Healthy Foodie

Fakta Kikil Sapi, Gimana Kandungan Kolesterolnya?

by Finna Zephyrine | July 27, 2021

Fakta Kikil Sapi, Gimana Kandungan Kolesterolnya?
Sehabis perayaan Iduladha, pasti berbagai macam jenis olahan daging bermunculan, termasuk kikil sapi. Di beberapa daerah, kikil biasa dimasak gulai, oseng cabai hijau, atau soto. Tapi, banyak yang menghindari makan kikil karena kandungan kolesterolnya yang dianggap tinggi. Tentu saja, makanan berkolesterol tinggi berisiko meningkatkan kadar lemak jahat dalam tubuh. Kalau kamu juga suka tapi khawatir dengan kandungannya, cek dulu fakta tentang kikil sapi berikut.

Kolagen, bukan Kolesterol

Photo source: Pixabay

Menurut Low Carb Africa, kikil dari kaki sapi memiliki gelatin yang diproses tubuh menjadi kolagen ketika dikonsumsi. Kolagen tersebut punya manfaat baik seperti memelihara kesehatan usus dan pencernaan, menyembuhkan luka dengan cepat, mengurangi nyeri sendi, serta meningkatkan fungsi otak. Kolagen juga terkenal bagus untuk kulit dan rambut. Sebagai protein alami, kolagen berperan layaknya perekat dan pelumas di persendian. Kalau kurang kolagen, kulit kita bisa gampang keriput, lo!

Kikil Sapi yang Keto-Friendly!

Photo source: Pixabay

Bagian dari sapi ini terdiri dari lapisan lemak yang ada di kaki. Sekitar 120 gram kikil mengandung 20 gram protein, 25 gram lemak, dan 0 karbohidrat sehingga ramah untuk kamu yang sedang menjalani diet keto.  Dengan lemak baik, kikil juga bisa membuat perut terasa lebih kenyang. Dengan catatan, kamu juga harus memperhatikan olahan kikil dan bahan masakan lain yang ada di dalamnya. Jika ditambah atau dimakan dengan pelengkap atau lauk, mungkin saja tingkat karbohidrat dalam sekali makan bisa bertambah.

Bukan Hanya di Asia

Photo source: Pixabay

Selain di Indonesia dan Asia, negara di Kepulauan Karibia dan Afrika juga punya beberapa variasi makanan yang berbahan dasar kikil. Kikil biasa dimasak dengan tambahan bumbu berkuah, dengan atau tanpa tulang kakinya. Di Afrika, bumbu yang dipakai biasanya berkuah kental dan pedas dengan cabai habanero. Sementara Indonesia mungkin memiliki variasi olahan kaki sapi yang lebih beragam. Yang paling umum adalah kikil bumbu gulai a la Padang. Sebagian orang juga suka memasukkannya ke dalam kuah baso atau dimasak menjadi mi kocok a la Bandung.

Tips Memasak Kikil Sapi

Photo source: Flickr

Ketika direbus, hampir semua bagian sapi akan melepaskan lemak ke dalam air, termasuk kikil sapi. Walaupun aman dikonsumsi, terlalu banyak lemak dalam kuah juga bisa membuat makanan kurang enak dimakan. Berikut adalah beberapa tips memasak kikil sapi untuk kamu praktikkan di rumah.
  1. Jangan gunakan air rebusan untuk kuah masakanan kikil.
  2. Tambahkan jahe, daun salam, atau cengkeh untuk menghilangkan aroma khas kikil.
  3. Untuk mendapatkan kikil yang lunak, masukkan pada saat air sudah mendidih dan rebus dalam waktu yang cukup lama yaitu sekitar 2 – 3 jam.
  4. Saat memilih kikil, pilih yang masih kenyal dan berwarna agak bening serta berbau khas daging sapi, bukan menyengat.
  5. Penyimpanan bisa dilakukan di freezer untuk masa simpan yang lebih awet.
Di beberapa masakan, kikil sapi dipotong kecil-kecil agar lebih mudah diolah. Kalau dimasak dengan benar, kikil memiliki tekstur kenyal yang sedikit lumer ketika masuk ke dalam mulut. Bagian dari kaki sapi ini bisa banget jadi alternatif asupan protein sebagai makanan sehari-hari di rumah. Meskipun mengandung kolesterol, tapi jumlahnya nggak terlalu tinggi sehingga masih aman untuk dikonsumsi. Campuran santan, minyak, atau lemak lainnya yang sebenarnya ikut menambah kadar kolesterol dalam olahan kikil sapi. Jadi, kamu harus pastikan cara memasak dan bahan tambahannya juga sehat, ya!