Food

Perjalanan Cheesecake Jepang hingga Ke Indonesia

by Pramawidhi Setiono | July 24, 2019

Perjalanan Cheesecake Jepang hingga Ke Indonesia
Cheesecake Jepang menjadi salah satu makanan penutup primadona di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Cita rasa yang manis berpadu dengan rasa asin dari keju cocok untuk dinikmati sebagai kudapan setelah makanan berat. Berbeda dengan cheesecake dari negara lain, cheesecake Jepang memiliki kandungan gula dan lemak yang lebih rendah dari cheesecake biasa. Hal ini membuat cheesecake Jepang memiliki tekstur yang lembut dan lebih fluffy. Penasaran bagaimana ceritanya hingga cheesecake Jepang bisa menjadi favorit banyak orang di Indonesia? Simak kisahnya berikut ini!   

Perjalanan Cheesecake

cheesecake jepang

Photo source: Pixabay

Selama ini cheesecake yang dikenal luas adalah cheesecake Amerika Serikat dan cheesecake Jepang. Padahal, cheesecake pada awalnya justru berasal dari Yunani.  Pada tahun 776 SM, tepatnya pada perhelatan ajang Olimpiade pertama, cheesecake disajikan sebagai kepada para atlet. Kue ini disajikan karena masyarakat Yunani percaya bahwa keju adalah salah satu makanan yang menghasilkan energi untuk tubuh. Kue yang disajikan kepada atlet dibuat dari keju yang berasal dari perpaduan antara susu domba dan susu kambing. Keju tersebut kemudian dicampurkan dengan tepung terigu, telur, susu, madu, dan lalu dipanggang hingga menjadi cheesecake. Masyarakat Yunani juga menggunakan cheesecake sebagai salah satu kue pernikahan. Resepnya yang simpel dan mudah dibuat menjadikan cheesecake pilihan utama di banyak acara pesta. Bahkan, resep tertua dalam pengolahan cheesecake juga ditemukan di Yunani. Tepatnya pada tahun 230, Athenaeus, salah satu penulis Yunani kuno, dipercaya adalah orang pertama yang menuliskan resep cheesecake, 2000 tahun setelah kemunculannya yang pertama.  

Mendunia Lewat Jajahan

cheesecake3

Photo source: Pixabay

Jauh sebelum cheesecake Jepang dikenal, tepatnya ketika Yunani dijajah oleh bangsa Romawi, resep cheesecake kemudian mulai mendapatkan beberapa penambahan bahan.  Bangsa Romawi dipercaya menambahkan keju yang dihaluskan dan telur ke dalam resep sebelumnya. Disajikan hangat setelah dibakar dalam tumpukan bata, cheesecake Romawi disebut dengan “libuma” dan hanya disajikan dalam momen tertentu. Ketika bangsa Romawi memperluas kerajaannya dengan menyerang negera lain di benua Eropa, resep cheesecake juga ikut menyebar ke segala penjuru Eropa. Resep cheesecake pun semakin berkembang beradaptasi dengan bahan dasar khas dari negara-negara yang dijajah.  

Dari Migran untuk AS

cheesecake6

Photo source: Pixabay

Pada abad ke-18, cheesecake akhirnya masuk ke Amerika Serikat. Resep cheesecake ini dibawa oleh masyarakat Polandia yang bermigrasi ke Amerika Serikat.  Pada waktu itu, resep cheesecake juga tengah mengalami perubahan drastis. Penggunaan telur kocok sebagai pengganti ragi untuk membut kue mengembang mulai dikenalkan. Setelah hilangnya rasa menyengat dari ragi, cheesecake mulai dikenal sebagai salah satu hidangan penutup. Salah satu cheesecake Amerika Serikat yang saat ini dikenal di seluruh dunia adalah New York Cheesecake.  Pada awalnya New York cheesecake adalah cheesecake yang disajikan tanpa ditambahkan bahan apapun. Kuncinya adalah rasa khas dari tambahan kuning telur dalam cream cheese yang menjadi isian dari cheesecake. Sekitar tahun 1900-an masyarakat New York mulai jatuh cinta dengan cheesecake. Setiap restoran berlomba-lomba untuk menawarkan cheesecake terbaik dengan versi mereka masing-masing. Bahkan, setiap orang berebut untuk mematenkan resep autentik cheesecake.   

Hadir di Jepang

cheesecake5

Photo source: japanesecooking101.com

Saat ini di Jepang sendiri dikenal luas 3 jenis cheesecake. Pertama, adalah cheesecake tradisional khas New York. Kedua, adalah cheesecake tradisional yang tidak dipanggang. Terakhir, adalah souffle cheesecake atau cheesecake Jepang. Cheesecake Jepang sangat berbeda dengan New York cheesecake. Cheesecake Jepang memiliki tekstur yang lebih lembut dan lebih fluffy. Bahkan, ketika diangkat pun cheesecake Jepang terasa sangat ringan. Ini dikarenakan cheesecake Jepang menggunakan putih telur kocok sebagai salah satu bahan utamanya. Pada masa pemerintahan Meiji, Jepang membuka diri terhadap dunia luar. Mereka bahkan mendorong untuk mengadopsi makanan dari luar negeri. Di tahun 1873, buku resep yang memasukkan resep cheesecake akhirnya dirilis. Uniknya, cheesecake di buku resep tersebut ditulis sebagai perpaduan antara keju dan nasi, tidak seperti cheesecake pada umumnya.  Meskipun begitu, resep tersebut tidak langsung begitu saja diadopsi masyarakat Jepang. Cheesecake Jepang baru benar-benar masuk setelah Perang Dunia II dan tentara Amerika Serikat yang ditugaskan ke Jepang membawa cheesecake khas Amerika dan makanan lainnya.  Awal periode Showa, keju dan cream cheese untuk pertama kalinya dikenalkan di Jepang dan mulai muncul sebagai bahan pengganti atau bahan pendamping bagi makanan tradisional Jepang. Sekitar tahun 1950-an, terjadilah fenomena dessert berbahan dasar keju di Jepang. Cheesecake Jepang sendiri untuk pertama kalinya muncul secara komersial pada tahun 1960-an. Tomotaro Kuzuno, owner dari Kobe Morozoff, bepergian ke Jerman dan menemukan käsekuchen cheesecake. Tomotaro begitu menyukai cheesecake tersebut dan menginginkan agar varian tersebut juga bisa didapat di Jepang. Sekitar tahun 1970-an, sebuah majalah wanita yang membahas cheesecake mendadak mendapatkan respon yang luar biasa di masyarakat. Hal ini kemudian meningkatkan ketertarikan masyarakat Jepang akan cheesecake. Pada rentang tahun 1980-1990, mulai bermunculan berbagai dessert yang menggunakan keju sebagai bahan dasarnya, seperti tiramisu keju dan roti isi keju. Pada time line itu juga, cheesecake Jepang mulai menyebar dan menjadi salah satu dessert favorit di Jepang dan dunia.  

Lewat YouTube Masuk ke Indonesia

cheesecake4

Photo source: thefeedfeed.com

Demam cheesecake Jepang merambah ke Indonesia di sekitar tahun 2017. Salah satu penyebabnya adalah lewat video di Youtube yang berjudul “Uncle Rikuro Puffy Cheesecake in Japan (Making of)” berhasil menyedot lebih dari 1,1 juta penonton. Karena video tersebut akhirnya banyak yang mencari tahu lebih lanjut mengenai cheesecake Jepang. Peluang ini yang kemudian diambil oleh beberapa brand cheesecake Jepang ternama, seperti Uncle Tetsu dan Pablo, untuk hadir di Indonesia. Bahkan, banyak juga restoran lokal yang akhirnya memilih cheesecake Jepang sebagai fokus bisnisnya. Bisa ditebak, di hari pembukaan gerainya di Indonesia, banyak orang yang rela antre berjam-jam lamanya di Uncle Tetsu ataupun Pablo. Rasa ingin tahu yang besar ditambah dengan rasa ingin selalu paling pertama masyarakat Indonesia benar-benar dimanfaatkan oleh brand-brand tersebut. Jadi bagaimana? sudah ngiler mau makan cheesecake hari ini? Temukan rekomendasi kami di sini.