apalagi dimakan bersama sambal merahnya.

Lokasi: Jl. Braga No.1-7, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung.