Food

Tahu dan Tofu. Apa Sih Bedanya?

by Danang Lukmana | January 14, 2022

Tahu dan Tofu. Apa Sih Bedanya?

Bukannya tahu dan tofu itu adalah dua bahan makanan yang sama saja ya? Apalagi keduanya sama-sama terbuat dari bahan kedelai, berwarna putih, dan teksturnya lembut. Tapi, sebenarnya kedua bahan makanan ini tergolong berbeda lho.

Sebenarnya makanan yang terbuat dari olahan kedelai ini sama-sama berasal dari Tiongkok dan tersebar ke negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Dalam bahasa Inggris, tahu disebut sebagai tofu. Makna tofu dalam istilah asing ini sebetulnya merujuk pada segala macam jenis tahu. 

Akan tetapi, sebagian besar orang di Indonesia menyebut kalau tofu adalah jenis tahu yang berasal dari Jepang. Ya, tofu memang sebutan orang Jepang untuk tahu, tapi jenis yang mereka buat berbeda secara signifikan dari tahu yang kita kenal di Indonesia. Sehingga walaupun sama-sama olahan dari kedelai, tapi tofu berkembang dengan karakteristiknya tersendiri.

Mulai dari proses pembuatan, tekstur, hingga cara pengolahan kedua bahan makanan ini akan berbeda. Oleh karena itu, penting nih buat mengetahui perbedaan di antara keduanya. Hal itu supaya kamu bisa memilih jenis bahan yang tepat saat mengolah masakan tertentu.

Dirangkum dari Kumparan dan Liputan6, berikut ini perbedaan antara tahu dan tofu yang harus kamu ketahui.

1. Proses Pembuatan

Source: Istockphoto

Perbedaan pertama yang bisa dicermati adalah pada proses dan teknik pembuatan kedua bahan makanan ini. Keduanya memang sama-sama terbuat dari bahan kedelai, tapi proses yang harus dilewati masing-masing bahan ini berbeda. 

Salah satu proses terpenting pembuatan tahu adalah kolagulasi, yakni proses membekukan protein dan minyak dalam susu kedelai. Tiga jenis bahan kolagulan utama yang biasa digunakan adalah garam, asam, dan enzim. Selain itu, Kalsium sulfat atau GDL (Glucono Delta Lactone) adalah koagulan yang paling banyak digunakan secara tradisional untuk tahu.

Nah pada umumnya tahu yang kita kenal di Indonesia, penggunaan GDL (Glucono Delta Lactone) tersebut biasanya sangat tinggi. Bahkan bahan penggumpal seperti asam asetat juga sering digunakan dalam pembuatannya. 

Di sisi lain, pembuatan tofu cukup berbeda karena tidak memerlukan pengepresan kedelai selama proses pembuatannya. Kadar penggunaan GDL untuk kolagulasinya juga sangat rendah, sekitar 0,2-0,3 persen dari jumlah sari kedelai. Sari kedelainya hanya dipadatkan pada wadah di tahapan terakhir saja. 

2. Tekstur Tahu dan Tofu Berbeda

Source: Istockphoto

Bahan kolagulan dan proses kolagulasi yang berbeda, tentu menghasilkan jenis tahu dan tekstur yang berbeda juga. Seperti contohnya pada tekstur tofu yang tanpa melewati pengepresan dan penggunaan GDL rendah. Maka tekstur tofu akan sangat lembut dan halus, namun akan lebih mudah untuk hancur.

Tekstur halus lembut itu pula yang membuat tofu juga kerap disebut sebagai tahu sutra. Selain itu rasa tofu juga masih gurih alami khas susu sari kedelai.

Sementara itu, tahu mempunyai tekstur yang lebih padat dan juga keras. Hal itu karena dibuat dengan proses pengepresan dan bahan kolagulan yang padat. Saat diolah, tekstur tahu tidak terlalu mudah hancur, lebih kenyal, dan lebih mudah meresap saus serta bumbu atau kaldu masakan.

3. Kandungan Air

Source: Istockphoto

Tekstur yang padat maupun yang lembut seperti sutra, akan ditentukan dengan banyaknya kandungan air di dalamnya. Seperti contohnya pada tahu yang padat, maka kandungan air di dalamnya pun akan lebih sedikit. Apalagi selama pembuatannya, tahu mengalami proses pengepresan untuk membuang muatan air di dalamnya.

Berbeda dengan tofu yang tanpa proses pengepresan, maka tidak heran kalau kandungan airnya masih sangat tinggi. Kandungan air yang masih tinggi tersebut membuat teksturnya lebih lembut. Tapi di sisi lain karakteristik teksturnya jadi mudah buyar atau hancur.

4. Cara Memasak

Source: Istockphoto

Karena perbedaan tekstur dan kandungan air di dalamnya, cara memasak tofu dan tahu biasa pun pastinya berbeda. Memiliki tekstur yang sangat lembut dan juga gampang hancur, tofu seringkali diolah menjadi isian sup. Jika ingin menggorengnya pun harus dengan perlahan dan hati-hati supaya tidak rusak. 

Sedangkan tahu biasa yang padat dan kenyal, cara memasaknya akan lebih gampang serta mudah jadi pilihan olahan yang bermacam-macam. Tahu bisa digoreng begitu saja, ditumis, ataupun dimasak semur karena teksturnya mudah menyerap kaldu. Bahkan tahu juga diolah menjadi baso tahu, tahu isi, ataupun dimasak menjadi pepes.

5. Jenis Tahu dan Asal Negaranya

Source: Istockphoto

Perlu diketahui, olahan kacang kedelai ini berasal dari negeri Tiongkok yang di sana disebut ‘doufu’ atau ‘toufu’. Orang Indonesia mengenal sebutan tahu karena diambil dari dialek Hokkien yakni ‘tau-hu’. Dan di Indonesia berkembang banyak jenis tahu, dari mulai tahu putih, tahu kuning, tahu cokelat, hingga tahu Sumedang.

Sementara itu di Jepang, sebutan olahan ini adalah tofu yang juga terdapat banyak jenisnya. Ada momen tofu dengan tekstur seperti katun dan kinu tofu yang teksturnya super lembut seperti sutra. Selain itu ada juga tofu dengan berbagai macam rasa, contohnya egg tofu alias tofu telur. 

Gimana, sudah paham kan perbedaan antara tahu dan tofu? Dari proses pembuatan, tekstur, hingga kandungan air kedua bahan makanan ini berbeda. Hal tersebut tentu harus diperhatikan, terlebih jika kamu ingin mengolahnya jadi beragam masakan.