Lifestyle

8 Jenis Diet Berbahaya yang Masih Banyak Dilakukan

by Atalya Anggraini | October 18, 2019

8 Jenis Diet Berbahaya yang Masih Banyak Dilakukan
Siapa sih yang tidak ingin punya badan langsing? Semua pasti mengidam-idamkan bentuk tubuh yang ideal.  Maka tidak heran kalau sering sekali jenis diet baru muncul sebagai solusi untuk menurunkan berat badan. Tapi apakah semua jenis diet yang hits dan banyak dilakukan orang ini aman? Hal ini tentu harus dipertanyakan mengingat tidak semua jenis diet dilatarbelakangi oleh penelitian ilmiah. Itulah kenapa kita harus selektif memilih pola diet yang tepat. Menjalani pola diet klasik yang mengharuskan kita olahraga, banyak makan buah, sayur, dan minum air tidak jadi masalah karena jenis diet tersebut sudah terbukti. Hal tersebut jauh lebih baik daripada mencoba ragam diet baru yang ternyata berbahaya seperti berikut ini.

Diet 5 Gigitan

 

Photo source: mueslifusion

Pernah nggak berpikir untuk membatasi diri hanya boleh makan 10 gigitan dalam satu hari? Secara logika saja, diet tersebut terlihat tidak sehat, bukan? Ironisnya, jenis diet ini diprakasai oleh seorang tenaga kesehatan dari California bernama Dr. Alwin Lewis. Dr. Lewis menganjurkan orang-orang yang mau menerapkan pola diet ini untuk melewati waktu sarapan, makan 5 gigitan untuk makan siang dan 5 gigitan lagi untuk makan malam. Saat menjalani diet ini, kalian bisa makan apapun, selama makanan tersebut mengandung kalori yang rendah. Tapi jika dilakukan, risiko penurunan fungsi kekebalan tubuh atau merasakan jantung berdebar lebih kencang dari biasanya akan mengancam kita.

Diet Puasa

Photo source: Getty Images

Makin sedikit asupan kalori yang diterima tubuh, semakin banyak pula berat yang akan turun, bukan? Hal ini mungkin memang benar-benar terjadi dalam jangka waktu tertentu, tapi jenis diet puasa seperti ini tidak disarankan untuk diaplikasikan dalam jangka waktu yang panjang. Membatasi nutrisi yang masuk ke dalam tubuh akan meningkatkan stres, dan membuat proses metabolisme menjadi lebih lambat. Kita juga akan kehilangan massa otot, merasa pusing, dehidrasi, dan mengalami anemia. Kalau masih nggak percaya dengan efek buruknya, coba saja lakukan diet ini dan lihat apa yang akan terjadi saat kalian mengakhiri periode puasa. Tubuh kalian pasti akan berusaha sekeras mungkin untuk bisa makan sebanyak-banyaknya. Yang ada, berat badan bukannya turun, malah justru naik.

Diet Makanan Bayi

Photo source: organicauthority

Jenis diet ini terkenal karena dicetuskan oleh Tracey Anderson, seorang pelatih kebugaran yang biasanya menjadi trainer selebriti terkenal, seperti Gwyneth Paltrow, Kate Hudson, dan Jake Gyllenhaal. Jenis diet ini menekankan untuk mengonsumsi 14 jar makanan bayi per hari, setelah itu kita bisa bebas memilih menu makan malam. Memang, jenis diet tersebut bisa sukses menurunkan berat badan secara drastis karena makanan bayi mengandung sedikit kalori. Namun, banyak yang mengkritik jenis diet ini karena kandungan nutrisi yang kita akan dapatkan tidak bisa memenuhi kebutuhan kita.

Diet Buah-Buahan

 

Photo source: verywellfit

Mendengar namanya, kalian mungkin akan langsung menebak kalau jenis diet yang satu ini hanya memperbolehkan kita memakan buah-buahan. Kita dilarang untuk mengonsumsi makanan selain buah, seeds, dan kacang-kacangan. Jenis diet ini jelas berbahaya karena tubuh kita membutuhkan nutrisi yang seimbang. Makan buah tidak akan memenuhi kebutuhan asam lemak dan gizi lain, seperti vitamin B12. Saat kekurangan vitamin tersebut, kita akan terserang anemia. Kurang makan zat besi, protein, kalsium, dan vitamin D juga akan membuat tubuh mudah lelah, menurunkan imunitas tubuh, dan berisiko mengalami osteoporosis. Kondisi gigi pun juga akan kena dampak buruk saat terpapar asam dari buah secara berlebihan.

Diet Sari Cuka Apel

Photo source: verywellfit

Pernah mendengar pengalaman sukses menurunkan berat badan dengan bantuan sari cuka apel? Banyak yang bilang kalau kandungan sari cuka apel dapat meningkatkan metabolisme dan mengurangi nafsu makan. Pelaku jenis diet ini biasanya mencampurkan 1-3 sendok teh sari cuka apel ke dalam air hangat, lalu diminum sebelum makan. Memang ada yang berhasil saat menjalankan diet ini, namun jika kita terlalu sering mengonsumsinya, tenggorokan akan terluka karena kandungan asam di sari cuka apel sangat tinggi.

Diet Keto

Photo source: AsiaOne

Diet keto sangat populer belakangan ini. Konsepnya memang agak nyeleneh. Saat menjalani diet keto, kita diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak, namun harus menghindari yang berkalori tinggi. Sayangnya, pola diet seperti ini membuat kerja ginja semakin berat karena kandungan asam dalam air seni semakin tinggi. Selain itu, diet ini juga membuat asam urat makin tinggi. Kombinasi sari dua kondisi tersebut akan membuat kita rentan mengalami batu ginjal. Tak hanya itu, pelaku diet keto juga lebih berisiko mengalami dehidrasi, kurang nutrisi, tinggi kolesterol, dan konstipasi.

Diet Atkins

Photo source: ThriftyFun

Pasti susah untuk tidak tergoda dengan jenis diet yang meng-klaim bisa menurunkan berat badan sebanyak 6,8 kg dalam 2 minggu seperti diet atkins. Mirip seperti keto diet, pelaku diet atkins juga menjauhi sumber karbohidrat. Sebagai penggantinya, para pelaku diet atkins harus makan makanan tinggi protein. Tampaknya menggiurkan, ya? Kita bisa makan telur, ayam, atau daging setiap saat. Tapi sayangnya, jenis diet seperti ini bisa membuat kita mengalami pusing, lesu, dan konstipasi akibat terbatasnya karbohidrat yang diterima.

Diet Paleo

Photo source: The Economic Times

Konsep diet paleo bercermin pada gaya makan orang jaman purba, di mana mereka hanya mengonsumsi makanan yang bisa mereka buru dan kumpulkan. Itu artinya, kita bebas untuk menyantap makanan tinggi lemak, protein, sayuran, dan seafood. Namun, kita diharuskan untuk menghindari makanan olahan, grains, karbohidrat, produk susu, gula buatan, atau minyak. Sekilas, jenis diet ini tampak menjanjikan. Tapi, jika di telaah lebih lanjut, pembatasan konsumsi susu bisa membuat kita mengalami kekurangan kalsium dan vitamin D. Selain itu, konsumsi daging merah yang berlebihan juga bisa meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Nggak nyangka ya, ternyata di balik jenis diet yang terkenal menyimpan bahaya yang bisa menyerang tubuh. Biarlah ini bisa mengingatkan kita kalau untuk mendapatkan berat badan ideal, kita harus menggunakan cara yang tepat, seperti olahraga, dan tetap makan makanan yang bernutrisi.