Food

Bleng, Bahan Kimia Berbahaya untuk Membuat Bakso

by Danang Lukmana | October 18, 2021

Bleng, Bahan Kimia Berbahaya untuk Membuat Bakso
Bleng sering banget nih dipakai sebagai bahan tambahan makanan dalam industri pembuatan kerupuk dan bakso. Bahan kimia ini dipakai karena bisa mengembangkan dan mengenyalkan adonan. Sebenarnya bahan ini nggak boleh lho ditambahkan dalam makanan karena berpotensi buruk untuk kesehatan. Kalian udah benar-benar tahu belum apa itu bleng? Daripada penasaran, yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Bleng?

source: lazada

Melansir dari laman Food.Detik, bleng memiliki nama kimia natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat, merupakan campuran garam mineral konsentrasi tinggi. Bentuknya panjang dan berwarna agak kuning. Kenapa berbahaya? Karena zat ini mengandung boraks yang dikenal cukup membahayakan kesehatan. Bleng adalah bentuk tak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa. Sebetulnya bahan kimia ini sudah sejak lama dikenal dan diproduksi di Indonesia. Yakni sejak tahun 1700-an dalam bentuk air bleng. Cairan ini biasanya dihasilkan dari ladang garam atau kawah lumpur. Salah satunya adalah kawah lumpur di Bledug Kuwu, Jawa Tengah. Penggunaan bahan kimia ini dalam makanan adalah untuk memperkuat aroma serta rasa yang khas. Selain itu, bisa juga untuk mengenyalkan dan membuat adonan mengembang. Tekstur dan tampilan makanan bisa menjadi bagus kalau menggunakan zat ini. Industri makanan yang sering kedapatan menggunakan bleng adalah industri pembuatan kerupuk gendar/karak/puli. Dengan tambahan ini, kerupuk bisa mekar saat digoreng dan terasa renyah. Zat ini juga sering ditambahkan pada mie, lontong, ketupat, bakso, kecap, cenil, lupis, serta sosis karena bisa berfungsi sebagai pengawet dan pengeras bahan.

Bahaya Bleng dalam Industri Makanan

source: BPOm Yogya

Baik boraks maupun bleng, cuma boleh ditambahkan dalam makanan dalam batas maksimal 1 gram per 1 kilogram atau 1:1000. Jika terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung zat ini, maka bisa mengalami penumpukan di dalam tubuh. Apabila penumpukannya sudah kelewat berlebihan, maka bisa menyebabkan pusing, demam, kerusakan ginjal, bahkan sampai kematian. Seram ya Nibblers? Terus gimana sih cara tahu makanan tersebut mengandung bleng atau nggak? Berikut ini ciri-cirinya;
  • Pada kerupuk biasanya akan terasa sangat renyah, namun ada sedikit rasa pahit getir.
  • Nah kalau pada bakso, akan terasa sangat kenyal, warnanya cenderung putih, bukan abu-abu coklat seperti warna daging bakso umumnya.
  • Sedangkan pada mie akan terlihat mengkilat dengan tekstur kenyal, serta nggak lengket dan gak gampang putus.
  • Ada juga pada lontong dan ketupat yang akan jadi padat, kenyal, namun rasanya lebih tajam serta agak getir.

Alternatif Pengganti Bleng

source: kompas

Tanpa harus memakai bleng atau boraks, sebetulnya ada kok bahan yang aman untuk menggantikannya dan efeknya pun sama. Contoh mudahnya adalah air abu yang berasal dari pembakaran merang, atau tangkai bulir pagi dan klaras (daun pisang kering). Cara kerjanya juga sama yakni sebagai pengenyal dan pengawet alami makanan yang cukup aman. Selain itu, juga bisa menggunakan baking soda yang memang sudah dikenal aman untuk ditambahkan dalam banyak industri makanan. Penggunaan baking soda atau soda kue ini juga punya banyak kelebihan dibandingkan bleng. Selain jauh lebih aman untuk dikonsumsi manusia, bubuk putih ini juga lebih mudah untuk didapatkan. Cukup tambahkan baking soda secukupnya saja pada makanan, maka adonan akan mengembang, terasa kenyal, dan lebih renyah serta enak saat dimakan. Nah itu tadi Nibblers, penjelasan yang cukup lengkap mengenai bleng yang serupa dengan boraks pada tambahan makanan. Bahan kimia berbahaya ini ternyata masih sering digunakan oleh para industri pembuatan makanan seperti kerupuk. Oleh karena itu, penting nih untuk tetap cermat memilah dan memilih makanan yang akan kita konsumsi.