Food

Jangan Keliru, Ini Perbedaan Pastry dan Bakery

by Danang Lukmana | February 23, 2022

Jangan Keliru, Ini Perbedaan Pastry dan Bakery

Ada hal-hal mendasar yang harus diketahui terkait perbedaan pastry dan bakery nih. Umumnya baik pastry maupun bakery sering disajikan bersamaan di banyak toko kue hingga cafe. Sekilas sih memang sama, yakni sama-sama terbuat dari adonan tepung yang akhirnya dipanggang hingga matang merekah. Cita-rasanya pun sama-sama nikmat, apalagi sebagai teman minum kopi, dijadikan kudapan ataupun dessert, hingga disajikan sebagai savoury food

Akan tetapi, makanan yang berasal dari seni kuliner Barat ini punya perbedaan basic yang mestinya harus diketahui. Dari mulai definisi pengertiannya, teknik pembuatan, bahan-bahan di dalamnya, hingga asal-usulnya. 

Bagi kamu yang ingin memulai mendalami ilmu dan seni kuliner, seenggaknya harus bisa nih mengetahui apa itu perbedaan pastry dan bakery. Kedua istilah ini seringkali dianggap punya jenis yang sama. Meski dari namanya terlihat serupa, perlu diketahui perbedaannya.

Berikut ini perbedaan antara pastry dan bakery yang harus diketahui secara mendasar.

1. Perbedaan Definisi

Hal pertama yang membedakan antara pastry dengan bakery adalah dari makna kata atau definisi pengertian ke dua makanan ini. Antara pastry dengan bakery berasal dari akar bahasa yang berbeda, sehingga memberikan perbedaan juga pada definisinya.

Source: Istockphoto

Dilansir dari Britannica, pastry adalah semacam kue kering yang terbuat dari adonan kaku dan berlemak. Adonannya terbuat dari campuran tepung terigu, garam, lemak yang cukup tinggi, tapi kadar airnya sedikit sehingga cukup berminyak. Nama pastry sendiri diambil dari Bahasa Perancis 'patisserie' yang berarti kue, sesuai tradisi kuliner negara tersebut.

Sementara itu, bakery berasal dari kata "bake" dalam bahasa Inggris yang artinya dibakar atau dipanggang. Hal itu bisa dilihat sendiri dalam prosesnya, di mana adonan tepung terigu harus melalui proses pemanggangan sampai matang merekah. Setelah matang, tahap selanjutnya seperti memberikan hiasan atau topping untuk memperkaya cita-rasa dan tampilan yang lebih menarik.

2. Asal-Usul 

Seni membuat pastry memang tercipta dari tradisi kuliner bangsa-bangsa Eropa yang sering membentuk adonan lembaran penutup pai. Adonan pastry biasanya digulung atau ditepuk-tepuk menjadi lembaran tipis untuk melapisi pai atau loyang tart dan menutupi ragam isian. Isiannya bermacam dari mulai daging unggas, daging sapi, olahan hati binatang, hingga buah-buahan dalam sajian manis.

Source: Istockphoto

Tradisi membuat pastry memang berkembang dari mulai Prancis hingga Denmark yang dua negara tersebut sangat tersohor dengan menu tersebut. Prancis kita kenal dengan sajian croissant, choux, hingga kouign-amann yang termasuk pastry. Sementara Denmark juga berkembang dengan seni membuat Danish pastry yang berlemak dan sedikit menggunakan ragi.

Berbeda dengan pastry, seni membuat bakery sudah berkembang jauh lebih tua di mana saat umat manusia mulai mengenal pembuatan roti. Tradisi pertama pembuatan roti dari adonan tepung gandum konon berasal dari masa Mesir kuno yang terus berkembang sampai kini. Dalam pembuatan roti tersebut, untuk mematangkannya, adonan memang akan dipanggang terlebih dulu.

3. Bahan Utama Pembuatan

Kedua jenis makanan ini sebetulnya sama-sama punya bahan inti yang pembuatan yang serupa, yakni tepung terigu dari gandum. Tapi ada beberapa hal kunci yang membedakannya dari bahan-bahan utamanya ini.

Dalam pembuatan roti-rotian atau bakery, terkenal dengan empat bahan utama pembuatannya, yakni tepung terigu, air, ragi, dan garam. Bahan-bahan tersebut dicampur menjadi satu menjadi sebuah adonan yang sering disebut dough. Untuk menambah cita rasa dan membuat tekstur lebih lembut, banyak juga ditambahkan gula, susu, lemak, telur, dan bread improver.

Source: Istockphoto

Sementara itu, pastry menggunakan tiga bahan dasar utama yakni tepung terigu, telur, dan juga lemak mentega. Ciri khas utama dari bahan pastry adalah beragam jenis lemak makanan yang ditambahkan dalam adonannya. Adonan pastry menggunakan beberapa jenis lemak di antaranya adalah mentega, mentega putih, margarin, korsvet, bahkan lemak babi (lard).

Fungsi lemak sangatlah penting dalam pembuatan adonan pastry yang cenderung kering ini. Lemak akan memberikan sensasi tekstur pastry yang renyah serta membentuk lapisan dalam dan luarnya yang cantik. Cita-rasa pastry juga jadi makin gurih dan berat karena tambahan lemaknya ini.   

4. Teknik dan Proses Pembuatan

Proses pembuatan bakery secara umum adalah pengadukan adonan, fermentasi, penimbangan, pemilinan adonan, pengistirahatan, dan pemanggangan. Nah, proses pembuatan pastry jauh lebih kompleks dan ribet dibanding bakery tersebut. Umumnya harus orang yang lebih berpengalaman dalam pembuatannya karena ada teknik khusus.

Source: Istockphoto

Seperti contohnya pada pembuatan puff pastry, Danish pastry, dan juga croissant yang harus menggunakan teknik khusus. Ciri khasnya yaitu dengan memasukkan lemak ke dalam adonan dasar pada tahap proses pelipatan. Adonan harus digiling dan dilapisi lemak beberapa kali, dibekukan sampai menyatu, kemudian baru bisa dipanggang untuk disajikan.

Adanya lapisan lemak di antara adonan tersebut akan membentuk suatu jaringan terbuka yang keras serta berlapis-lapis ketika dipanggang.

5. Jenis-Jenisnya

Perbedaan berikutnya antara pastry dan bakery adalah dari jenis-jenis turunannya yang beragam. Dilansir dari Country Living, bakery sendiri seenggaknya sudah berkembang jadi 15 jenis sajian yang berbeda. Di antaranya seperti baguette, challah, ciabatta, roti gandum utuh, tawar putih, sourdough, focacia, hingga roti multigrain. Bahkan kreasi roti isi, roti pisang, hingga donat termasuk dalam jenis bakery.

Sementara itu pastry seenggaknya juga berkembang jadi 6 jenis berbeda, di antaranya adalah:

Source: Istockphoto

  • Puff Pastry

Ciri khasnya adalah mempunyai lapisan tipis dengan tekstur yang renyah. Terbuat dari tepung dan lemak mentega.

  • Croissant

Pastry jenis ini terbuat dari tepung terigu, mentega ataupun minyak, kemudian ditambahkan ragi. Bentuknya bulan sabit yang mudah dikenali dari tampilannya.

  • Danish Pastry

Sedangkan Danish pastry mempunyai bentuk yang mirip dengan croissant, tapi pembuatannya lebih singkat dan sederhana.

Dimasak dengan cara tanpa digiling ataupun dilipat sebelumnya. Di Indonesia juga dikenal dengan kue sus yang juga sangat populer.

  • Short Pastry

Kue pai termasuk jenis short pastry yang mengandung paling banyak lemak dibandingkan jenis pastry lainnya. Hal itu karena terbuat dari tepung terigu, lemak (minyak atau mentega), gula, garam, dan air.

  • Phyllo Pastry

Kalau phyllo pastry sekilas mirip dengan puff pastry, tapi penggunaan minyaknya yang lebih sedikit. Sehingga tampilannya kering dan garing.

Nah, itu dia perbedaan antara pastry dan bakery yang harus diketahui. Sudah cukup memberikan gambaran bukan mengenai apa itu pastry dan mana itu roti-rotian atau bakery. Jadi jangan lagi tertukar saat mengidentifikasi ke dua jenis makanan ini.