Foodies Trends

Uniknya Indonesia di Guinness Food Pairing Experience 2019

by Pramawidhi Setiono | December 18, 2019

Uniknya Indonesia di Guinness Food Pairing Experience 2019
Pada penghujung tahun 2019 ini, Guinness, bir hitam nomor satu dunia, kembali ke Jakarta untuk menutup rangkaian Guinness Food Pairing Experience 2019. Bertempat di Holywings Gunawarman, Guinness bersama dengan Chef Respresentative, Renatta Moeloek, datang ke Jakarta dengan membawa pengalaman.  Senin (16/12/2019), Guinness dan Chef Renatta Moeloek memberikan sajian menu panganan khas empat kota yang disambangi untuk dinikmati bersama dengan Guinness Foreign Extra Stout (FES). Sebelumnya, Guinness dan Chef Renatta hadir ke empat kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Manado. Guinness Food Pairing Experience merupakan kolaborasi antara Guinness dengan Chef Renatta Moeloek untuk menjelajah kejutan uniknya berbagai makanan Indonesia. Mereka memperkenalkan cara baru menikmati makanan khas daerah tersebut, dengan Guinness atau dibuat menggunakan Guinness.  Di empat kota tersebut, Guinness dan Chef Renatta Moeloek melakukan eksplorasi berbagai makanan khas daerah tersebut. Selain itu, kegiatan ini membuka pengalaman rasa yang lebih bagi para konsumen dengan memperkenalkan perpaduan rasa Guinness FES yang kaya dan berani dengan makanan khas masing-masing daerah yang kaya rempah. Chef Renatta menjelaskan, fenomena food pairing ini tengah berkembang pesat di luar negeri. “Tren food pairing ini sudah berkembang sejak lama di Eropa. Namun, baru beberapa tahun ini mulai berkembang di Asia. Rasa pahit dari bir hitam seperti Guinness ini sangat cocok untuk dipadukan dengan berbagai makanan di Indonesia, terlebih di makanan yang memiliki rasa pahit atau asam. Ini dikarenakan salah satu pendekatan yang paling tepat untuk pairing adalah membenturkan rasanya,” jelas Renatta. Renatta memberikan contoh salah satu makanan yang paling tepat unutk di-pairing adalah asinan betawi. Ini dikarenakan asinan dan bir hitam sama-sama memiliki rasa asam sehingga ketika dipertemukan akan menghasilkan after taste yang lembut.

Bisa Masuk ke Semua Jenis Masakan

Ucapan Chef Renatta bahwa bir hitam milik Guinness memang terbukti. Ini bisa dilihat dari beberapa menu khas empat kota besar yang berhasil dipadukan dengan Guinness. Menu ini diantaranya adalah sate kelopo dari Surabaya, ikan woku sambal dabu dabu dari Manado, saksang Guinness dari Medan, serta asinan betawi dan kue talam Guinness dari Jakarta. Untuk kue talam Guinness, kue yang manis ini dimasak dengan Guinness FES sebagai salah satu bahannya. Perpaduan ini memberikan rasa kontras antara rasa manis dari kue talam dan rasa kaya dan berani dari Guinness FES, mengungkapkan sensasi lebih yang melengkapi pengalaman rasa ini.  Bayu Hanandhika, Brand Manager Guinness Indonesia, mengungkapkan Guinness ingin mengajak konsumen untuk menjelajah kuliner nusantara melalui Guinness Food Pairing Experience 2019. ”Cita rasa rempah Indonesia yang khas dapat ditemukan pada berbagai makanan yang sehari-hari dinikmati konsumen. Bersama Renatta Moeloek, Guinness mengajak konsumen menjelajah belantara kuliner, yang apabila dipadukan dengan Guinness FES memberikan sensasi rasa yang luar biasa. Selain mengeksplorasi makanan utama seperti yang dilakukan tahun lalu, Guinness FES tahun berhasil mengeksplorasi makanan penutup khas daerah. Makanan ini diantaranya seperti klappertaart khas Manado, rujak khas Medan, dan kue talam khas Jakarta,” ungkap Bayu. Menurut Renatta, selain mencocokan rasa yang sama, ada satu lagi kunci sukses untuk mengombinasikan bir hitam dengan kuliner Nusantara. Hal tersebut ialah harus pandai memodifikasi masakan. “Contoh paling sederhana adalah olahan rawon khas Surabaya. Makanan ini juga cocok dikombinasikan dengan bir hitam, asalkan teksturnya dimodifikasi terlebih dahulu. Rawon yang berkuah dan hangat tidak mungkin di-pairing dengan bir hitam yang dingin. Cara mengakalinya adalah dengan modifikasi kuah rawon menjadi saus sehingga teksturnya lebih padat,” tutup Renatta.