Foodies Trends

7 Bakso Kekinian di Jakarta yang Rasanya Paling Cihuy!

by Pramawidhi Setiono | December 27, 2019

7 Bakso Kekinian di Jakarta yang Rasanya Paling Cihuy!
Percaya gak kalau bakso kini telah menjadi makanan wajib bagi masyarakat Indonesia. Bentuknya yang kecil dan setengah mengenyangkan dengan harga yang terjangkau membuatnya dicintai oleh hampir semua kalangan. Meski pada awalnya berasal dari Tiongkok, ketika masuk ke Indonesia bakso langsung menjadi sebuah makanan yang disukai banyak orang. Belakangan, muncul berbagai varian bakso kekinian di Jakarta. Tak sekedar memiliki bentuk bulat dan berisikan daging atau telur, saat ini muncul beragam bentuk serta isian bakso yang unik dan mungkin hanya bisa ditemui di Indonesia. Penasaran bakso apa saja yang dimaksud? Cari tahu dalam artikel berikut ini!

Bakso Aci

Photo source: @basoaci_bos

Siapa yang tidak mengenal bakso aci. Bakso yang terbuat dari tepung dan memiliki ukuran yang beragam ini dengan cepat menyebar hype-nya. Bahkan, tidak sedikit orang yang ketagihan dan akhirnya malah lebih menyukai bakso aci dari tepung dibandingkan bakso biasa yang terbuat dari daging. Bakso aci dipercaya pertama kalinya berasal dari Garut, Jawa Barat. Varian bakso ini mulai terdengar namanya ketika akhirnya dibawa ke Bandung dan menjadi sebuah hits di Kota Kembang tersebut. Tak lama kemudian bakso aci akhirnya masuk juga ke wilayah Jakarta dan langsung menjadi idola baru. Saat ini bahkan sudah tersedia juga bakso aci instan yang bisa kalian racik sendiri di rumah selama memiliki air panas. Selain itu, kalian juga bisa menemukan bakso aci di 9 bakso aci paling enak di Jakarta.

Bakso Beranak

bakso kekinian di jakarta

Photo source: @baksoclubid

Beranak dalam kubur mungkin sebuah istilah yang cukup menyeramkan. Lalu, bagaimana jika kalian mendengar kata bakso beranak? Biasanya bakso beranak memiliki ukuran yang sangat besar untuk satu porsi. Meskipun hanya disajikan satu bakso per porsinya, ketika kalian membelah bakso beranak ini pasti kalian akan kaget melihat isiannya karena begitu penuh. Selain berisi bakso kecil, biasanya terdapat pula bakso telur dan bakso daging dengan ukuran yang cukup besar. Konon katanya, bakso beranak awalnya lahir di Bogor, tepatnya di sebuah kedai bakso yang bernama Big Bakso Family. Di tahun 2013, Oding memikirkan cara untuk bisa membuat bakso yang berbentuk bulat sempurna. Untuk itulah dirinya kemudian memasukkan telur puyuh, sosis, dan bakso kecil.

Bakso Comberan

Photo source: @toekangkulineran

Pastinya setelah kalian membaca varian bakso kekinian yang satu ini kalian akan berpikir akan sesuatu yang kotor karena nama comberannya. Nama dari bakso ini disebut dengan comberan karena menggunakan kuah rawon. Rawon sendiri memang sering disebut sebagai makanan     karena kuah hitamnya yang dihasilkan dari kluwek. Di Jakarta sendiri salah satu kedai yang menjual bakso comberan paling dikenal terdapat di Kedai Pakdhe Bewok yang terletak di kawasan Universitas Indonesia. Di tempat ini, seporsi bakso comberan hanya diberi harga Rp12.000. Biasanya, selain mendapatkan bakso dan mie, dalam semangkuk bakso comberan kalian juga akan mendapatkan potongan ayam. Jika merasa bahwa ayam yang didapat kurang banyak, kalian bisa kok menambah ayam dengan membayar Rp8000. 

Bakso Setan

bakso kekinian di jakarta

Photo source: rancahpost.com

Jangan takut ketika mendengar nama bakso yang satu ini. Kedai ini menjual bakso setan bukan karena bakso ini merupakan hasil pesugihan melainkan karena ukurannya yang sebesar mangkuk bahkan beratnya bisa mencapai 500 gram. Selain ukurannya yang besar, ternyata isian daging di dalam baksonya juga sangat melimpah. Meskipun berukuran sangat besar, daging dari bakso ini terkenal begitu kenyal dan lembut. Jika kalian ingin menyantapnya dengan mie, mie tersebut akan disajikan dalam mangkuk yang berbeda. Bakso setan ini pertama kali muncul di daerah Puncak, Jawa Barat. Saat ini bahkan banyak orang yang sengaja datang ke Puncak hanya untuk mencari bakso unik satu ini.

Bakso Moncrot

Photo source: indahramadini.wordpress.com

Hati-hati mulut kalian belepotan terkena tomat yang moncrot ketika digigit. Bakso yang satu ini dibuat di dalam tomat yang telah dikosongkan isinya. Mau tidak mau, untuk menikmati daging bakso yang berada di bagian tengah tomat kalian juga harus menggigit tomatnya terlebih dahulu. Perpaduan tekstur bakso yang kenyal bertemu dengan lembutnya tomat terasa sangat nikmat di lidah. Untuk rasa kuahnya, rasa asam khas tomat dipadukan dengan kuah gurih khas bakso membuatnya terasa semakin segar. Kuahnya sendiri memiliki tampilan unik, di mana kuah bening bakso berpadu dengan warna kemerahan khas tomat. Kawasan Tebet di Jakarta Selatan menjadi tempat terbaik jika kalian penasaran dengan bakso moncrot.

Bakso Mercon

Photo source: jajanbeken.com

Saran aja sih sebelum kalian mencoba bakso kekinian di Jakarta yang satu ini, kalian harus menyiapkan air hangat yang banyak. Bagaimana tidak, gigitan pertama aja pastinya udah bikin mulut kalian “meledak” karena pedasnya isian bakso yang satu ini. Tidak sembarang orang memberikan nama bakso mercon kepada varian bakso kekinian ini. Campuran antara daging giling dan cabai rawit membuat bakso mercon memiliki isian yang padat. Cara terbaik untuk menikmati bakso ini adalah ketika baksonya masih panas agar sensasi “meledak”-nya semakin terasa.

Bakso Kerikil

bakso kekinian di jakarta

Photo source: netz.id

Jika bakso paling kecil biasanya berukuran bola pingpong, varian bakso kekinian di Jakarta yang ini tampil dengan ukuran yang lebih kecil. Meskipun tidak sekecil kerikil, tetapi bakso ini bisa langsung dinikmati 2-3 butir dalam sekali lahap. Di daerah Jawa Timur, bakso kerikil lebih dikenal dengan nama pentol. Bakso ini biasanya menjadi makanan yang hadir di depan sekolah karena harganya yang relatif murah untuk satu porsinya. Sebenarnya tidak ada yang membedakan bakso biasa dengan bakso kerikil kecuali ukurannya. Di Jakarta, bakso kerikil yang paling terkenal bisa kalian dapatkan di berbagai kedai Pentol Kojek yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta. Munculnya beragam bakso kekinian ini menimbulkan pertanyaan, kalian tim bakso tradisional atau bakso kekinian?