Healthy Foodie

10 Efek Buruk Makanan Manis Pada Tubuh

by Chris | September 09, 2019

10 Efek Buruk Makanan Manis Pada Tubuh
Makanan manis itu bagaikan candu yang bisa bikin kita ketagihan mengonsumsinya. Apalagi di Indonesia, makanan manis begitu menjamur di berbagai tingkatan kalangan. Mulai dari jajanan pasar sampai dessert di kafe-kafe mahal, kalian pasti bisa menemukan makanan manis di dalamnya. Belum lagi trend minuman, seperti kopi susu dan boba yang nggak jauh-jauh dari gula. Sepertinya susah banget ya melepaskan diri dari sentuhan makanan manis? Kalau kita terlalu banyak makan yang manis-manis, efeknya sangat buruk untuk tubuh. Kita harus siap dengan semua kemungkinan buruk yang akan terjadi, mulai dari risiko diabetes, kerusakan gigi, hingga kanker. Agar kallian makin semangat mengurangi porsi makanan manis, nih kita kumpulkan beberapa efek buruk dari makan yang manis-manis untuk tubuh kalian.

1. Berat Badan Bertambah

makanan manis 2

Photo source: popsugar

Jumlah orang-orang yang mengalami obesitas di dunia terus bertambah dewasa ini. Penyebabnya tentu saja karena banyak yang mengonsumsi gula secara berlebihan, khususnya gula yang terkandung pada minuman. Minuman dengan kandungan gula, seperti soda, minuman dengan boba, jus, bahkan teh manis mengandung fruktosa yang merupakan bentuk sederhana dari gula. Nah, saat kita mengonsumsi fruktosa, nafsu makan kita akan bertambah dan tiba-tiba ingin makan lebih banyak. Fruktosa yang berlebihan bahkan akan membuat tubuh menjadi resisten terhadap leptin yang merupakan hormon penting untuk mengatur rasa lapar dan membantu kita berhenti makan. Jadi kalau sedang lapar, sebisa mungkin jangan isi perut dengan yang manis-manis karena itu tidak akan membuat kita kenyang, tapi justru tambah lapar dan berujung membuat berat badan bertambah, lalu obsesitas.

2. Berbahaya untuk Jantung

makanan manis 3

Photo source: Narayana Health

Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis juga sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, lho. Banyak penelitian yang membuktikan kalau makanan manis bisa membuat kita obesitas, mengalami peradangan, meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, meningkatkan gula darah, dan menaikkan tekanan darah. Itu semua merupakan faktor penyebab sakit jantung. Serem, ya? Tak hanya itu, penelitian lain juga menyatakan, dari 30.000 orang yang mendapatkan 17-21% kalori hariannya dari makanan dan minuman manis memiliki risiko 38% lebih besar untuk mengalami penyakit jantung daripada orang-orang yang hanya mengonsumsi 8% kalori dari yang manis-manis. Apakah kalian adalah salah satu di antaranya? Kalau iya, lebih baik mulai kurangi kebiasaan makan dan minum yang manis-manis.

3. Bikin Jerawatan

makanan manis 4

Photo source: glamourlifestyles

Tak hanya masalah kesehatan kronis saja yang bisa timbul akibat makanan manis, penampilan juga ikut terpengaruh. Konon, jika kita mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat olahan, seperti makanan dan minuman manis, jerawat cenderung lebih mudah muncul di wajah kita. Hal ini bisa terjadi karena makanan manis dapat meningkatkan kadar gula dan insulin dalam darah. Jika itu terjadi, tubuh mengeluarkan lebih banyak minyak di wajah yang memicu munculnya jerawat.

4. Meningkatkan Risiko Kanker

makanan manis 5

Photo source: oncozine

Efek buruk yang satu ini terdengar sangat menyeramkan karena seperti yang kita tahu, penyakit kanker belum ada obatnya. Masalah kesehatan yang kita jelaskan sebelumnya, seperti obesitas dan peradangan dalam tubuh, bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit kanker dalam tubuh kita. Kalau kalian masih tidak percaya, ada satu penelitian yang dilakukan oleh Nataša Tasevska, M.D., Ph.D di tahun 2012 melibatkan 430.000 orang. Penelitian tersebut menyibakkan fakta bahwa konsumsi gula berlebih meningkatkan risiko munculnya kanker kerongkongan, kanker rongga dada, dan kanker usus. Ada juga studi lain yang menyebutkan bahwa perempuan yang sering mengonsumsi cemilan manis lebih dari tiga kali seminggu berisiko 1,42 kali lebih besar untuk mengalami kanker endometrium.

5. Bikin Kita Merasa Depresi

makanan manis 6

Photo source: Pixabay

Yang satu ini mungkin terdengar kontradiktif dari asumsi yang selama ini beredar. Banyak yang bilang kalau makanan manis bisa membuat kita lebih bahagia. Padahal menurut penelitian, terlalu banyak gula justru bisa membuat kita berisiko tinggi mengalami depresi. Kok bisa? Ini karena perubahan gula darah yang terjadi saat makan makanan manis dan munculnya peradangan di tubuh tidaklah baik untuk kesehatan mental. Sebuah penelitian yang melibatkan 8.000 orang selama 22 tahun menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi 67 gram gula atau lebih dalam satu hari memiliki 23% kemungkinan lebih besar mengalami depresi.

6. Mempercepat Proses Penuaan Kulit

makanan manis 7

Photo source: vox

Buat para perempuan pasti nggak mau dong terlihat cepat tua? Agar tidak terjadi, kurangi yuk porsi makanan manis dalam sehari. Penuaan kulit itu dipengaruhi oleh produksi Advanced Glycation End (AGE). Ini adalah senyawa yang muncul akibat reaksi gula dan protein tubuh. Jika kita mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan gula, produksi AGE akan bertambah dan membuat kulit kita menua sebelum waktunya. AGE ini bisa merusak kolagen dan elastin yang merupakan protein untuk membuat kulit elastis dan tampak awet muda. Saat kolagen dan elastin rusak, kulit akan kehilangan kekencangannya dan menjadi lebih tua sebelum waktunya.

7. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

makanan manis 8

Photo source: Daily Post Nigeria

Munculnya kasus penyakit diabetes di dunia meningkat dua kali lipat lebih banyak selama 30 tahun terakhir. Konsumsi makanan manis berlebihan dianggap menjadi salah satu penyebabnya. Jika kita makan makanan manis secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang, tubuh kita akan resisten terhadap insulin. Ini mengakibatkan kadar gula meningkat dan risiko diabetes makin nyata.

8. Gigi Berlubang

makanan manis 9

Photo source: Cirocco Dental Center

Nasihat orang tua yang melarang kita untuk makan makanan manis-manis agar gigi tidak lubang pasti sering sekali kita dengar, ya? Nasihat ini bukan sekedar omong kosong atau untuk menakut-nakuti kita saja. American Dental Association memperingatkan kalau konsumsi makanan manis punya efek langsung pada gigi kita. Saat gula dari cookies atau minuman manis menempel di gigi, akan ada suatu reaksi asam yang terjadi. Asam yang ditimbulkan dari reaksi tersebut akan menyerang gigi dan seiring waktu akan membuat gigi berlubang.

9. Lebih Cepat Menguras Energi

makanan manis 11

Photo source: Today Show

Makanan tinggi gula bisa meningkatkan gula darah dengan cepat dan membuat energi bertambah. Tapi jangan salah, energi ini juga akan hilang dalam waktu yang singkat. Makanan yang tinggi gula biasanya tidak mengandung protein, serat, dan lemak. Itulah kenapa makanan manis bisa meningkatkan energi secara tiba-tiba, lalu diikuti dengan turunnya gula darah secara drastis. Agar siklus ini tidak terjadi berulang-ulang, konsumsilah sumber karbohidrat dengan kandungan gula yang rendah dan tinggi serat. Makan karbohidrat dengan sumber lemak dan protein juga bisa menjadi cara untuk menjaga gula darah tetap stabil.

10. Masalah Kesehatan Lainnya

makanan manis 11

Photo source: thedoctorweighsin

Selain efek buruk yang sudah kita sebutkan di atas, masih banyak sisi negatif dari gula pada tubuh kita. Beberapa penelitian menyebutkan konsumsi gula berlebih bisa:
  • Meningkatkan risiko penyakit ginjal.
  • Menurunkan memori kita dan menyebabkan demensia.
  • Meningkatkan risiko perlemakan hati (fatty liver).
Di samping itu, masih banyak penelitian lain yang sedang dijalankan untuk meneliti efek buruk gula bagi tubuh. Kalian pasti tidak mau bukan semua hal buruk tersebut terjadi pada tubuh? Yuk mulai kurangi konsumsi gula! Kita bisa memulainya dengan mengganti minuman bersoda atau boba dengan minuman tanpa gula, makan buah segar daripada minum jus, dan mulai memperhatikan kandungan gula yang tertera pada kemasan makanan yang kita beli. Jika konsisten melakukan itu semua, kebiasaan untuk makan makanan manis pasti berkurang dan menghilang. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi? Cover photo source: Pixabay