Food

Bukan Asli Indonesia, Ternyata Ini Sejarah Bakmi

by Danang Lukmana | March 01, 2023

Bukan Asli Indonesia, Ternyata Ini Sejarah Bakmi

Bagaimana ya kisah asal-usul dan sejarah bakmi sampai jadi makanan favorit di Indonesia? Jauh sebelum mengenal ramen, masyarakat Indonesia sudah akrab lebih dulu dengan sajian mie bernama bakmi ini. Saking melekatnya dengan masyarakat Indonesia, banyak varian bakmi yang tercipta tergantung asal daerah dan isian toppingnya.

Hal itu memang cukup unik, mengingat bahan utama pembuatan mie yang berasal dari tepung terigu. Masyarakat Indonesia sendiri sejatinya bukan peradaban yang mengenal olahan terigu sebelum masuknya bangsa-bangsa lain ke sini. Jadi kira-kira dari mana ya sejarah asal-usul bakmi ini sampai jadi kuliner ikonik yang ada di Indonesia?

Asal-Usul Sejarah Bakmi di Tiongkok

Photo source: Istockphoto

Meskipun awalnya banyak yang mengira kalau mie berasal dari Mediterania, yang sekarang jadi asal-usul pasta di Italia, peradaban Tiongkok lah yang diyakini pertama kali menciptakan mie. Dilansir dari Scarf Media, pada tahun 2005 para arkeolog menemukan hasil berupa bukti sejarah di mana sajian mie sudah dikonsumsi masyarakat Tiongkok sejak dahulu kala. Tepatnya sekitar abad 2 Masehi, pada Dinasti Han Timur, masyarakat saat itu sudah umum mengenal kuliner dari tepung yang dibuat memanjang ini.

Bakmi pun menyebar ke seluruh masyarakat Tiongkok kuno dan sangat lekat dengan kebudayaan kuliner di sana. Tekstur bakmi yang kenyal dan memanjang, disimbolkan sebagai sebuah rezeki yang tidak akan putus jika orang rutin menyantapnya. Gak mengherankan kalau hampir di setiap momen perayaan, contohnya Imlek, pasti ada sajian bakmi simbol rezeki berkelanjutan ini.

Di Tiongkok pun mie atau bakmi berkembang menjadi banyak varian yang pastinya enak-enak semua. Dari mulai sajian mie berkuah gurih, disajikan kering dengan ditumis atau goreng, serta isian toppingnya yang beragam. Umumnya bakmi memakai kuah kaldu dan topping daging babi, tapi ada juga dari ayam, seafoods, sapi, kambing, hingga sayuran (vegetarian).

Sejarah Bakmi di Indonesia

Photo source: Istockphoto

Saking melekatnya bakmi dalam kebudayaan Tiongkok, sampai-sampai di manapun masyarakat Tiongkok merantau, pasti kuliner bakmi ikut terbawa. Kuliner mie di Korea, Jepang, dan masyarakat Asia lainnya juga sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Tiongkok. Begitu juga dengan asal-usul sejarah bakmi di Nusantara/Indonesia yang dibawa oleh perantau Tiongkok.

Dilansir dari Kompas, bakmi mulai masuk ke Indonesia bersamaan dengan arus imigrasi dan pedagang Tionghoa. Para imigran dan pedagang Tionghoa pastinya tetap membawa banyak tradisi kuliner Tiongkok yang memang sesuai selera mereka sekaligus penguat identitas ke-Tionghoaan. Oleh karena itu, ragam kuliner Tionghoa termasuk bakmi mulai menyebar di kawasan Pecinan atau yang banyak masyarakat Tionghoa-nya.

Kuliner memang kebutuhan paling dasar umat manusia, tapi juga bisa berlaku sebagai penguat identitas dan alat nostalgia. Kebiasaan makan bakmi bagi para perantau Tionghoa, selain untuk memperkuat identitas mereka, juga sebagai alat yang menghubungkan mereka dengan kampung halaman leluhur. Tapi karena latar budaya dan ketersediaan bahan yang ada, akhirnya bakmi berkembang mengikuti konteks selera lokal di mana mereka tinggal saat ini. 

Ciri Khas Bakmi di Indonesia

Photo source: @wingshop.sing

Dibawa oleh perantauan Tionghoa yang umumnya berasal dari wilayah selatan Tiongkok, bakmi di Indonesia punya ciri-khasnya tersendiri. Bakmi yang ada di Indonesia umumnya bukan jenis yang berkuah banyak, melainkan disajikan cenderung kering dengan kuah kaldu terpisah. Mie-nya sendiri umumnya sudah dibumbui dengan campuran minyak babi atau ayam, sehingga sudah gurih. Lalu tinggal ditambahkan aneka topping seperti pangsit, daging babi, ayam, taburan daun bawang, hingga sayur pokcoy.

Tapi seiring berkembangnya zaman, bakmi semakin disesuaikan dengan selera masyarakat lokal dan bahan-bahan yang ada di Indonesia. Ada sajian bakmi yang tetap memakai bahan-bahan mengandung babi, tapi ada juga yang sudah versi halal tanpa babi. Bagi beberapa konsumen Muslim, bakmi yang masih lekat dengan unsur budaya Tionghoa memang dihindari karena umumnya non-halal.

Kembali dilansir dari Kompas, istilah bak dalam kata bakmi berasal dari dialek Hokkian dengan pinyin ‘rou’ yang artinya daging. Jadi bakmi ini bisa diartikan secara harfiah sebagai mie dengan daging, tapi memang umumnya masyarakat Tionghoa menyukai daging babi. Selain daging babi, topping dalam bakmi bisa diganti menjadi ayam, sapi, udang, dan lainnya.

Varian Bakmi Terkenal di Indonesia

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, bakmi sudah berkembang sesuai dengan asal daerah dan selera lokal masyarakat Indonesia. Berikut ini beberapa jenis bakmi yang dikenal di Indonesia.

Bakmi Ayam Pecamke

Photo source: @penggila_bakmi

Jenis bakmi pertama yang sering dijumpai di masyarakat Tionghoa Indonesia adalah bakmi ayam pecamke. Pecamke atau Pek Cam Ke adalah tradisi kuliner Hainan yang merupakan ayam rebus dan dagingnya masih dibiarkan putih. Pek Cam Kee ini disajikan bersama siraman minyak bawang dan bawang putih panas sehingga gurih.

Mie Ayam

Photo source: Istockphoto

Mie ayam favoritnya orang Indonesia ini juga merupakan perkembangan dari bakmi Tionghoa tapi dengan selera lokal. Konon mie ayam ini berkembang dari masyarakat Jawa Tengah, khususnya daerah Wonogiri. Daging ayam yang menjadi toppingnya sudah terlebih dahulu dibumbui dengan bumbu semur kecap sehingga manis gurih.

Bakmi Jawa

Photo source: Istockphoto

Sesuai namanya, bakmi Jawa adalah kreasi masyarakat Jawa yang populer di Jogja, Solo, Semarang, dan lainnya. Ciri khas bakmi Jawa adalah cara masaknya yang masih memakai anglo atau tungku dengan bahan pembakaran dari arang. Isiannya ada telur ayam/bebek dan ayam suwir, bakmi Jawa umumnya terdiri dari varian berkuah rebus (godhog), nyemek atau becek, dan kering goreng.

Bakmi Bangka

Photo source: @camerakuliner

Bakmi Bangka adalah kreasi mie yang dipopulerkan oleh masyarakat Tionghoa-Hakka di Pulau Bangka. Ciri khasnya adalah mienya yang sudah dibumbui minyak dan kecap asin, lalu toppingnya ada ayam kecap, babi cincang, dan pangsit. Pelengkapnya ada kucuran jeruk kunci, acar cabai, tongcai, lada, dan sambal khas Bangka.

Nah itu dia asal-usul sejarah bakmi sampai jadi makanan favorit di Indonesia. Kamu termasuk pencinta makanan bakmi gak nih?