Foodies Trends

12 Makanan Ekstrem Indonesia Buat Uji Nyali Kalian

by Atalya Anggraini | October 23, 2019

12 Makanan Ekstrem Indonesia Buat Uji Nyali Kalian
Makanan enak di Indonesia sangat melimpah ruah. Setiap kota punya makanan andalan yang bikin jatuh cinta. Tapi bagaimana dengan makanan ekstrem Indonesia? Apakah ada makanan di Indonesia yang terbuat dari sesuatu yang tidak biasa, terlihat menjijikkan, dan ekstrem? Jika kalian pernah berkeliling Indonesia, kalian pasti akan menemukan beragam makanan yang tidak lazim. Misalnya di Papua ada makanan ulat sagu atau di Manado ada yang namanya paniki alias kelelawar dengan kuah santan. Terdengar menyeramkan, ya? Tapi jangan salah, di daerah asalnya, makanan tersebut sangat digemari lho. Untuk kalian yang penasaran dan mau uji nyali untuk mencicipi makanan ekstrem khas Indonesia, ini dia 12 makanan aneh yang bisa dicoba.  

Ulat Sagu dari Papua

Photo source: Twitter @MoluccanTrip

Pernah terfikir untuk makan ulat dalam kondisi hidup? Membayangkannya saja pasti tidak pernah, ya? Lain halnya dengan warga Maluku dan Papua Barat. Kalau kalian main ke Raja Ampat, ulat sagu sering menjadi cemilan sehari-hari masyarakat lokal. Bentuk ulat sagu tidak sama seperti ulat biasa, badannya lebih berisi, montok, bertekstur lembek, dan ukurannya sebesar ibu jari orang dewasa. Ulat ini biasanya dimakan mentah-mentah alias dalam keadaan hidup. Saat pecah di mulut, rasa manis, asin, dan sedikit hambar menyeruak di lidah kita. Jika tidak berani untuk menyantapnya dalam keadaan mentah, ulat sagu bisa diolah menjadi sate terlebih dahulu. Namun, tekstur yang dihasilkan akan lebih kenyal dan lebih sulit untuk dikunyah.  

Paniki atau Kelelawar Santan dari Manado

Photo source: explorewisata

Makanan ekstrem dengan bahan utama kelelawar ini sering disantap oleh orang Manado. Paniki terdiri dari kelelawar yang diolah dengan bumbu kunyit, daun lemon, batang dau serai, daun pandan, serta kuah santan sehingga menghasilkan rasa gurih dan sedap. Namun, tidak semua kelelawar bisa digunakan untuk masakan ini. Hanya kelelawar pemakan buah saja yang bisa dimanfaatkan. Meski terlihat menyeramkan, makanan ekstrem ini ternyata kaya manfaat. Salah satu keuntungan paniki adalah bisa menyembuhkan penyakit asma dan paru-paru.  

Belalang Goreng Khas Gunung Kidul

Photo source: Phinemo

Makanan khas Yogyakarta tak hanya tentang Gudeg. Bila kalian jalan-jalan ke bagian lain kota ini, tepatnya di Gunung Kidul, kalian akan menemukan panganan seperti belalang goreng yang terkenal sekali di daerah tersebut. Penampilannya memang tidak menggugah selera sama sekali, tapi siapa sangka rasanya cukup lezat. Makanan ini cukup populer di mata wisatawan yang berkunjung ke Gunung Kidul. Saking terkenalnya, belalang goreng juga dijual di toko oleh-oleh bahkan diperdagangkan juga secara online.  

Rujak Cingur dari Hidung Sapi

Photo source: Tastemade

Buat yang pernah jalan-jalan ke Jawa Timur, khususnya ke Surabaya, pasti tidak asing dengan Rujak Cingur. Buat warga Surabaya, menu ini sangat spesial dan lumrah dikonsumsi sehari-hari. Namun, untuk para pendatang dan wisatawan, rujak cingur bisa dibilang menjadi salah satu makanan ekstrem Indonesia karena terdiri dari hidung sapi yang dipotong-potong kecil. Potongan hidung sapi ini kemudian dihidangkan bersama kacang panjang, taoge, mentimun, tahu dan tempe goreng, serta siraman saus kacang. Biarpun warna penampilan makanan ini cenderung gelap, rasanya tak ada duanya.  

Torpedo Alias Testis Kambing atau Sapi

Photo source: chefdepaprika

Mendengar nama torpedo, kalian mungkin akan menghubungkannya dengan senjata. Tapi, kalau kalian ke Surabaya, torpedo ini merupakan sebutan untuk testis kambing atau sapi. Dinamakan torpedo karena bentuknya memang mirip seperti itu. Torpedo ini biasanya dimasak menjadi salah satu isi dari sayur kare. Tak jarang pula, ada pedagang yang menyajikan sate torpedo. Meski termasuk makanan ekstrem Indonesia, banyak yang suka dengan torpedo karena dipercaya bisa meningkatkan vitalitas pria. Tapi kalian harus hati-hati jika punya masalah kolesterol atau kencing manis, karena torpedo bisa menjadi pemicu masalah kesehatan kronis.  

Sate Ulat Bulu dari Purworejo

Photo source: japanesestation

Papua dan Maluku punya makanan ekstrem dari ulat sagu. Lain lagi di Purworejo, ada sate ulat bulu yang cukup fenomenal. Sesuai dengan namanya, makanan ini terdiri dari deretan ulat bulu yang ditusuk oleh tusukan bambu. Menu ini dipercaya bisa menyembuhkan sakit gigi lho. Ulat bulu di Purworejo biasanya dimasak dengan cara digoreng atau disate. Tidak sembarang ulat bulu yang bisa dipakai, hanya ulat bulu dari famili Lyman Tridae dan ulat pohon turi.  

Tikus Panggang Khas Minahasa

Photo source: Liputan 6

Masih ingat tidak, Jakarta pernah digemparkan oleh bakso yang terbuat dari daging tikus? Banyak kalangan yang merasa jijik dan protes mengenai hal ini. Padahal di Minahasa, tikus diolah menjadi menu yang spesial, yaitu tikus panggang. Menurut pengakuan orang-orang yang pernah mencicipi makanan ekstrem ini, rasanya tidak jauh berbeda seperti daging ayam bakar. Banyak yang suka menu menjijikkan ini karena bisa menambah stamina dan meningkatkan gairah seksual. Berbeda dengan tikus yang ada dalam bayangan kalian tinggal di selokan. Tikus yang dimakan di Minahasa adalah tikus-tikus hutan yang makanannya juga adalah buah-buahan. Dengan gaya hidup yang berbeda dengan tikus selokan, tikus hutan tentu lebih bebas dari penyakit.    

Lawar yang Mengandung Darah Binatang dari Bali

Photo source: indoindians

Saat jalan-jalan ke Bali, kalian pasti sering menemukan penjual lawar. Sebenarnya, lawar terdiri dari bahan yang lumrah dimakan orang banyak, yaitu dari sayur mayur dan daging. Setelah bahan-bahan tersebut dicampur, ada satu bahan lagi yang membuatnya menjadi makanan ekstrem, yaitu darah dari daging yang digunakan. Itulah yang membuat sajian lawar menjadi berwarna merah. Tapi tenang, untuk yang tidak suka atau tidak boleh makan makanan yang mengandung darah, kalian bisa menyantap lawar putih tanpa darah.    

Rempeyek yang Terbuat dari Laron

Photo source: @santiherandus

Usai hujan turun, biasanya hewan seperti laron langsung berkerubung di teras rumah dan berkumpul di dekat lampu. Nah, saat-saat seperti itulah yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Yogyakarta, Wonogiri, dan sekitarnya. Mereka berlomba-lomba untuk mengumpulkan laron. Laron-laron tersebut dimasak menjadi menu yang istimewa. Misalnya, ada botok laron, laron goreng, dan yang paling enak adalah rempeyek laron. Kalian mungkin bertanya-tanya, apa rasanya mengonsumsi makanan ekstrem ini? Ternyata katanya rempeyek laron terasa gurih dan enak. Namun, ada bau amis yang tak bisa dihindari saat mengonsumsi makanan ini.  

Sate Biawak Khas Jawa

Photo source: Flickr

Kalau tadi ada sate ulat bulu, sate ulat sagu, dan sate tikus, sekarang kita akan membahas sate biawak. Sekilas, tidak ada yang berbeda dari penampilan sate biawak ini dibandingkan sate ayam dan kambing. Tapi saat dicicipi, ada rasa khas biawak yang beda dari sate biasanya. Kalau tertarik mencobanya, hidangan ini paling mudah ditemukan di daerah Indramayu. Tapi hati-hati, menurut beberapa dokter, daging biawak tidak sehat untuk dikonsumsi manusia karena mengandung beberapa parasit.  

Pakasam dari Ikan Busuk Khas Suku Banjar

 

Photo source: @explore.barabai

Jalan-jalan ke daerah Kalimantan, khususnya di daerah Banjar, tak akan lengkap tanpa mencicipi pakasam. Tak ada yang aneh saat kita melihat sajian ini setelah dimasak karena terlihat seperti masakan ikan pada umumnya. Namun, jika kalian menelisik cara pembuatannya, pakasam ini termasuk makanan ekstrem. Hal ini karena pakasam dibuat dari ikan yang dibusukkan dan diawetkan selama dua minggu. Proses fermentasi ini melibatkan bakteri asam laktat. Hasilnya, rasa pakasam terasa seperti ikan asin.  

Jus Cacing dari Kintamani

Photo source: bisnisbali

Satu lagi makanan ekstrem yang berasal dari Bali, yaitu jus cacing. Makanan ekstrem ini tidak terbuat dari cacing saja. Agar rasanya enak, cacing ini dicampur dengan buah seperti buah naga atau mangga, dan juga madu. Rasanya sedikit berbeda, tapi tetap banyak yang suka karena bisa meningkatkan stamina. Bagaimana? Tertarik uji nyali mencoba salah satu makanan ekstrem di atas? Atau malah justru makin bergidik ngeri setelah membaca rekomendasi makanan ekstrem yang kita bahas?