Food

Mengenal Japchae. Makanan Favoritnya V BTS

by Wahyu Panca Handayani | March 07, 2022

Mengenal Japchae. Makanan Favoritnya V BTS

Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan makanan khas Korea yang bernama japchae. Makanan ini begitu populer di Negeri Ginseng tersebut dan bahkan selalu ada di setiap perayaan di Korea. Rasanya juga sangat enak sampai-sampai V BTS sangat menyukai makanan satu ini. Kamu pun pasti akan langsung jatuh cinta pada suapan pertama.

Buat kamu yang belum terlalu kenal dengan hidangan populer di Korea ini, nggak perlu khawatir. Di sini Nibble sudah siapin penjelasan tentang hidangan yang jadi menu favorit banyak orang ini. Nah, kalau kamu penasaran, simak artikel ini sampai akhir, ya!

Tampilan Japchae

Bagi yang belum tahu, makanan favorit V BTS ini merupakan salah satu hidangan pendamping paling populer di Korea Selatan. Kalau kamu melihatnya sekilas, kamu pasti sadar kalau tampilan hidangan ini cukup mirip dengan bihun goreng yang biasa dijual di restoran masakan Chinese. Selain sama-sama berbahan dasar mie transparan, keduanya juga sama-sama ditumis dengan kecap asin sehingga warnanya agak kecoklatan.

Meskipun begitu, kedua jenis makanan tersebut sebenarnya cukup jauh berbeda, mulai dari bahan hingga tampilan, cara memasak, rasa, dan cara penyajiannya. Berbeda dengan bihun goreng yang menggunakan bihun sebagai bahan utamanya, makanan khas Korea ini justru menggunakan suun atau mie transparan yang dibuat dari ubi jalar. 

Source: Freepik

Namun, proses untuk membuatnya cukup ribet. Pasalnya, hidangan yang juga disebut suun tumis sayuran ini dilengkapi dengan topping yang lengkap dan cukup banyak. Kamu bisa menemukan beraneka sayuran seperti wortel, jamur, dan bayam yang dicampur dengan olahan suun ini. Sering kali, hidangan ini juga dilengkapi dengan tumis daging sapi dan telur dadar yang telah diiris tipis-tipis. Agar makin enak, biji wijen juga ditaburkan di atasnya saat penyajian.

Makanan favorit Taehyung ini punya cita rasa manis gurih yang bikin nagih karena diolah dengan soy sauce atau kecap asin, gula, dan minyak wijen. Tekstur mie-nya yang kenyal dan nggak berminyak bakal bikin kamu nggak berhenti ngunyah. 

Sejarah Japchae

Hidangan yang juga bisa disebut suun tumis sayuran ini termasuk salah satu masakan yang cukup tua di Korea. Bahkan, makanan ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, lho. Ada juga yang menyebut kalau sejarah hidangan ini sudah lebih dulu ada sebelum masyarakat Korea mengenal hidangan mie.

Melansir dari website SnackFever, makanan yang secara harfiah berarti tumis sayuran ini mulai diperkenalkan ke Korea pada sekitar tahun 1500-an. Pada saat itu, Raja Gwang Hae yang baru saja naik takhta sedang menggelar pesta perayaan besar di kerajaan. Nah, pada momen tersebut, seorang bangsawan sekaligus salah satu tuan tanah di Korea yang bernama Yi Chung menghadiahi sang raja dengan hidangan yang istimewa.

Source: Freepik

Rasa tumis sayuran yang manis dan gurih tersebut sukses bikin Raja Gwang Hae jatuh hati dan nggak bisa berhenti memakannya. Bahkan, Raja Gwang Hae sama sekali nggak menyembunyikan perasaan senangnya saat nyicipin hidangan tersebut.
Begitu puasnya sang raja pada hidangan tersebut, Raja Gwang Hae langsung menunjukkan apreasiasinya pada Yi Chung. Nggak tanggung-tanggung, sang raja pun langsung mengangkat tuan tanah tersebut untuk menjadi Menteri Keuangan di masa pemerintahannya. 

Bahan Utama Japchae

Melansir dari website FoodFirst, japchae yang dicicipin oleh Raja Gwang Hae tersebut masih berupa tumis sayuran, sesuai dengan arti namanya. Pasalnya, pada masa itu, semua masakan Korea masih didominasi oleh berbagai olahan sayuran dengan lima warna berbeda, dan tak seorang pun dari mereka menambahkan daging ke dalam masakan mereka. 

Apalagi, menyembelih hewan ternak terbilang melanggar kepercayaan Buddha. Belum lagi, tanah di Korea yang curam dan berbukit memang nggak cocok untuk binatang ternak.

Penggunaan daging sapi pada japchae ini baru dimulai saat Bangsa Mongol yang tiba dan menguasai Semenanjung Korea. Karena kebiasaan mereka yang hidup nomaden dari satu wilayah ke wilayah lain, Bangsa Mongol ini terkenal suka makan daging dari binatang ternak yang mereka gembalakan ataupun hewan hasil berburu. 

Source: Freepik

Sejak kedatangan Bangsa Mongol tersebut, konsumsi daging sapi pun mulai umum di Korea meskipun masih menjadi barang langka. Nggak hanya daging, Bangsa Mongol juga membawa dan memperkenalkan mie ke Semenanjung Korea. Namun, mie yang dibawa oleh Bangsa Mongol tersebut hanya mie yang terbuat dari tepung terigu atau gandung saja. 

Baru saat kedatangan Jepang ke Korea pada tahun 1760-an, masyarakat Korea akhirnya mulai mengenal tanaman ubi jalar yang cocok banget dibudidayakan di tanah mereka yang tergolong tidak subur tersebut. Sejak saat itu, ubi jalar ini pun jadi salah satu bahan pokok di Korea. Mereka bahkan mulai membuat mie transparan dari ubi jalar tersebut.

Berkat invansi Bangsa Mongol dan Jepang tersebut, hidangan japchae pun mulai mengalami transformasi. Dari yang semula hanya berisikan sayuran, hidangan tersebut kini juga dicampur dengan mie ubi jalar dan tumis daging seperti yang kamu kenal sekarang.

Kapan Japchae Biasa Dinikmati?

Japchae pada awalnya merupakan salah satu hidangan pelengkap yang biasa disajikan untuk raja dan keluarga kerajaan. Oleh karena itu, nggak semua rakyat jelata mengenal atau bahkan pernah nyicipin masakan dengan cita rasa manis dan gurih yang menggoda ini.
Namun, lamat laun, hidangan ini mulai dikenal oleh banyak orang, terlepas dari status sosial mereka. Bahkan, sejak abad ke-20, japchae mulai jadi banchan atau hidangan pendamping utama yang biasa disajikan bersamaan dengan makanan Korea lainnya.

Source: Freepik

Meskipun begitu, hidangan favorit banyak orang ini lebih sering disajikan saat perayaan-perayaan besar di Korea. Kamu bisa menemukannya dalam acara-acara pernikahan ataupun ulang tahun, khususnya ulang tahun pertama atau ulang tahun yang ke-60.

Nah, itulah tampilan dan sejarah japchae yang pernah jadi hidangan favorit di keluarga kerajaan. Kamu sudah pernah cobain makanan khas Korea satu ini? Rasanya enak banget, bukan?