Food

Apa Bedanya Roti Sourdough dengan Roti Biasa?

by Danang Lukmana | June 08, 2022

Apa Bedanya Roti Sourdough dengan Roti Biasa?

Kembali tren sebagai pilihan bakery sehat, sebetulnya apa saja sih bedanya roti sourdough dengan roti biasa di pasaran? Kalau kamu mengikuti tren diet roti yang sehat, pasti sudah gak asing lagi mendengar jenis roti bernama sourdough. Dari tampilan, roti sourdough juga tergolong roti tawar putih tapi punya perbedaan mendasar yang bisa kamu kenali. 

Perbedaan paling umum dari roti tawar biasa jenis lainnya adalah bahan beserta proses fermentasi dari ragi pengembangnya. Metode fermentasinya menggunakan cara alami dengan melibatkan ragi dan asam laktat secara alami. Penggunaan starter fermentasi ini membuat sensasi rasa sedikit asam, sehingga adonan rotinya dinamakan sourdough.

Karena memang roti bukan bahan makanan pokok di Indonesia, mungkin banyak Nibblers yang belum kenal bedanya roti sourdough dengan roti biasa. Oleh karena itu, yuk simak apa saja sih bedanya roti sehat ini dibandingkan roti biasanya!

Kenalan dengan Roti Sourdough

Source: Istockphoto

Seperti sudah disinggung sebelumnya, sourdough merupakan jenis roti yang starter adonannya dibuat dengan proses fermentasi. Melansir Food and Wine, proses fermentasi tersebut dimaksudkan untuk menciptakan ‘starter’ atau ragi alami serta bakteri asam laktat yang menguntungkan dari lingkungan udara sekitar. Bahan starternya hanya terdiri dari campuran tepung dan air yang memang sengaja dibiarkan berfermentasi.

Dalam pembuatan ragi alami sebagai starter tersebut diperlukan waktu dari beberapa jam hingga sekitar dua minggu. Pada waktu proses perfermentasian itulah, kultur bakteri di dalam sourdough akan siap dicampur sebagai adonan roti. Nantinya hasil fermentasi tersebut membentuk ragi dan gluten yang berguna membuat adonan roti mengembang ketika dipanggang. 

Teknik pembuatan roti sourdough ini ternyata sudah ada sejak ribuan tahun lalu lho, meskipun baru kembali tren saat ini. Belum ada yang tahu secara pasti siapa yang membuat adonan roti ini pertama kali, tapi kemungkinan besar sih sudah terjadi di Mesir lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Meskipun resepnya lawas tapi cita rasanya sangat renyah di bagian luar dan lembut bagian dalamnya tapi berongga. 

Perbedaan Sourdough dengan Roti Biasa Buatan Pabrik

Source: Istockphoto

Sourdough yang dibuat menggunakan ragi starter hasil fermentasi, tentu saja berbeda dengan roti biasa buatan pabrik. Perbedaan dari segi proses pembuatan, bentuk, tekstur, dan cita rasa juga bisa kamu rasakan. Untuk proses penciptaan ragi alaminya saja, sourdough butuh waktu lama sekitar 5 sampai 7 hari dan membuat rasanya sedikit asam.

Sedangkan roti biasa hanya dibuat menggunakan ragi komersial atau ragi instan yang umum ditemukan dalam bentuk bubuk di pasaran. Ragi instan komersial buatan pabrik biasanya bisa langsung diaktifkan tanpa harus difermentasi. Caranya cukup mencampur bubuk ragi dengan air beberapa saat sebelum disatukan dengan adonan roti.

Perbedaan Ragi Alami dan Instan

Source: Istockphoto

Karena resepnya yang sudah berkembang ribuan tahun, sourdough mengandalkan ragi alami hasil fermentasi. Dilansir dari Insider, ragi alami dalam adonan sourdough terbentuk dari fermentasi tepung, air, hingga sedikit garam. Campuran dan fermentasinya tersebut mengaktifkan jenis bakteri Saccharomyces yang sebetulnya masih berkerabat sama ragi komersial. 

Nah dikutip dari Kompas, ragi instan komersial sebetulnya juga dibuat dari ragi alami yang mengandung bakteri. Bedanya karena sengaja dibuat instan dengan proses pabrikasi, beberapa kultur bakteri baiknya jadi hilang. Beberapa jenis bakteri baik yang hilang dalam ragi instan komersial umumnya dari jenis Lactobacillus yang membuatnya kalah unggul disbanding ragi alami. 

Perbedaan Bentuk Roti Biasa dengan Sourdough

Source: Istockphoto

Bedanya roti sourdough dengan roti biasa buatan pabrik adalah dari bentuk akhir selepas dipanggang, hingga cita rasanya. Karena dibuat menggunakan ragi alami yang mengandung bakteri aktif Lactobacillus, membuat tekstur dalam sourdough juga khas. Ciri khas bagian dalam dari sourdough adalah rongga-rongga yang ukurannya cukup besar dan variatif akibat adanya mikro-organisme di dalam starternya. 

Tekstur dalamnya yang lembut berongga, dilapisi dengan kulit luar roti yang cukup keras namun sangat renyah. Kerasnya bagian kulit luar roti ini membuatnya harus dipotong dengan sedikit mengeluarkan tenaga extra. Cita rasanya pun juga sedikit asam karena memang dibuat memakai ragi alami hasil fermentasi.

Bakteri pada ragi alami yang sudah melalui proses fermentasi ini bukan hanya membentuk tekstur dan rasa saja tapi bisa bersifat sebagai pengawet pada roti sourdough. Pengawet alami tersebut membuat roti bisa bertahan lebih lama daripada roti biasa buatan pabrik yang menggunakan ragi instan. 

Sedangkan roti instan biasa buatan pabrik terkenal nggak tahan lama dan cepat berjamur jika disimpan beberapa waktu. Tekstur roti instan biasa buatan pabrik juga memang lebih lembut, baik kulit hingga dalamnya, seperti dilihat pada roti tawar yang dijual di pasaran. Rongga-rongga di bagian dalam roti biasa juga jauh lebih kecil sehingga nampak mulus. 

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Sourdough

Source: Istockphoto

Berikutnya mengenai bedanya roti sourdough dengan roti biasa adalah dari kandungan nutrisinya. Proses fermentasi ternyata meningkatkan kandungan nutrisi sekaligus memecah kandungan pati atau tepung di dalamnya yang membuat indeks glikemiknya lebih rendah. Bahkan jika dibandingkan dengan roti gandum dan roti putih sekalipun, kadar kenaikan gula darah orang yang mengonsumsi sourdough akan lebih rendah. 

Selain rendah glukosa, kandungan asam fitat dalam sourdough juga jauh lebih rendah (24–50%) dibanding roti gandum biasanya. Kandungan bakteri Lactic acid di dalam sourdough bisa menurunkan kandungan pH dari roti yang akan mengurangi kandunga fitat tersebut. Asam fitat sendiri dikenal sebagai anti-nutrient karena bisa mengikat mineral nutrisi sehingga tubuh kewalahan menyerapnya.

Sebetulnya roti gandum utuh maupun roti tawar biasa juga punya banyak mineral seperti potasium, fosfat, magnesium, dan zinc. Akan tetapi karena kandungan fitatnya yang masing tinggi membuat penyerapan mineral-mineral ini gak bisa dilakukan secara optimal. Kondisi ini tentu membuat tubuh lebih sulit menyerap mineral pada roti biasa.

Nah, itu dia perbedaan antara roti sourdough dengan roti biasa buatan pabrik yang biasa dijual komersial. Buat kalian penggemar roti tapi ingin tetap sehat, roti sourdough hasil fermentasi ini bisa lho jadi salah satu pilihan terbaik. Meski di Indonesia agak mahal, tapi keunggulan dan manfaat roti sourdough dibanding roti biasa sangatlah layak untuk kamu coba.