Reviews

Hangout Kenyang di Thamrin 10 Food and Park

by Pramawidhi Setiono | January 28, 2020

Hangout Kenyang di Thamrin 10 Food and Park
Selepas hype Pasar Santa beberapa tahun lalu dan M Bloc tahun lalu, muncul beberapa tempah nongkrong kekinian di sekitaran Jakarta. Salah satunya di penghujung tahun 2019 lalu, Pemprov DKI Jakarta menyulap lahan terbuka di area Thamrin menjadi sebuah pusat kuliner. Diberi nama Thamrin 10 Food and Park, tempat ini diharapkan bisa menjadi salah satu pilihan utama dari masyarakat Jakarta yang tinggal atau beraktivitas di bilangan Thamrin, Sudirman, dan area sekitarnya. Thamrin 10 sendiri dulunya merupakan salah satu fasilitas park and go yang disediakan oleh Pemprov DKI. Karena tidak lagi dibutuhkan, tempat parkir ini kemudian disulap untuk dijadikan pusat jajanan dan ruang terbuka hijau. Jam buka yang mulai dari jam 10:00 hingga 22:00 menjadikan pusat kuliner baru ini bisa dikunjungi saat jam makan siang, sore, ataupun malam.

Terbuka di Pusat Kota

thamrin 10 food and park Selain Monas yang memang menjadi sebuah ikon dari Kota Jakarta, jarang bisa ditemukan sebuah tempat luas dan terbuka yang mampu dijadikan tempat nongkrong yang pewe di pusat Jakarta. Thamrin dan Sudirman sudah berubah menjadi sebuah kawasan yang dipenuhi gedung bertingkat. Bahkan, jumlah mall di pusat kota hampir menyaingi jumlah kantor. Hadirnya Thamrin 10 Food and Park hadir bak sebuah oasis di tengah padatnya gedung bertingkat. Jika dilihat dari jalanan utama Thamrin saja sudah terlihat bahwa Thamrin 10 memiliki area yang sangat luas. Bahkan, saking luasnya, ada beberapa spot kosong yang justru terlihat kurang menarik ketika dilihat. Penataan tempat duduk dan tenant di Thamrin 10 sebenarnya cukup rapi. Jumlah 54 tenant yang buka di Thamrin 10 berbanding lurus dengan jumlah tempat duduk yang disediakan. Namun, sayangnya saat baru masuk ke area Thamrin 10 ini kalian harus berjalan cukup ke dalam. Beruntung jalanan untuk masuk ke dalam kawasan ini sudah cukup rapi sehingga tidak akan menyulitkan bagi penyandang disabilitas. Bagi yang membawa kendaraan pribadi, kalian harus mencari tempat lain untuk memarkir kendaraan kalian. Thamrin 10 tidak memiliki area parkir khusus sehingga kalian harus memanfaatkan area parkir milik hotel, kantor, ataupun mall yang berada di sekitar Thamrin 10.  Akan jauh lebih baik jika kalian menggunakan kendaraan umum untuk menuju ke sini. Tempatnya yang berada di tengah Jakarta membuat akses kendaraan umum tidak susah. Kalian bisa menggunakan transjakarta dan turun di Halte Sarinah atau Bank Indonesia. Jika kalian memilih menggunakan Commuterline atau MRT, kalian bisa turun di Stasiun Sudirman untuk Commuterline dan Bundaran HI untuk MRT. Dari kedua stasiun itu, kalian bisa memanfaatkan fasilitas bus transjakarta gratis yang sudah disediakan Pemprov DKI.

Peduli UMKM

Seperti yang sudah kami sebutkan di atas, tak kurang dari 54 tenant hadir di Thamrin 10. Hampir separuhnya merupakan pengusaha kuliner dari sektor UMKM. Ini selaras dengan program pemerintah yang saat ini sedang gencar-gencarnya memberdayakan sektor UMKM di segala kegiatan. Ragam kuliner Thamrin 10  juga cukup bervariasi. Mulai dari makanan ringan hingga berat atau minuman hingga gelato bisa kalian pilih. Jika tidak ingin mengeluarkan uang lebih untuk minuman, kalian juga bisa meminum langsung air dari wastafel yang memang disediakan oleh pengelola. Di pusat kuliner Jakarta satu ini kalian bisa menemukan tenant legendaris, seperti Es Kopi Tak Kie, Ketan Susu Kemayoran, atau Mie Bandung Kejaksaan 1964. Selain itu, banyak pula tenant UMKM, seperti Dawet Ireng Wong Deso atau Dejamu. Hampir semuanya memiliki harga yang mirip sehingga usaha UMKM tidak akan tertutup oleh usaha kuliner lain yang sudah lebih besar namanya.

Mengincar Pangsa Pekerja Kantoran

thamrin 10 food and park Berbeda dengan M Bloc yang nge-hits, Thamrin 10 Food and Park lebih menyasar pekerja kantoran. Ini cukup terlihat jelas dengan pemilihan tempat yang berada di pusat Jakarta. Selain lokasi, harga di pusat kuliner satu ini juga sedikit berbeda dengan M Bloc. Kalian masih bisa menemukan makanan berat dengan harga di bawah Rp30.000. Hal ini sulit bisa kalian temukan di M Bloc. Serupa dengan M Bloc, di Thamrin 10 Food and Park ini metode pembayarannya juga cashless. Di Thamrin 10 kalian bisa memilih untuk melakukan pembayaran dengan menggunakan JakCard atau uang elektronik yang sudah umum digunakan, seperti Gopay, ovo, atau LinkAja. Namun, jika kalian menggunakan uang elektronik, siap-siap untuk membayar lebih karena ada pajak lain yang dikenakan ketika memindai QRIS yang disediakan tenant.

Tak Lupakan Kegemaran Anak Muda

Tampaknya Pemprov DKI selain tidak ingin ketinggalan hype tempat nongkrong juga tidak ingin ketinggalan hype spot instagramable. Meskipun memiliki tempat yang tidak se-artistik M Bloc, terlihat pengelola berupaya keras menyediakan spot-spot ini. Salah satu spot ini disiapkan dalam rangka menyambut tahun baru imlek yang akan segera tiba. Puluhan lampion digantung di langit-langit selasar Thamrin 10. Sentuhan kecil ini sebenarnya sudah mampu menggambarkan nuansa imlek yang identik dengan warna merah. Selain itu, di tiap sudut tempat makan dan tenant pun bisa kalian jadikan sebagai tempat berfoto. Semuanya tergantung dari kemampuan kalian mengambil gambar, semakin kalian mahir semakin besar pula kalian bisa mendapatkan background unik yang kami maksud di sudut ini. Senada dengan bagian sudut, bagian rooftop juga bisa menjadi tempat yang baik untuk mengambil sebuah foto. Pemandangan keseluruhan Thamrin 10 bisa menjadi latar yang ciamik jika kalian mampu mengambil gambarnya dengan baik pula.

Rekomendasi Kami

Untuk sebuah tempat alternatif dalam mencari makanan dan suasana tenang, Thamrin 10 bisa jadikan sebagai salah satu pilihan. Tempatnya yang cukup luas membuat Thamrin 10 seakan menjadi sebuah ruang terbuka hijau yang sangat dibutuhkan oleh pekerja kantoran di kawasan ini. Oh iya, jangan lupa untuk membawa obat anti nyamuk jika kalian berkunjung ke Thamrin 10. Nyamuk cukup banyak berterbangan di area ini, khususnya di area rooftop dari Es Kopi Tak Kie dan Serabi Solo 88. Maklum, tepat di belakang area ini masih berupa kebun yang tidak terurus.