Food

Kenalan dengan 10 Jenis Garam yang Ada di Dunia

by Danang Lukmana | October 18, 2021

Kenalan dengan 10 Jenis Garam yang Ada di Dunia
Kalian udah tahu belum nih kalau ada banyak jenis garam di seluruh dunia ini? Perbedaan tersebut bisa didasarkan dari sumbernya, asal wilayahnya, warnanya, hingga bentuknya. Bentuknya sendiri beragam, ada yang berupa butiran halus, kasar, hingga masih berwujud bongkahan. Penting juga mengetahui beragam jenis garam yang ada di dunia tersebut. Supaya kalian nggak sampai salah dalam penggunaannya dan bisa menentukan sendiri mana yang paling cocok untuk ditambahkan pada masakan atau hal lainnya. Oleh karena itu, yuk kenalan dengan 10 jenis garam di dunia yang dirangkum dari Country Living berikut ini.

1.      Garam Dapur atau Garam Meja

jenis-garam-

source: freepik

Garam dapur atau meja sering disebut juga “garam beryodium” karena sudah diberi tambahan kalium iodida dan zat yang mencegah penggumpalan. Zat anti penggumpalan ini juga yang bisa mengeluarkan rasa logam saat digunakan dalam jumlah banyak. Oleh sebab itu, gunakan secukupnya pada masakan. Jenis ini berbentuk butiran putih halus dan paling umum dijumpai di dapur-dapur rumah tangga. Garam ini cocok digunakan untuk masakan rumah tangga.

2.      Garam Laut atau Sea Salt

jenis garam laut

source: istockphoto

Dipanen langsung dari air laut yang diuapkan sehingga rasanya bisa sangat asin atau bahkan cuma sedikit saja asinnya, tergantung laut mana yang digunakan.  Sama seperti garam meja, garam laut juga mengandung natrium klorida yang cukup tinggi.  Namun jumlahnya tergantung pada sumber dan cara pengolahannya. Semakin gelap warna garam laut, maka semakin tinggi kandungan kotoran dan unsur mineralnya. Sebab ia langsung dipanen dari air laut yang bisa saja sudah tercemar. Teksturnya lebih kasar dibandingkan garam meja, tapi tetap bisa digunakan dalam kegiatan masak-memasak.

3.      Kosher Salt alias Garam Kosher

jenis garam kosher

source: freepik

Jenis garam yang satu ini sangat bisa juga dijadikan pilihan dalam resep masakan kalian.  Memiliki tekstur yang kasar dengan butiran besar gak beraturan, justru memudahkan untuk diambil langsung dengan jari tangan. Kalian bisa mengira-ngira sendiri kadar keasinannya dengan menakarnya langsung menggunakan jari. Garam kosher nggak mengandung zat anti penggumpalan dan tambahan yodium di dalamnya.   Tetapi, kalau sudah larut dalam makanan rasanya nggak jauh beda kok sama garam meja pada umumnya.

4.      Garam Himalaya Pink

jenis garam himalaya

source: freepik

Memiliki warna yang cantik, yakni merah muda alias pink dan berasal dari pertambangan garam Khewra di pegunungan Himalaya, Pakistan. Warna merah muda tersebut karena kandungan mineral alami di dalamnya seperti, kalsium, zat besi, kalium, dan magnesium. Karena kandungan mineralnya tersebut, membuat garam ini dianggap lebih sehat dibanding garam dapur pada umumnya. Akan tetapi harga garam ini sangat mahal.

5.      Garam Laut Celtic

source: istockphoto

Jenis garam laut ini memiliki warna keabu-abuan dan dipanen dari lautan Atlantik di lepas pantai Prancis. Warna abu-abu tersebut berasal dari mineral yang tertinggal saat air laut menguap. Kandungan airnya sedikit lebih banyak sehingga cukup lembab. Tapi dibandingkan garam meja, kandungan natriumnya lebih sedikit. Gunakan secukupnya saja untuk membumbui sayuran, daging, dan aneka seafood.

6.      Fleur de Sel

jenis garam fleur de sel

source: freepik

Fleur de Sel adalah bahasa Prancis yang berarti “kembangnya garam/flower of the salt”. Sama seperti garam celtic, jenis ini juga dipanen dari air laut Atlantik namun khusus di wilayah Brittany. Garam ini cukup lembab dan lengket sehingga rasa asinnya bertahan lama di lidah. Dijuluki juga sebagai kaviarnya dunia garam karena harganya yang mahal, garam ini juga cantik karena berwarna abu-abu kebiruan. Cita rasanya disebut memiliki aroma laut yang khas.

7.      Flake Salt

source: istockphoto

Flake salt merupakan salah satu jenis garam laut yang masih jarang ditemui di Indonesia dan harganya pun mahal. Biasanya garam ini diambil dari menguapkan air laut di sekitar pesisir pantai Inggris. Bentuk butirannya ringan, tipis, dan gak beraturan meskipun terlihat mirip segitiga piramida, rasanya pun gak begitu tajam karena mineralnya rendah. Rasa ringan tersebut membuatnya cocok untuk membumbui salad dan cookies.

8.      Kala Namak atau Garam Hitam Himalaya

jenis garam kala namak

source: istockphoto

Garam berwarna cokelat kemerahan ini dibuat dengan memasak bongkahan garam dengan arang, rempah-rempah, biji-bijian, dan kulit kayu dalam tungku selama 24 jam. Berkat proses pembakaran, garam kala namak dari Nepal ini  memiliki aroma belerang yang mirip telur rebus. Rasa garamnya sendiri cenderung umami atau mirip kaldu bumbu penyedap, sehingga cocok untuk kalangan vegan.

9.      Garam Asap atau Smoked Salt

source: istockphoto

Smoked salt merupakan salah satu jenis dari varian garam laut yang diasapi di atas api selama dua minggu. Bahan pengasapannya menggunakan bermacam batang kayu seperti, alder, apel, hickory dll. Rasa dan warna garamnya bisa bervariasi, tergantung lamanya pengasapan dan jenis batang kayunya tersebut.  Smoked salt digunakan untuk memperkuat aroma dan rasa smokey pada masakan gurih maupun saus barbeque.

10. Garam Hawaii

ragam jenis garam hawaii

source: freepik

Garam ini digunakan untuk membumbui masakan tradisional di pulau Hawaii seperti pipikaula dan poke.  Ada dua jenis garam Hawaii yang tersedia di pasaran, yakni garam lava dan garam alaea. Garam lava merupakan campuran dari garam laut dan arang sehingga warnanya hitam dan sedikit beraroma belerang. Sedangkan garam alaea sudah dicampur dengan tanah liat volkanik alaea. Campuran inilah yang dapat membuatnya jadi berwarna merah dan ada aroma nutty.

---

Nah, itu tadi deretan 10 jenis garam yang ada di pasaran dunia. Menarik ya Nibblers, bahwa bahan penambah rasa asin pada masakan ini sangat amat beragam jenisnya dengan keunikannya masing-masing.