Sudah pada tahu belum nih, ternyata petis Madura dengan petis yang dari Surabaya gak sama, lho. Banyak yang lebih akrab mengenal bumbu petis itu berasal dari Kota Pahlawan, Surabaya. Tapi gak semua petis yang dijual di sana berasal dari kota tersebut, karena ada juga yang berasal dari pulau di seberangnya yakni Madura. Bumbu berbentuk pasta hitam yang terbuat dari fermentasi udang dan ikan ini emang sering banget ditemui di beberapa masakan khas Surabaya dan Jawa Timur. Sebut saja krengsengan, rujak cingur, dan tahu tek telur yang makin mantap jika ditambahkan bumbu petis.
Perbedaan Petis Madura dan Surabaya
Meski punya penyebutan beserta bahan dasar pembuatan yang sama, petis Madura punya ciri khas cita rasa dan fungsi tersendiri dalam makanan. Hal itulah yang membedakannya dengan petis Surabaya. Nah, supaya kalian gak salah dalam memilih bumbu ini, yuk kenali bedanya petis Madura dan Surabaya berikut yang dihimpun dari Okezone.
1. Cara Pembuatan dan Bahan Bakunya
Petis dari Madura umumnya dibuat dari kaldu udang atau ikan yang dimasak hingga teksturnya pekat. Biasanya kaldu tersebut berasal dari sisa pembuatan pindang ikan. Ikan dengan taburan garam yang disusun berlapis di tempayan dimasak dengan api kecil. Nah, kalau sudah matang, pindang-pindang akan ditiriskan, tapi larutan kaldunya yang sudah bercampur garam akan ditampung dan diolah menjadi petis ikan.
source: @ichasavitry
Di Surabaya juga petis dibuat dari bahan yang sama yakni kaldu udang atau ikan. Tapi umumnya petis Surabaya dibuat dari kepala ikan yang diblender dengan air lalu disaring. Kemudian baru dimasak bersama bumbu-bumbunya antara lain; gula dan garam hingga airnya menyusut menjadi pasta. Karena berbeda di tata cara dasar pembuatannya itulah maka rasa petis Madura dan Surabaya juga berbeda.
2. Aroma dan Cita Rasa
Oleh karena perbedaan cara pembuatannya, petis khas Madura dan petis khas Surabaya jadi punya karakter cita rasanya yang berbeda masing-masing. Cita rasa bumbu ini yang khas Madura cenderung lebih asin tapi aromanya gak begitu amis yang tajam. Rasa asinnya tersebut akibat pembuatannya yang berasal dari kuah pindang ikan, sehingga banyak mengandung garam.
source: @photomadura
Berbeda dari yang Madura, kalau yang khas Surabaya cita rasanya cenderung ada sedikit manisnya. Tetapi aroma amis khas fermentasi makanan lautnya akan lebih strong. Hal itu karena proses pembuatannya juga yang mana semua bumbu dimasak hingga menyusut menjadi pasta yang sangat pekat.
3. Tampilan Warnanya Berbeda
Bukan cuma soal aroma dan cita rasanya saja yang berbeda, dari tampilan warnanya saja sudah bisa dilihat perbedaan kedua jenis petis ini. Petis madura punya tampilan warna yang cenderung cerah dengan rona warna merah kecokelatan, kurang lebih seperti warna terasi. Sementara itu, petis dari Surabaya punya warna yang jauh lebih gelap bahkan hitam pekat.
source: @amazingindonesiafood
Tapi kalau soal bentuk dan tekstur, kedua jenis ini masih mirip. Yakni sama-sama bertekstur pekat dan kental seperti pasta.
4. Beda Fungsi Penggunaan pada Masakan
Eitss jangan sampai salah, perbedaan cita rasa dan aroma tersebut membuat fungsi kedua jenis ini pada makanan jadi berbeda pula. Cita rasa asin yang dominan dari petis Madura membuatnya lebih cocok untuk penyedap rasa beberapa masakan khas, seperti rujak lontong Madura, sambal goreng, dan rujak buah.
source: @isnalailyjuanita
Sementara petis Surabaya dengan sedikit cita rasa manisnya mampu berperan sebagai penyedap maupun penambah rasa pada hidangan seperti tahu petis, rujak cingur, tahu tek telur dan lontong balap khas Surabaya. Warna hitam pekatnya juga berguna memperkuat warna masakan jadi lebih gelap dan khas. Nah, itu tadi perbedaan petis Madura dan petis Surabaya. Meskipun kedua wilayah cuma dipisahkan oleh selat kecil, tapi bahan makanannya tetap punya ciri khasnya masing-masing. Jangan sampai salah ya!