Reviews

Mengulik Cita Rasa Peranakan di Restoran Kapitan Lim

by Pramawidhi Setiono | January 14, 2020

Mengulik Cita Rasa Peranakan di Restoran Kapitan Lim
Berbelanja di Tanah Abang tentunya akan menguras tenaga. Besarnya pasar yang satu ini bukan tidak mungkin membuat kalian akan tersesat di dalamnya. Lelah menjelajahi kawasan ini harusnya bisa terbayar dengan makanan ataupun minuman dingin. Jika biasanya banyak orang memutuskan untuk beristirahat di warung nasi alam sunda atau warung makan lain, akhir tahun lalu muncul restoran Kapitan Lim di kawasan Pasar Tanah Abang. Kapitan Lim dikenal luas sebagai salah seorang Kapitan yang menjadi pengusaha gula di wilayah Batavia. Beliau berhasil mengembangkan kawasan Tanah Abang hingga menjadi salah satu kawasan yang cukup ramai di masanya. Belakangan, nama Kapitan Lim dijadikan sebagai salah satu restoran di kawasan Tanah Abang. Uniknya, restoran yang satu ini sudah buka sejak pukul 06:00 dan tutup pada pukul 18:00, atau hanya beroperasi selama 12 jam.

Ambiance

restoran kapitan lim Tak pernah rasanya membayangkan bisa merasakan nikmat seperti di restoran Kapitan Lim ketika sedang berada di kawasan Tanah Abang. Klakson saling bersahutan, kata-kata kasar bertebaran, dan lalu lalang orang tak ada habisnya menjadi pemandangan sehari-hari di Tanah Abang. Tapi, di Kapitan Lim, kalian justru bisa menikmati itu semua. Kapitan Lim menggunakan bangunan yang dulunya merupakan sebuah wihara. Tak heran jika bangunan peninggalan wihara ini membuat Kapitan Lim memiliki sebuah restoran yang berukuran sangat luas. Tak cuma luas ke belakang dan samping, Kapitan Lim juga memiliki 2 lantai sehingga bisa kalian bayangkan sendiri berapa luas bangunan yang dimilikinya.

Lantai Bawah

Lantai bawah adalah tempat kalian untuk memesan makanan dan khusus bagi pengunjung yang tidak merokok. Begitu masuk ke dalam restoran kalian akan disambut oleh pramusaji yang dengan ramah langsung menanyakan berapa orang yang akan makan dan memilih untuk duduk di lantai bawah atau atas. Selepas memilih tempat duduk di lantai bawah, kalian bisa langsung memesan makanan di kasir untuk menu a la carte atau menu prasmanan. Salah satu keuntungan ketika duduk di lantai bawah selain kalian bisa memesan dengan mudah, kalian juga bisa menemukan spot-spot unik yang cocok untuk menambah perbendaharaan foto di gawai kalian. Tampaknya pencahayaan di lantai bawah ini sengaja dibuat agak minim agar pengunjung bisa menikmati hiasan yang sengaja dipajang di sepanjang dinding dan langit-langit restoran.

Lantai Atas

Lantai atas adalah lantai yang dikhususkan bagi pengunjung yang biasa menikmati makanan sambil merokok. Berbeda dengan lantai bawah, lantai atas ini lebih polos. Tidak ada pernak-pernik yang menghiasi dinding dan langit-langit restoran. Bahkan, lantainya pun hanya sekedar diplester dengan semen. Namun, jangan kira meskipun lantai ini lebih polos kalian tidak bisa santai menikmati keramaian Tanah Abang. Meskipun hanya terdapat sedikit pendingin ruangan di lantai atas ini, adanya kipas angin cukup membantu menjaga temperatur dalam ruangan. Bahkan, selama kami berada di lantai atas ini, kami merasa sangat nyaman dan cenderung mengantuk karena ambiance dari restoran Kapitan Lim yang sangat homey. Jika kalian masih merasa agak kepanasan karena di lantai atas hanya menggunakan kipas angin, kalian juga bisa membuka jendela yang mengarah langsung ke jalan raya. Meskipun memang suara berisik dari jalan raya semakin terdengar, tapi kembali lagi ambiance homey dari Kapitan Lim bagi kami membuat gangguan semacam itu tidak terasa.

Makanan dan Minuman

Kapitan Lim memiliki menu yang cukup banyak di restorannya. Selain menu makanan peranakan, Kapitan Lim juga memiliki beberapa menu sarapan yang bisa kalian pesan sebelum memulai hari. Seperti yang sudah kami sebutkan di atas, ada 2 paket makanan yang bisa kalian pilih di Kapitan Lim. Untuk kalian yang tidak ingin repot memilih satu per satu menu, kalian bisa memilih menu a la carte. Sedangkan jika kalian merasa penasaran dengan menu-menu kecil, paket prasmanan adalah pilihan yang tepat.

Menu Prasmanan

Menu prasmanan di Kapitan Lim ini selalu berubah setiap hari pilihan menunya. Setidaknya ada 10 menu makanan yang bisa kalian pilih. Selain menu makanan ini, sayuran yang disediakan juga selalu berubah. Ini dilakukan agar pengunjung tidak merasa bosan dengan menu yang itu-itu saja. Jika kalian memilih menu prasmanan, ada 3 pilihan paket yang tersedia. Setiap paket memiliki harga yang berbeda, yaitu mulai dari Rp40.000, Rp45.000, dan Rp60.000. Ketika berada di Kapitan Lim, kami memilih paket Rp45.000 sehingga mendapatkan 1 lauk dan 2 sayuran. Lauk yang kami pilih adalah orange chicken. Orange chicken ini adalah salah satu chinese food yang justru lahir di Amerika Serikat. Orange chicken dari Kapitan Lim menurut kami memiliki rasa yang terlalu manis dari jeruk. Bahkan, rasa manis ini sedikit menutupi rasa dari daging ayam. Untuk sayur, kami memesan cap cay dan sayur sawi putih. Kedua sayuran ini cocok untuk menemani orange chicken pesanan kami yang memiliki rasa manis. Meski begitu, tidak ada yang terlalu spesial dari kedua sayuran ini. 

Kwetiauw Medan

restoran kapitan lim Menu kedua yang kami pesan adalah kwetiauw Medan. Menurut pramusaji di Kapitan Lim, menu ini adalah salah satu andalan dari restorannya. Untuk sebuah makanan yang diberi harga Rp35.000 per porsinya, bagi kami menu ini cukup sepadan. Kwetiauw Medan aslinya di Medan dimasak di atas tungku api, mirip seperti prinsip dari bakmi jowo. Katanya, ini dilakukan agar makanan tidak cepat menjadi dingin ketika santapan belum habis. Selain itu, panasnya bara arang memberi karakteristik masakan kwetiau yang tidak lengket. Aroma harum kwetiau yang dimasak di atas bara arang juga berbeda. Hal inilah yang kami dapatkan di kwetiauw Medan a la Kapitan Lim. Kami memang tidak bisa memastikan apakah masakan ini benar dimasak di atas tungku, tetapi kwetiau yang kami dapatkan memang memiliki tekstur yang lebih kering dan tidak terlalu kenyal. Ini membuat kalian tidak perlu mengeluarkan effort lebih untuk mengunyah kwetiau. Yang membuat kami sedikit kaget adalah banyaknya porsi daging yang disajikan dalam seporsi kwetiauw Medan di restoran Kapitan Lim ini. Tidak banyak restoran yang mau mengeluarkan biaya lebih untuk menyediakan daging dengan porsi cukup banyak seperti Kapitan Lim.

Mie Udang Penang

Bagi kami, ini adalah menu paling juara di Kapitan Lim. Menurut pramusaji yang bertugas, selain kwetiau, menu yang satu ini juga merupakan andalan dari restoran Kapitan Lim. Harganya juga bersahabat, yaitu hanya sebesar Rp40.000. Mie dari menu yang satu ini memiliki tekstur yang kenyal. Bentuknya juga cukup besar sehingga cukup mengenyangkan ketika kalian makan. Tambahan fish cake yang berukuran cukup besar dan udang segar juga semakin menyemarakkan rasa dari menu mie udang penang. Namun, di balik kemeriahan topping dari menu ini, kuah adalah pemenangnya. Kuahnya tidak terlalu kental. Rasanya juga tidak se-asam kuah tom yum sehingga pastinya bisa dinikmati oleh siapa saja. Rasa segar yang dihasilkan dari kuah ini menjadi pendamping yang pas dari rasa mie, fish cake, dan udang.

Kapitan Lim Milk Tea Boba dan Kopi Kapitan

Bicara mengenai minuman andalan dari Kapitan Lim, pramusaji memberikan rekomendasi kepada kami untuk mencoba Kapitan Lim Milk Tea Boba dan Kopi Kapitan. Menurut kami, kedua minuman ini memang cocok untuk dijadikan minuman andalan dari restoran ini. Kapitan Lim Milk Tea Boba memiliki rasa yang cukup unik. Tidak seperti milk tea boba lain yang memang menjamur belakangan, ada sebuah rasa unik yang sampai saat ini pun masih kami perdebatkan. Ketika kami bertanya kepada pramusaji, mereka hanya berkata campuran dari minuman ini adalah susu segar. Namun, menurut kami, seperti ada campuran cocopandan dalam menu satu ini yang membuat rasanya cukup unik. Kopi Kapitan adalah salah satu kopi yang dijual di Kapitan Lim. Selain Kopi Kapitan ini, ada beberapa menu kopi lain yang dijual Kapitan Lim, salah satunya adalah kopi hitam yang memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan Kopi Kapitan.  Ketika diminum dalam keadaan tanpa gula, hampir tidak ada rasa asam yang terasa. Ini membuat Kopi Kapitan cocok untuk dinikmati siapa saja, termasuk bagi kalian yang memiliki masalah dengan lambung.  Untuk menu Kapitan Lim Milk Tea Boba dijual dengan harga Rp25.000 dan Kopi Kapitan memiliki harga Rp15.000

Rekomendasi Kami

Menurut kami, restoran Kapitan Lim yang masuk ke dalam daftar restoran baru Januari ini adalah salah satu restoran yang harus kalian coba.  Tempatnya yang strategis tepat berada di sebelah pasar Blok B Tanah Abang tidak akan membuat kalian kebingungan untuk mencarinya. Terlebih, bangunan restoran Kapitan Lim juga cukup mencolok jika dilihat dari kejauhan karena sama sekali tidak merubah tampilan awal dari wihara. Selain ambiance dan harganya yang masih masuk dalam kantong di tanggal tua, adanya menu sarapan juga membuat restoran ini cukup unik. Menu seperti roti bakar dan pisang bakar yang dinikmati bersama dengan kopi hitam ataupun teh bisa menjadi alternatif sarapan bagi kalian yang bekerja di sekitar kawasan Tanah Abang. Oh iya, untuk setiap pembelian menu makanan apa saja di restoran Kapitan Lim selama bulan Januari akan mendapatkan minuman es teh tawar.  Jadi, tunggu apalagi?