Food

Quesadilla: Sandwich Keju dari Negeri Sombrero

by Danang Lukmana | December 06, 2021

Quesadilla: Sandwich Keju dari Negeri Sombrero

Nibblers, udah pernah cobain quesadilla? Quesadilla merupakan makanan khas Meksiko yang paling populer setelah taco dan burrito. Tampilannya saja sudah sangat menggiurkan, apalagi ketika kamu santap. Setangkup roti tortilla lipat berisi daging berbumbu serta lelehan keju benar-benar membawa kamu akan sebuah kenikmatan.

Ya, sama seperti taco maupun burrito, makanan Meksiko ini juga menggunakan roti tortilla tipis sebagai pembungkusnya. Selain itu tentu saja harus menggunakan keju sebagai bahan isiannya.

Nah, kali ini Nibble mau memberikan kamu pengetahuan lebih dalam mengenai quesadilla khas Negeri Sombrero. Kuliner Meksiko sendiri bukan hanya nikmat tapi juga mempunyai akar sejarah yang panjang. Perpaduan kuliner asli bangsa Aztec dan Maya serta masuknya kolonialis Spanyol serta orang-orang Eropa, telah menghasilkan tradisi kuliner yang mengagumkan.

Apa Itu Quesadilla?

quesadilla-02.jpg

Source: Istockphoto

Dilansir dari 196flavors.com, quesadilla adalah roti tortilla tipis yang dilipat dua lalu diberi isian bagian tengahnya, dan dipanggang di atas wajan panas. Isiannya tersebut berupa keju, kentang, jamur, daging cincang (picadillo), chicharron (pork belly), ayam suwir, kacang merah, dan bahan lainnya.

Meskipun secara umum disajikan dalam bentuk tortilla tipis yang dilipat, banyak juga yang menyajikannya dengan dua tortilla utuh. Layaknya sandwich, dua lapis roti tortilla tersebut menangkup isian bahan-bahan quesadilla sebelum dipanggang. Dalam bahasa Spanyol, versi dua tortilla layaknya sandwich itu akan disebut “Sincronizada” alias yang disinkronkan.

Dalam versi kekinian, quesadilla juga berisi irisan daging ham, bacon, chorizo (sosis babi), bermacam jenis keju, hingga bahan-bahan vegan. Nah, tinggal kamu pilih saja mau yang bertipe seperti apa.

Sejarah Quesadilla

quesadilla-03.jpg

Source: Istockphoto

Secara harafiah, quesadilla dalam bahasa Spanyol artinya “sesuatu yang mengandung keju”. Hal tersebut memang merujuk komponen isiannya yang utama, yakni keju yang meleleh. Oleh karena itu, secara teori sejarahnya kuliner satu ini pasti dibawa oleh kolonialis Spanyol dan bangsa-bangsa Eropa.

Dikutip dari Connect2local.com, resep makanan ini memang dibawa oleh para pemukim Spanyol yang mulai datang ke tanah Meksiko pada abad ke 16. Jika ditelusuri resepnya, kuliner ini mirip dalam pembuatan empanada yang menggunakan adonan kulit tepung gandum. Namun, di tanah Meksiko mereka harus mengikuti dengan bahan-bahan yang tersedia.

Oleh karena itu yuk kita telusuri sejarah setiap bahannya.

1. Tortilla

quesadilla-04.jpg

Source: Istockphoto

Tortilla adalah roti tipis pipih yang terbuat dari tepung jagung. Jagung sendiri memang sudah menjadi bahan makanan utama bangsa Aztec dan Maya sejak ribuan tahun sebelum kedatangan Columbus di Amerika. Dalam bahasa Spanyol sendiri tortilla juga bisa berarti roti kecil.

Pemukim awal bangsa Eropa di Meksiko harus menyesuaikan tradisi kuliner mereka sebelumnya dengan bahan-bahan yang ada seperti contohnya jagung. Ketiadaan tepung terigu dari gandum harus digantikan dengan bahan tepung jagung tersebut. Sehingga roti tortilla yang tipis dari jagung bisa kamu jumpai hampir di setiap kuliner tradisional Meksiko.

2. Keju

quesadilla-05.jpg

Source: Istockphoto

Quesadilla mengandung akar kata “queso” yang artinya keju. Keju sendiri hadir di Meksiko karena dibawa oleh para pendatang dari Eropa. Pada masa lalu, tradisi membuat keju dipelihara oleh para Pastor dan Biarawan Katolik. Keju dan susu jadi sumber gizi umum yang dijumpai dalam biara-biara umat Katolik.

Tradisionalnya, quesadilla menggunakan jenis keju Oaxaca yang berserat, bertekstur semi-keras, serta berwarna putih. Keju tradisional ini mirip dengan Mozzarella, sehingga akan meleleh ketika dipanggang. Namun sekarang, keju Jack Monterrey hingga Cheddar juga lazim ditemui dalam resep quesadilla.

3. Daging

quesadilla-06.jpg

Source: Istockphoto

Pada tahun 1500 an, pendatang Spanyol mulai memperkenalkan binatang ternak Babi dan Sapi ke Meksiko. Sebelumnya diyakini bahwa masyarakat asli penghuni Benua Amerika sangat jarang mengonsumsi daging, kecuali hasil buruan atau ternak unggas. Semenjak Spanyol dan bangsa Eropa datang, peternakan sapi, babi, maupun domba/kambing mulai umum dikenal masyarakat.

Tentu saja hal tersebut berpengaruh dalam segi kuliner, di mana lauk pauk berbahan daging mulai lazim dikonsumsi. Seperti dalam resep quesadilla yang menggunakan daging cincang picadillo, suwiran ayam berbumbu, kulit dan bagian perut babi, hingga irisan sosis.

4. Bahan-Bahan Lainnya

quesadilla-07.jpg

Source: Istockphoto

Selain keju dan daging, bahan-bahan lainnya juga ditemukan dalam resep tradisional quesadilla. Bangsa Aztec sudah terbiasa mengolah kuliner berbasis tanaman yang berbeda-beda tergantung musim panennya.

Bangsa asli Amerika ini umum memanggang roti tortilla di tanah liat dengan berbagai isian hasil panen. Umumnya mereka menggunakan kacang-kacangan, dedaunan herbal, hingga daging buah labu yang ditumbuk. Buah alpukat, tomat, dan cabai yang memang tanaman asli Benua Amerika juga digunakan, yang sekarang dikenal sebagai saus guacamole.

quesadilla-08.jpg

Source: Istockphoto

Nah, itu dia kisah hadirnya quesadilla dalam kuliner khas dari Negeri Sombrero Meksiko. Sejarahnya memang sangat panjang memadukan antara kuliner Eropa dengan bahan-bahan serta tradisi asli bangsa Aztec.

Jadi tertarik banget kan ingin mencicipi kuliner khas Meksiko ini. Sekarang kuliner ini juga sudah cukup banyak kok dijumpai di kota-kota besar Indonesia, baik di restoran Meksiko maupun cafe. Yuk langsung saja masukkan dalam list makanan yang harus kamu makan selanjutnya!