Foodies Trends

Tren Nitrogen Cair untuk Makanan. Bahaya Gak Sih?

by Finna Zephyrine | July 26, 2021

Tren Nitrogen Cair untuk Makanan. Bahaya Gak Sih?

Makanan dengan nitrogen cair belakangan menjadi populer. Bukan hanya di restoran mewah dan mall, kreasi makanan berasap juga sudah merambah street food. Restoran dengan konsep gastronomi molekular menggunakan nitrogen untuk mengubah tekstur makanan. Di jalan-jalan, mulai ada penjual makanan berupa snack kering yang disiram cairan nitrogen agar berasap.

Photo source: Pixabay

Bagi anak-anak, hal ini sangat mengesankan, bisa makan dan mengeluarkan asap dari mulut. Sebenarnya, bagaimana keamanannya bagi tubuh? Cek faktanya di sini agar kamu bisa memutuskan.

Peringatan dari FDA

Sebelum kita lanjut, FDA atau Food and Drug Associaton (Semacam BPOM-nya Amerika Serikat) pernah merilis peringatan mengenai makanan yang menggunakan nitrogen cair sesaat sebelum dikonsumsi. Nitrogen cair memiliki temperatur ekstrem yang sangat rendah dan mengubah bentuk apa pun yang disentuhnya.

Photo source: Pixabay

Dengan memakan snack yang disiram cairan nitrogen, organ tubuh kita kemungkinan bersentuhan langsung dengan temperatur rendah tersebut. Hal ini sebenarnya bisa menyebabkan iritasi dan permasalahan dalam tubuh. Orang dengan riwayat asma, misalnya, bisa kesulitan napas karena jalur pernapasannnya beku oleh nitrogen. Di sisi lain, penggunaannya untuk mengolah makanan masih bisa ditoleransi, dengan catatan bahwa cairan nitrogen sudah menguap sebelum makanan bisa dikonsumsi.

Mengubah Tekstur Makanan dengan Cepat

Di teknik memasak, nitrogen cair ini bisa digunakan untuk membekukan makanan secara instan karena suhunya yang sangat rendah, mencapai -198° C. Di industri es krim dan olahannya, nitrogen digunakan dalam proses pembekuan sehingga hasil akhirnya menjadi es krim lembut dan nggak bertekstur seperti kalau dibekukan di freezer biasa. Cairan dasar es krim langsung beku dan padat tanpa melewati proses menjadi kristal es terlebih dahulu. Cake yang harus didekor dalam waktu dekat juga bisa memanfaatkan nitrogen berbentuk cair ini. Biasanya, cake harus masuk ke lemari pendingin selama beberapa jam sebelum ditambah dekorasi krim dan semacamnya. Tapi dengan nitrogen, proses bisa jadi lebih cepat.

Photo source: Pixabay

Kreasi makanan gastronomi molekular juga mungkin menggunakannya untuk membuat tekstur rapuh menjadi padat sesuai tampilan yang diinginkan. Variasinya nggak berbatas, tapi memang harus dikerjakan dengan aman. Misalnya saja, para chef yang memasak harus menggunakan kacamata bening dan sarung tangan selama proses. Nitrogen yang berbentuk cairan ini sangat dingin dan jaringan kulit bisa saja rusak saat bersentuhan dengan cairannya.

Asapnya pun Berbahaya

Photo source: Pixabay

Asap nitrogen muncul karena rendahnya suhu. Walau nggak terlihat bahaya, ternyata asap dari cairan nitrogen nggak boleh terhirup, lo! Kalau terhirup, bisa menimbulkan sesak karena dinginnya masih bisa mengiritasi saluran napas. Makanya, makanan yang dipromosikan dengan semburan asap sebenarnya tidak terlalu direkomendasikan. Dengan kata lain, nitrogen berbentuk cair hanya boleh digunakan dalam proses memasak, bukan untuk dikonsumsi langsung.

Cara Aman Makan Makanan Bernitrogen

Makanan yang diolah dengan nitrogen cair sangat menggoda karena tampilannya yang unik. Tapi, kita juga harus memikirkan tentang keamanan supaya bisa menikmatinya tanpa risiko.

Photo source: Pixabay

Karena lebih baik digunakan dalam proses pembuatan, berarti kamu sebaiknya menghindari makanan yang disiram dengan cairan nitrogen secara langsung. Atau, tunggu hingga asapnya berkurang atau hilang sebelum memakannya. Kalau bisa, minta hanya sedikit saja nitrogen pada penjual, jadi kamu bisa tetap senang melihat asapnya tapi nggak bahaya dimakan. Sebagai kesimpulan, makanan bisa lebih unik dan mencapai tekstur yang diinginkan dengan nitrogen cair. Tapi, sebagai konsumen, sebaiknya kita memahami bahwa pemakaiannya harus dilakukan secara profesional dan nggak asal tuang.