Pernahkah kamu menikmati sensasi manis mirip karamel dengan harum butter?
Jika ya, bisa jadi kamu sedang mencicipi kelezatan butterscotch. Belakangan ini nama butterscotch sedang naik daun dalam dunia kuliner. Mulai dari minuman kekinian, kue, hingga es krim.
Popularitas tersebut membuat rasa khasnya makin digemari banyak orang. Tapi, sebenarnya apa itu butterscotch? Lalu, adakah perbedaan karamel dan butterscotch? Yuk, simak ulasannya di sini.
Apa Itu Butterscotch?
Melansir laman Brittanica, butterscotch merujuk pada permen keras yang berasal dari rebusan air, gula merah (brown sugar), mentega, dan sirup jagung. Penamaan butterscotch masih diperdebatkan apakah memang dari Skotlandia atau berupa mentega scotched alias mentega yang hangus.
Sementara itu, The Kitchn mengungkap kata tersebut merujuk pada scotching atau pemotongan/pengirisan permen menjadi bentuk kotak-kotak. Pembuatannya dilakukan dengan memanaskan gula merah dan mentega hingga mencapai fase soft crack atau suhu 132°C hingga 143°C.
Butterscotch kali pertama ditemukan sekitar akhir tahun 1800-an. Bentuknya tidak hanya berupa permen keras atau permen lembut, tetapi juga dalam bentuk saus.
Photo source: @spaceshipsandlaserbeams
Bagaimana Rasa Butterscotch?
Saat mendeskripsikan butterscotch rasanya seperti apa, The Kitchn menjelaskan sepupu karamel ini terasa manis, lembut, ada aroma vanili. Tambahan mentega dan molase dari gula merah membuatnya lebih mudah dibuat dibandingkan karamel, sekaligus menciptakan rasa yang lebih kaya dan dalam.
Butterscotch juga memiliki rasa sedikit asin. Penambahan mentega menghadirkan dimensi rasa yang creamy. Kadang krim juga dimasukkan untuk sensasi lebih lembut dan mewah.
Jadi, rasa butterscotch menyajikan perpaduan selaras antara karamel manis dan mentega. Sedikit rasa asin dan creamy memberi kedalaman yang menyempurnakan profil rasa butterscotch.
Photo source: @namelymarly
Bahan Butterscotch
Dari deskripsi rasa butterscotch tadi, boleh jadi kamu bisa menebak apa saja bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya. Untuk menghasilkan butterscotch lezat, beberapa bahan berikut kerap digunakan.
Photo source: @thetearoomkitchen
Gula merah
Bahan utama yang memberikan warna dan rasa karamel pekat.
Mentega
Melahirkan rasa yang kaya sekaligus creamy, serta membantu menghasilkan tekstur yang halus.
Krim
Penambahan krim kerap meningkatkan kekayaan rasa dan tekstur yang lebih lembut.
Ekstrak vanili
Selain sebagai perasa tambahan, vanili juga melengkapi rasa manis dan lembut khas butterscotch.
Garam
Sedikit garam dapat menyeimbangkan rasa manis dan membuat rasa lain lebih menonjol.
Perbedaan Karamel dan Butterscotch
Keduanya serupa dalam banyak hal, tetapi perbedaan karamel dan butterscotch sebetulnya cukup jelas. Meski tampilan mirip dan sama-sama berperan untuk mempermanis makanan maupun minuman, karamel dan butterscotch berbeda dalam hal berikut.
Photo source: @madebytollow
Bahan dasar
Karamel dibuat dari gula putih yang dipanaskan hingga meleleh dan berubah menjadi warna kecokelatan. Sementara itu, butterscotch menggunakan gula merah sebagai bahan utama sehingga menghasilkan rasa lebih kompleks.
Proses memasak
Karamel biasanya dimasak dengan suhu lebih tinggi hingga mencapai titik leleh yang membuatnya menjadi permen keras atau saus yang sangat lengket. Di sisi lain, butterscotch dimasak dengan suhu lebih rendah dan tetap memiliki tekstur lebih lembut dan mudah meleleh.
Rasa
Karamel memiliki rasa manis yang sedikit pahit akibat proses karamelisasi gula, sedangkan butterscotch lebih kaya dengan sentuhan rasa mentega dan gula merah yang terkesan lebih manis dan buttery.
Fakta Menarik tentang Butterscotch
Selain kelezatan rasanya, ada beberapa fakta menarik butterscotch yang mengundang penasaran. Beberapa fakta tersebut antara lain:
Petama kali dibuat di Inggris
Butterscotch pertama kali dibuat di Inggris pada abad ke-19. Sejak itu butterscotch telah berkembang menjadi salah satu rasa manis populer di seluruh dunia.
Istilah ini pertama kali tercatat tahun 1817 di Doncaster Gazette, surat kabar di Yorkshire. Hal tersebut menunjukkan butterscotch sudah terkenal pada masa itu.
Photo source: @soutinestjohn
Versatilitas dalam kuliner
Saus butterscotch tidak hanya digunakan untuk topping es krim atau kue, tetapi juga bahan dasar dessert seperti puding, snack bars, dan brownies. Bahkan, butterscotch sering diolah menjadi sirup untuk kopi dan cokelat panas. Fleksibilitas inilah yang membuatnya kian populer.
Photo source: @beth_thefirstyear
Satu rasa banyak variasi
Di beberapa negara, butterscotch hadir dalam bentuk permen keras yang dikemas dalam bungkus kecil dan dijual sebagai camilan. Sedangkan di Amerika Serikat butterscotch lebih sering berbentuk saus atau bahan tambahan untuk dessert.
Photo source:@charlotteslivelykitchen
Bukan dari minuman alkohol scotch
Mendengar kata “scotch” sebagian orang meragukan halal atau tidaknya. Padahal, butterscotch sama sekali tidak berasal dari minuman alkohol scotch whisky.
Penamaan butterscotch diduga berasal dari bahan utamanya, yakni mentega dan proses scotching yang berarti memotong atau mengiris. Karena jumlah mentega cukup banyak, butterscotch memiliki tekstur dan rasa yang kaya.
Pada masa awal pembuatannya, manisan itu dituang ke dalam nampan hingga dingin. Lalu, adonan itu dibentuk menjadi kotak-kotak saat masih lentur dan hangat. Alhasil, adonan mudah dipecah menjadi bagian lebih kecil lagi setelah mengeras sepenuhnya.
Photo source: @chopnotch
Butterscotch memang sedang naik daun di dunia kuliner. Mulai dari saus lembut yang menggoda hingga permen manis yang meleleh di mulut.
Dengan perpaduan gula merah dan mentega, butterscotch menawarkan rasa manis yang buttery dan kaya. Meski sering disandingkan dengan karamel, perbedaan karamel dan butterscotch terletak pada bahan dasar, proses memasak, dan rasa.
Jadi, apa butterscotch favoritmu?