Food

Jadi Ransum Prajurit Perang Dunia II, Deretan Makanan Ini Populer Sampai Sekarang

by Danang Lukmana | March 09, 2022

Jadi Ransum Prajurit Perang Dunia II, Deretan Makanan Ini Populer Sampai Sekarang

Efek suatu peperangan besar ternyata juga bisa mempengaruhi aspek kuliner lho, seperti deretan makanan ransum prajurit Perang Dunia II ini. Perang Dunia II yang benar-benar terjadi secara global saat itu, membuat ketersediaan pasokan makanan juga jadi sangat terbatas. Di sisi lain, tentara hingga masyarakat sipil yang terjebak di area pertempuran tetap butuh asupan makanan memadai.

Perang bukan hanya menyasar antara militer versus militer saja, tapi juga upaya menghambat pasokan logistik suatu negara. Saat Perang Dunia II berlangsung, banyak kapal-kapal dagang yang membawa bahan makanan serta logistik ikut menjadi sasaran tembak. Rakyat dan tentara yang kelaparan tentu jadi perang mental serta psikologis sendiri yang dilancarkan pihak lawannya.

Gak tinggal diam, masyarakat dan negara yang terdampak perang akhirnya menciptakan banyak kreasi makanan dari bahan terbatas. Selain bahannya sederhana, pengolahannya sering dibuat lebih instan supaya mengolahnya gak memerlukan banyak waktu. Baik makanan untuk ransum prajurit selama Perang Dunia II, maupun kreasi masyarakat sipil itu sendiri.

Berikut ini makanan yang jadi populer dan pernah jadi ransum prajurit saat Perang Dunia II.

1. Daging Spam

Source: Istockphoto

Spam adalah merk daging babi kalengan yang siap santap dan diproduksi sejak tahun 1937 di Amerika Serikat. Daging kalengan ini menjadi sangat populer dan jadi makanan utama untuk ransum para prajurit Amerika yang berjuang di Perang Dunia II. Mengandung tinggi lemak dan protein yang bagus untuk energi, Spam cukup dipanaskan sebentar saja sebelum siap disantap.

Bukan hanya untuk tentara saja, daging kaleng ini turut mengubah pola konsumsi masyarakat sipil, salah satunya di Kepulauan Hawaii. Dikutip The Hawaii Plan, pada masa itu Kepulauan Hawaii dengan Pearl Harbour-nya memang jadi basis kekuatan militer Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik. Sehingga pulau cantik banyak mendapatkan suplai daging kalengan Spam dalam jumlah besar dan turut merubah selera masyarakat lokalnya. Salah satu sajian populer yang berkembang di Hawaii adalah Spam Musubi.

2. National Loaf (Roti Tawar Nasional)

Source: Istockphoto

Sebelum meletusnya Perang Dunia II, Inggris mengandalkan pasokan gandum dari Kanada yang ada di Benua Amerika Utara. Namun, perjalanan kapal pengangkut gandum dari Kanada ke Inggris sangat berisiko untuk diserang oleh kapal selam Jerman. Akhirnya dengan terpaksa Inggris mengandalkan gandum lokal yang kualitasnya kasar dan kurang enak untuk bahan roti tawar.

Bahkan roti nasional (national loaf) ini sering diejek oleh rakyat Inggris sendiri karena rasanya yang keras dan kasar. Roti nasional ini juga sering dijuluki “senjata rahasia Hitler” untuk membunuh rakyat sipil Inggris yang terpaksa makan roti kurang enak ini. Padahal meskipun teksturnya yang keras berkerak, roti ini cukup berenergi dan bernutrisi untuk asupan pangan pokok. 

Dilansir dari NBC News, selama lockdown global saat pandemi Covid-19 di tahun 2020 lalu, pemerintah Inggris mulai berencana kembali mempopulerkan roti ini. Selain cukup bernutrisi, hal ini sekaligus mengurangi ketergantungan impor gandum yang macet selama lockdown. 

3. Pastri Kentang

Source: Istockphoto

Seperti sudah diketahui sebelumnya, pastri adalah hidangan populer di Eropa yang mengandalkan lemak mentega, telur, dan terigu. Karena rantai pasokan eskpor-impor gandum dunia sedang terhambat akibat Perang Dunia II, akhirnya terigu jadi langka di Inggris. Akhirnya banyak yang beralih mengandalkan kentang untuk bahan pembuatannya.

Secara giat, pemerintah Inggris saat itu mempromosikan kentang untuk dikonsumsi masyarakat sebagai makanan pokok. Kentang memang termasuk tumbuhan pangan yang mudah tumbuh di Inggris sehingga punya panen berlimpah. Resep-resep kentang dari mulai pastri, pie kentang, kentang panggang, chips, biskuit, hingga cake gencar disebarkan oleh pemerintah. Bahkan kentang mendapatkan subsidi khusus supaya masyarakat bisa menjangkaunya lebih murah dan mudah.  

4. Japanese Curry Rice (Nasi Kari Jepang)

Source: Istockphoto

Kalau kalian sering makan di restoran Jepang, pasti gak asing lagi dengan menu populer Japanese curry rice (kare raisu) ini. Sebetulnya dahulu hidangan kari ini lebih populer sebagai menu ransum prajurit angkatan laut, termasuk saat Perang Dunia II. Kuah kari Jepang yang kental memudahkannya untuk gak mudah tumpah dan bisa dimakan cepat di atas kapal perang.

Sejarahnya, orang Jepang mengenal kari dari orang Inggris yang membawa bubuk kari dari tanah jajahan di India tahun 1860 an. Akhirnya orang Jepang berkreasi sendiri membuat menu kari yang sesuai selera dan bahan-bahan yang tersedia di negara Jepang. Barulah pada tahun 1960 an, masakan nasi kari yang dulunya untuk prajurit, mulai dijadikan menu restoran yang populer. 

5. Sauerbraten Daging Kuda

Source: Istockphoto

Menu sauerbraten termasuk salah satu hidangan nasional Jerman yang terdiri dari daging yang dimarinasi dalam bumbu wine dan vinegar yang asam (sour). Bahan dagingnya sendiri umumnya daging sapi, sapi muda, babi, rusa, hingga kuda. Daging kuda untuk menu ini memang sudah dikenal sejak lama, tapi saat Perang Dunia II berlangsung, sempat sangat populer.

Jerman yang wilayahnya jadi medan pertempuran langsung, membuat banyak warga sipil sulit mengakses bahan makanan, terutama daging segar. Akhirnya masyarakat banyak yang memanfaatkan daging kuda perang yang mati untuk beragam hidangan seperti sauerbraten ini. Saat inipun sauerbraten dari daging kuda masih bisa dijumpai di restoran negara penghasil mobil BMW dan Mercedes-Benz itu.

6. Kopi Instan

Source: Istockphoto

Asal kamu ketahui, kopi jadi asupan yang penting lho buat bekal dan ransum para prajurit di medan pertempuran Perang Dunia II. Selain hangatnya pas dinikmati di udara dingin Eropa, tendangan kafein-nya tentu pas supaya prajurit tetap terjaga. Menikmati kopi panas bersama-sama selepas pertempuran juga jadi pengobat stres para tentara.

Sajian kopi instan sempat dikenalkan di Inggris tahun 1938 sebelum perang meletus, namun diejek dan kurang diminati. Hal itu karena kopi instan dianggap sebagai kopi palsu dan masyarakat Eropa lebih suka menggiling langsung biji kopi asli. 

Akan tetapi selama perang terjadi, mau gak mau masyarakat dan tentara harus mengandalkan produk instan ini supaya lebih mudah. Alhasil sampai saat ini produk-produk instan seperti Nescafe, dan lainnya masih selalu populer. 

7. Permen dan Camilan Manis

Source: Istockphoto

Ternyata permen dan camilan manis bukan hanya favoritnya anak-anak saja, tentara di medan perang juga membutuhkannya. Makanan manis juga jadi pilihan asupan energi yang simpel dan mudah dicerna bagi yang beraktivitas extra berat seperti tentara. Dalam ransum prajurit Perang Dunia II, selalu disediakan permen karet manis, permen cokelat, hingga cokelat bar.

Pada tahun 1941 permen M&M's yang berasal dari New Jersey memproduksi khusus untuk ransum tentara. Karena itu, pada tahun 1947 selepas Perang Dunia II selesai, merk ini akhirnya diproduksi untuk umum dan mendapat popularitas sampai kini. Merk Hershey pun juga turut memproduksi permen cokelat batangan khusus prajurit yang bernama D-Bar.

Nah, itu dia beberapa makanan ransum prajurit di era Perang Dunia II yang justru jadi populer bahkan sampai sekarang. Makanan untuk prajurit memang sengaja dibuat praktis dan tahan lama, sehingga pas juga di era serba sibuk saat ini seperti halnya menu makanan TNI. Selain itu, era perang yang serba menyulitkan, tanpa disadari menciptakan kreasi kuliner-kuliner terbaru yang bertahan sampai kini.