Tips & Tricks

5 Fase Kematangan Pisang yang Harus Kalian Tahu

by Pramawidhi Setiono | March 04, 2020

5 Fase Kematangan Pisang yang Harus Kalian Tahu
Pisang merupakan salah satu jenis buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh manusia. Rasanya yang cenderung manis ditambah dengan kandungan berbagai zat yang dibutuhkan tubuh manusia membuat pisang selalu dicari. Setiap pisang dipercaya memiliki sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram. Kalori ini sendiri berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang bahkan dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori. Namun, tahukah kalian jika tingkat kematangan pisang membuatnya memiliki kandungan zat yang berbeda satu dengan lainnya? Yuk cari tahu apa saja yang ada di dalam pisang berdasarkan tingkat kematangannya.

Pisang Hijau 

kematangan pisang Banyak yang menyangka jika pisang yang berwarna hijau ini belum masak dan justru dihindari. Namun, ternyata pisang yang satu ini tetap bisa dimakan dan tetap memiliki manfaat yang baik buat tubuh manusia. Pisang hijau memang lebih keras dibandingkan dengan pisang lain. Ia juga tidak memiliki rasa khas pisang karena kadar gula yang paling rendah. Namun, pisang hijau banyak mengandung pati resisten. Pati resisten adalah karbohidrat yang masuk ke usus manusia dan menjadi makanan bagi pertumbuhan bakteri di usus. Selain itu, pati resisten juga menurunkan nilai kolesterol jahat dalam tubuh. Jika kalian sedang menjalani program diet atau menderita diabetes, mengonsumsi pisang hijau bisa menjadi salah satu alternatif makanan. Ini dikarenakan pisang hijau memiliki kandungan pectin yang dapat meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi kadar gula dalam darah. 

Pisang Hijau Kekuningan

Warna pisang yang mulai menguning selain menandakan bahwa pisang ini mulai matang, juga menandakan jika pisang sudah bercampur dengan senyawa lain. Senyawa yang pasti muncul ketika pisang mulai menguning ini disebut gas etilen. Ketika bersentuhan dengan gas ini, pisang menjadi lebih lunak dan klorofil yang berada di lapisan kulit pisang juga mulai berganti warna. Tingkat kematangan pisang yang satu ini adalah yang menjadi favorit dari banyak orang. Kadar gula di dalamnya belum sebesar pisang yang matang sempurna. Pisang dengan tingkat kematangan ini bisa dimakan langsung atau diolah dengan cara digoreng, direbus, atau bahkan dijadikan sebagai makanan pelengkap kuliner lain.

Pisang Kuning

Warna kulit pisang yang kuning disebut sebagai puncak dari tingkat kematangan buah satu ini. Pada tingkat kematangan ini, pisang sudah memiliki tekstur yang paling sempurna, yaitu lunak tetapi tetap berbentuk seperti pisang. Selain itu, aroma khas pisang baru benar-benar tercium pada tingkat kematangan ini. Pada pisang yang telah menguning, rasanya juga menjadi jauh lebih manis. Ini dikarenakan kadar gula di dalam pisang meningkat hingga 80%. Pisang yang telah menguning juga mudah dicerna oleh tubuh. Itulah sebabnya pisang yang telah matang sempurna menjadi kudapan yang bagus untuk orang yang menderita masalah pencernaan. Pisang yang telah matang sempurna juga mengandung antioksidan dan dopamin. Antioksidan dikenal sebagai zat yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, kembali konsumsi pisang matang juga tidak boleh berlebih karena mengandung gula yang cukup tinggi.

Pisang Kuning dengan Bintik Cokelat

kematangan pisang Mulai munculnya bintik cokelat pada kulit pisang menandakan pisang sudah memasuki fase yang terlalu matang. Pada fase ini rasa manis pada pisang terasa begitu menggigit dan teksturnya sangat empuk. Pisang yang seperti ini sangat cocok untuk dijadikan smoothie, puding, dan berbagai makanan penutup lainnya. Meskipun sudah terlampau matang, pisang yang berbintik kecokelatan ini masih mengandung antioksidan dalam jumlah yang cukup besar. Meski begitu, kadar gula dalam pisang jenis ini juga meningkat cukup tajam.sehingga cukup berbahaya jika dikonsumsi oleh penderita diabetes. Banyak yang menyebut jika bintik kecokelatan pada pisang mengandung sebuah senyawa yang berbahaya bagi manusia. Senyawa yang dikenal dengan nama Tumor Necrosis Factor (TNF) ini disebut membantu sel-sel jahat dalam tubuh manusia untuk hidup. Namun, National Cancer Institute Amerika Serikat sudah dengan tegas menjelaskan bahwa TNF merupakan protein yang dibuat oleh sel darah putih. Hal ini tentu membebaskan pisang dari tuduhan karena pisang tidak memiliki sel darah putih.

Pisang Cokelat

Pisang yang bagian kulitnya telah berwarna cokelat menandakan pisang ini telah sangat matang dan hampir mendekati busuk. Dagingnya terasa sangat lunak dan baunya pun cukup menyengat. Biasanya, banyak orang yang tidak memakan pisang yang satu ini karena telah menganggapnya busuk, padahal sebenarnya belum. Memiliki kandungan gula paling besar di antara tingkat kematangan pisang lainnya, pisang dengan kulit penuh cokelat juga memiliki kandungan antioksidan paling besar. Selain itu, pisang cokelat juga mengandung tryptophan yang berfungsi untuk mengurangi stres dan kecemasan berlebih. Jika muncul pertanyaan pisang manakah yang merupakan pisang terbaik, tentu kita tidak bisa memastikannya karena setiap fase kematangan pisang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, kalian paling suka mengonsumsi kematangan pisang yang mana?