Food

Sejarah Nasi Uduk, Menu Sarapan Favorit Orang Indonesia

by Danang Lukmana | February 15, 2023

Sejarah Nasi Uduk, Menu Sarapan Favorit Orang Indonesia

Halo Nibblers, kali ini yuk sama-sama kita bahas sejarah nasi uduk sampai jadi menu sarapan favorit. Buat masyarakat Indonesia yang khususnya tinggal di Jakarta, nasi uduk menjadi salah satu menu sarapan pagi favorit sebelum beraktivitas. Saking melekatnya dengan kegemaran masyarakat di Jakarta, sampai-sampai nasi uduk dianggap sebagai kuliner ikonik dari Betawi.

Nah yang jadi pertanyaannya, apakah benar sejarah asal-usul nasi uduk memang berasal dari kreasi orang-orang Betawi di Jakarta? Ternyata dari beberapa sumber sejarah, ada banyak versi lho tentang asal-usul nasi yang rasanya gurih banget ini. Oleh karena itu, yuk simak dulu penjelasan di bawah ini!

Kenalan dengan Nasi Uduk yang Gurih

Photo source: Istockphoto

Sebelum membahas asal-usul sejarahnya, kita kenalan dulu dengan nasi uduk itu sendiri yang terkenal sama cita-rasa gurihnya. Berbeda dengan nasi putih biasa, nasi uduk ini memang punya ciri-khas dengan rasa gurih nikmat ditambah aroma harum yang bikin perut seketika jadi lapar. Warnanya memang putih biasa, tapi teksturnya berbeda karena tidak lembek atau benyek, serta jadi lebih buyar dan nikmat dikunyah.

Teksturnya yang tidak lembek ini karena ketika masih setengah matang, nasinya akan diaron terlebih dulu dengan santan beserta beberapa bumbu rempah. Bumbu-bumbu yang dipakai untuk mengaronnya antara lain serai yang dimemarkan, lengkuas, daun jeruk, daun salam, dan lengkuas. Setelah selesai diaron, barulah kemudian nasinya dikukus kembali sampai benar-benar matang menjadi nasi uduk. 

Teknik masak beserta bumbu santan rempahnya itulah yang membuat rasanya sangat gurih serta harum aromatik. Apalagi kalau dihidangkan bersama lauk-pauk seperti ayam goreng, telur balado, bihun, tempe orek, dan sambal, bakalan bikin nafsu makan naik berkali lipat deh. Masyarakat di Betawi sendiri sering menyantap nasi uduk dengan sedikit kuah dari semur jengkol. 

Asal-Usul Sejarah Nasi Uduk

Photo source: Istockphoto

Banyak yang menyandingkan gurihnya nasi uduk Indonesia dengan nasi lemak dari Malaysia. Apakah memang ada korelasi atau hubungan dari kedua jenis nasi gurih ini? Beberapa versi sejarah mengakui bahwa nasi uduk memang merupakan kuliner perpaduan dari Tanah Melayu yang singgah ke Sunda Kelapa atau Jakarta saat ini.

Belum diketahui pasti kapan nasi uduk mulai masuk dan jadi konsumsi masyarakat Indonesia, tapi beberapa sumber mengatakan nasi uduk sudah ada sejak abad 14-16 Masehi. 

Dikutip dari Kompas, perdagangan antarbangsa saat itu membuat orang-orang Melayu dari Malaka dan Sumatera singgah di Pelabuhan Sunda Kelapa, cikal bakal Jakarta saat ini. Selain membawa aneka barang dagangan, mereka juga memperkenalkan jenis kuliner nasi yang diolah menjadi sangat gurih. Inilah yang dianggap awal mula nasi uduk di Betawi sampai saat sekarang. 

Tetapi ada juga versi lain berdasarkan Babad Tanah Jawi yang menyebut kalau nasi uduk berasal dari kebiasaan Sultan Mataram. Saat itu Sultan dari Mataram sangat gemar menyantap nasi khas Timur Tengah seperti kebuli atau biryani yang memang sudah dibuat gurih. Tapi karena sulit mencari bahan-bahan masaknya, akhirnya digantikan dengan beras dan bumbu-bumbu lokal yang menciptakan kreasi mirip nasi uduk.

Asal-Usul dan Filosofi Penamaan Nasi Uduk

Photo source: Istockphoto

Selain mengetahui asal-usul sejarah terciptanya nasi uduk, menarik juga dilihat filosofi pemberian nama “uduk” itu sendiri. Kembali belum ada yang mengetahui secara pasti nama uduk itu berasal dari mana, tapi sumber pertama menyebut berasal dari Bahasa Sunda yang berarti mengaduk atau mencampur jadi satu. Hal ini bisa dipahami karena memang cara membuat nasi uduk yang mengaduk dan mencampur nasi setengah matang dengan santan serta aneka bumbu rempah jadi satu. 

Di sisi lain, kata “uduk” sendiri merujuk pada makna “susah” atau masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah. Dahulunya nasi uduk dianggap makanan kelas bawah karena jadi menu makanan wajib para petani desa yang hendak pergi ke sawah maupun ladang. Sampai saat ini, nasi uduk memang jadi simbol sarapan masyarakat lokal kelas pekerja sebelum berangkat ke kantor, meskipun beberapa restoran elit mulai menyajikan juga menu nasi uduk ini dalam daftar menunya.

Tempat Makan Nasi Uduk Populer di Jakarta

Ternyata masyarakat Jakarta tidak hanya menyantap nasi uduk saat sarapan saja, mereka juga menyantapnya sebagai makan malam. Cobain sendiri deh beberapa tempat makan nasi uduk di Jakarta ini buat merasakan gurihnya nasi uduk ala Betawi.

1. Nasi Uduk Kebon Kacang Zainal Fanani

Sesuai namanya, nasi uduk ini wajib kamu coba kalau lagi ke daerah Kebon Bacang dekat Tanah Abang. Dikenal dengan nama Zainal Fanani, tempat makan ini sudah ada sejak tahun 1967 sehingga sudah sangat legendaris. Ciri khasnya adalah nasi uduk yang dibungkus daun pisang dan lauk pauk dari mulai ayam goreng, tahu tempe, sate-satean, dan sambal kacang.

Lokasi: Jl. Kebon Kacang 8 No. 5, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

2. Nasi Uduk Gondangdia

Nasi uduk legendaris yang dibungkus daun pisang lainnya ada Nasi Uduk Gondangdia karena sudah ada sejak 1973. Bentuk nasinya cukup unik karena seperti kerucut tumpeng dan lebih ramping. Lauk ayam goreng, paru goreng, sate jeroan, dan sambalnya jadi pelengkap favorit.

Lokasi: Jl. Cikini IV No.12, RW.5, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat.

3. Nasi Uduk Ibu Sum

Dari kawasan Mangga Dua, ada Nasi Uduk Ibu Sum yang jualannya sampai tengah malam. Konsepnya di sini adalah nasi uduk dengan beragam pilihan lauk yang menggugah selera. Ada telur dadar, telur balado, tempe orek, bihun, sambal pete, ayam goreng, hingga jengkol.

Lokasi: Jl. Kartini Raya No.55F, Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat.