Lifestyle

Ragam Tradisi Kuliner Unik di Indonesia

by Danang Lukmana | October 18, 2021

Ragam Tradisi Kuliner Unik di Indonesia
Tanah air kita Indonesia ini diberkahi oleh kekayaan etnis, suku, budaya, agama, dan bahasa. Keragaman tersebut melahirkan banyaknya tradisi yang melibatkan aspek makanan atau kuliner juga di dalamnya. Tradisi yang berupa perayaan umumnya digelar untuk memperingati suatu hari besar keagamaan, hari besar adat, hingga syukuran pernikahan dan lain sebagainya. Selain dalam bentuk perayaan suka cita, umumnya masyarakat kita juga menggelarnya dengan doa bersama sembari sama-sama menyantap kuliner lezat yang telah disiapkan. Nah, apa saja sih tradisi kuliner unik di Indonesia yang mungkin juga ada di daerah kalian? Ini dia beberapa di antaranya.

1.      Tradisi Tumpengan

tradisi kuliner unik di indonesia

source: istockphoto

Apa sih yang terlintas di dalam pikiran kalian saat melihat nasi berbentuk kerucut lengkap dengan lauk pauk yang tersusun rapi di atas nampan? Tumpeng. Begitulah tradisi kuliner unik khas Indonesia yang lazim ditemui di berbagai gelaran hajatan, kenduri, dan upacara adat. Hidangan ini bagi masyarakat Jawa memiliki makna filosofisnya tertentu. Ya, masyarakat suku Jawa cenderung menyukai cocoklogi penamaan suatu makanan dengan nilai filosofi dan kepercayaan tertentu. Tumpeng sering dimaknai dengan istilah tumapaking panguripan-tumindak lempeng-tumuju pangeran yang artinya tertatanya hidup dan berjalan lurus kepada Tuhan. Lauk-pauknya pun dimaknai sama, seperti urap yang diberi makna urip iku urup (memberi terang bagi sesama), telur sebagai simbol permulaan hidup, dan lauk yang berjumlah tujuh (pitu) yang dianggap sebagai pitulungan atau pertolongan Tuhan. Saat ini nasi tumpeng sudah dianggap bukan lagi milik masyarakat etnis tertentu. Nasi kerucut ini sudah sering disajikan sebagai bentuk ucapan syukur di berbagai acara level nasional. Pemerintah Orde Baru Soeharto berkontribusi “menasionalisasikan” tradisi tumpengan ini.

2.      Bancakan: Makan Bersama Masyarakat Sunda

source: @kulinerdisolo

Masyarakat Sunda di Jawa Barat memiliki tradisi bancakan di mana orang-orang akan duduk bersama menikmati hidangan nasi, lauk-pauk, dan sambal dalam wadah yang sama. Tradisi makan gaya ini sering diselenggarakan sebagai wujud ungkapan rasa syukur pada perayaan hajatan, kendurian, dan selamatan. Keluarga yang hendak menggelar selamatan akan meliwet nasi dan menyiapkan aneka lauk seperti ikan goreng, ayam, ikan asin, tahu-tempe, sambal, serta lalapannya. Kesemuanya itu akan ditaruh atau disajikan dalam satu wadah bersama, umumnya daun pisang yang dijadikan wadahnya. Makna filosofis dari tradisi makan bancakan ini adalah menjunjung tinggi semangat gotong royong, kebersamaan, dan egalitarian alias persamaan derajat. Semua orang yang hadir akan duduk bersama, bahkan lesehan, tanpa memandang status sosialnya.

3.      Makan Babi dalam Tradisi Bakar Batu di Papua

source: @travelpapua

Masyarakat Papua masih memegang teguh tradisi yang diwariskan nenek moyang mereka, salah satunya adalah bakar batu. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk rasa syukur masyarakat Papua. Ya, ritual itu dilakukan untuk mengumpulkan warga satu kampung dan prajurit perang untuk bersama-sama bersyukur dan berbahagia. Dalam tradisi ini, hidangan utama yang disiapkan adalah babi. Daging babi yang sudah disembelih akan ditaruh di atas batu yang sebelumnya telah dipanaskan, lalu juga disertakan ubi dan sayur-sayuran untuk dipanggang bersama. Setelah semua makanan matang, mereka semua akan menyantapnya bersama-sama sebagai perayaan rasa syukur. Beberapa suku di Papua juga memiliki cara unik tersendiri. Dikutip dari laman Etnis, suku Dani umumnya akan mempersiapkan khusus potongan hati babi untuk diberikan pada tamu adat yang dihormati. Tradisi tersebut menyimbolkan telah terjalinnya hubungan dari hati ke hati.

4.      Tradisi Malamang pada Masyarakat Minangkabau

source: istockphoto

Dalam menyambut hadirnya bulan suci Ramadan, masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat memiliki tradisi unik yakni malamang atau membuat lemang. Lamang atau lemang adalah makanan yang terbuat dari puluik (ketan). Ketan tersebut dimasak bersama santan dan dikemas dalam wadah bambu yang dilapisi daun pisang. Kemudian bambu tersebut akan dimasak dengan perapian hingga matang. Kaum lelaki dan perempuan akan saling bahu-membahu mempersiapkan semua bahan dan menunggui perapian agar jangan sampai padam. Makna dari kegiatan tersebut adalah kebersamaan dan gotong royong menyambut bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim. Setelah matang, maka lemang tersebut akan dimakan dengan terlebih dahulu dilakukan do’a bersama.

5.      Sayur Besan dalam Pernikahan Betawi

source: grid.id

Beberapa masyarakat Betawi tradisional akan menyediakan menu sayur besan pada perayaan pernikahan keluarganya. Sayur ini sebetulnya mirip dengan lodeh, yakni aneka sayuran yang dimasak dalam kuah santan. Bedanya ada pada penggunaan ebi atau udang kering yang membuat rasanya lebih gurih. Masakan ini dalam tradisi Betawi merupakan perlambang ikatan keluarga. Diberikan oleh keluarga perempuan kepada keluarga laki-laki selepas menggelar resepsi pernikahan.Itulah kenapa ia dinamakan besan. Itu tadi beberapa tradisi kuliner unik khas Indonesia. Kalau tradisi kuliner unik khas daerah kalian apa nih Nibblers?