Inside Story

Wajib Tahu, Ini Bedanya Ketupat, Buras, dan Lontong

by Leni Marlin | April 23, 2023

Wajib Tahu, Ini Bedanya Ketupat, Buras, dan Lontong

Photo source: @aqiqahhasanahofficial

Saat disajikan di piring sebagai pelengkap hidangan lain, ketupat, buras, dan lontong sekilas terlihat nggak ada bedanya. Bagi yang kurang jeli, ketiganya pasti dianggap sama aja. Apalagi rasanya juga bisa dibilang serupa, terutama oleh yang nggak terbiasa memakannya.

Faktanya, ketupat, buras, dan lontong merupakan makanan yang berbeda, meski sama-sama terbuat dari beras. Nah, mumpung lagi menyambut momen Idulfitri, kali ini Nibble mau bahas perbedaan ketupat, buras, dan lontong yang wajib kamu tau.

Perbedaan Bentuk

Saat masih dalam kondisi utuh, perbedaan ketupat, buras, dan lontong memang bisa dilihat dengan jelas. Ketupat, makanan yang identik dengan momen Lebaran, berbentuk seperti jajar genjang. Sementara itu, lontong biasanya berbentuk lonjong dengan ukuran panjang yang bervariasi. 

Buras sekilas terlihat seperti lontong. Tapi ukurannya lebih pendek. Selain itu, buras biasanya memiliki bentuk lebih pipih. Buras juga ditumpuk dua atau tiga dan diikat tali rafia dengan erat sebelum dimasak supaya nggak mudah terlepas. Ini merupakan ciri khas buras yang bisa dikenali dengan mudah sebelum dibuka dan dipotong kecil-kecil.

Lontong nggak diikat, tapi tetap bisa rapi karena kedua ujungnya ditusuk lidi atau tusuk gigi. Kalau ketupat, dengan anyaman daun kelapa muda (janur) yang rapat, isi di dalamnya pun bakal tetap aman. Berbeda dengan ketupat, pembungkus lontong dan buras bukan dari janur. Keduanya menggunakan daun pisang yang dibelitkan beberapa kali.

Photo source: @gadogadorinjani

Perbedaan Cara Membuat 

Perbedaan ketupat, buras, dan lontong juga bisa dilihat dari cara membuatnya. Lontong menggunakan beras setengah matang atau beras yang dimasak dengan cara diaron. Beras itu kemudian dibungkus daun pisang dan direbus lagi hingga matang atau sekitar 2 jam. 

Lontong dan buras memang menggunakan beras setengah matang sebelum dibungkus daun pisang. Bedanya, beras pada buras dimasak dengan campuran santan, kelapa parut, dan garam. Bahan-bahan tambahan ini membuat buras terasa lebih gurih dibandingkan lontong. 

Cara membuat ketupat paling beda daripada buras dan lontong. Biasanya butiran beras yang telah dibersihkan langsung dimasukkan ke dalam anyaman janur kemudian dimasak dengan air dan bahan lain hingga airnya tandas. Waktu yang dibutuhkan untuk proses ini cukup lama.

Perbedaan ketupat, buras, dan lontong dari cara membuatnya ini juga berdampak sama hasil yang didapatkan. Ketupat dan buras memiliki cita rasa yang lebih gurih karena menggunakan santan. Lontong rasanya terkesan tawar. 

Photo source: @anggrekjec

Perbedaan Penyajian

Kamu juga bisa menandai perbedaan ketupat, buras, dan lontong dari penyajiannya. Ketupat biasanya disajikan saat Lebaran bersama dengan opor ayam, rendang, gulai, dan makanan lain yang berkuah santan. 

Ketupat menjadi bagian yang nggak bisa dilepaskan dari Idulfitri karena memiliki makna filosofis. Ketupat atau disebut juga kupat, dianggap berasal dari kata “ngaku lepat” yang berarti mengakui kesalahan.

Sementara itu, buras memang mirip dengan ketupat dan lontong. Tapi yang perlu digarisbawahi, buras merupakan makanan khas Suku Bugis. Buras biasanya disajikan dengan sup konro, coto Makassar, atau juga sebagai pendamping hidangan bakso

Terbuat dari beras, buras pastinya kaya dengan kandungan karbohidrat. Tapi bukan hanya itu yang bikin orang tertarik sama makanan ini, rasanya yang gurih dan lezat juga jadi daya tarik. Karena itu, banyak yang tetap pakai buras walaupun bakso udah disajikan sama bihun.

Buras sering disajikan pada acara-acara besar yang diadakan oleh masyarakat suku Bugis. Buras selalu menjadi bagian yang nggak bisa dipisahkan dari peristiwa penting, seperti pertunangan, pernikahan, maupun tahlilan. 

Selain itu, buras juga bisa disajikan pada momen hari raya Idulfitri. Sehari menjelang Lebaran, masyarakat setempat biasanya memasak buras dengan keluarga. Tali pada ikatan buras menandakan ikatan batin di dalam keluarga, termasuk para perantau.

Lontong hampir serupa dengan ketupat. Makanan ini lebih populer di kalangan masyarakat Jawa. Lontong juga bisa dimakan dengan opor ayam, soto, atau sayur gurih. Bahkan, nggak sedikit yang menjadikan lontong sebagai pengganti nasi, misalnya pada hidangan sate

Dibandingkan sama ketupat, lontong bisa dibilang paling sering dijumpai dalam hidangan sehari-hari. Ada juga kuliner lokal yang menggunakan lontong sebagai salah satu bahan utamanya, lontong sayur Medan dan lontong balap. 

Lontong sayur dihidangkan dengan sayur gulai jipang, kacang panjang, atau gori. Selain itu, di dalamnya ada tauco isi tahu, udang, dan irisan cabai hijau. Ada juga yang nambahin mie, sambal teri kacang, hingga rendang jengkol. Lontong balap sendiri disajikan dengan lentho, kacang yang direndam satu malam dan ditumbuk, dikepal, lalu digoreng.

Menariknya lagi, lontong juga punya dua jenis. Ada lontong polos, yang lain disebut lontong isi. Kalau lontong polos murni terbuat dari nasi, lontong isi bisa berisi sayuran atau oncom. Rasanya jelas lebih kaya dan enak daripada lontong polos. 

Dapat ditarik kesimpulan, lontong merupakan jenis yang paling dikenal dan juga mudah dibuat. Buras dan ketupat biasanya dijumpai pada momen-momen tertentu, bahkan keduanya memiliki filosofi khusus dalam pembuatan dan penyajiannya. 

Photo source: @lisdawuisan

Perbedaan Rasa 

Kalau disantap tanpa memperhatikan bentuk utuhnya, mungkin kamu akan kesulitan untuk memperhatikan perbedaan ketupat, buras, dan lontong. Dibandingkan yang lain, buras yang punya rasa paling mencolok. Sedangkan lontong yang paling tawar atau hampir sama dengan rasa nasi. Tapi kalau kamu udah terbiasa menyantap ketiga jenis makanan ini, niscaya kamu juga bisa membedakannya dari segi rasanya. 

Photo source: @buras_mamaaji_

Nah, itu dia beberapa perbedaan ketupat, buras, dan lontong. Ternyata, kalau diperhatikan dengan sungguh-sungguh, ketiganya memang nggak bener-bener sama. Meski yang satu bisa menggantikan yang lain, ada baiknya tetap memperhatikan cara penyajiannya agar rasa makanan lebih optimal.