Di tengah gempuran coffee shop modern, gak ada salahnya kita jelajahi rasa di deretan kedai kopi tertua di Indonesia ini. Budaya minum kopi ternyata sudah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka lho. Dimulai sejak Kolonial Belanda memperkenalkan biji kopi, sampai kedatangan orang-orang Tionghoa yang membuka usaha kopitiam, membuat masyarakat Indonesia makin akrab dengan si hitam pekat ini.
Sampai sekarang pun masih banyak kedai kopi atau kopitiam jadul yang tetap bertahan dan mempertahankan nilai nostalgianya tersendiri. Berikut ini kedai kopi tertua yang masih eksis di Indonesia!
1. Kedai Kopi Apek (Medan)
Sudah hampir 105 tahun berdiri, Kedai Kopi Apek menjadi salah satu kedai kopi tertua yang ada di Indonesia dan masih eksis hingga kini. Berlokasi di Jalan Hindu No.37 Kesawan, Medan, Sumatera Utara, kedai kopi ini sudah eksis sejak 1919. Kedai ini didirikan oleh Thia Tjo Lie alias Apek, lalu sekarang usahanya sudah diwariskan hingga generasi ketiga.
Biarpun sudah 3 generasi, tapi resep racikan kopinya tetap dipertahankan, salah satunya dengan tetap memakai tungku kayu bakar untuk memasak airnya. Menu andalan kedai ini diantaranya, kopi Mandailing, kopi susu kental manis, telur ayam seperempat matang, dan roti bakar selai srikaya yang fresh homemade. Selain itu, adapula beberapa jenis gorengan, talas, cakwe, onde-onde, kwetiau, bakmi dan jajanan lainnya.
Photo source: @kedaikopiapek
Lokasi: Jl. Hindu No.37, Kesawan, Kec. Medan Bar., Kota Medan, Sumatera Utara.
2. Waroeng Kopi Ake (Belitung)
Pulau Belitung yang banyak dihuni oleh masyarakat Tionghoa menyimpan banyak budaya nongkrong di kopitiam. Kalau kamu sedang berkunjung ke Belitung jangan lewatkan untuk mampir ke Waroeng Kopi Ake yang legendaris dan salah satu kedai kopi tertua di Indonesia. Berlokasi gak jauh dari kawasan Simpang Lima Tanjung Pandan, kedai kopi ini sudah ada sejak tahun 1921.
Kedai kopi ini sudah diwariskan sampai ke generasi ketiga dan keempat dengan tetap mempertahankan racikan asalnya. Gaya peracikannya mirip kopi Aceh dengan memakai saringan besar dan setelahnya dituangkan di gelas-gelas belimbing. Menunya dari mulai kopi hitam, kopi susu, teh tarik, nasi gemok telur rebus, dan mie Belitung.
Photo source: @yuddyontheblock
Lokasi: KV.Senang 17 Jl Sriwijaya Tanjung pandan Belitung 33416, Jl. Sriwijaya No.123A, Parit, Kec. Tj. Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
3. Kopi Massa Kok Tong (Pematang Siantar)
Dari kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, juga terdapat salah satu kedai kopi tertua di Sumatera dan Indonesia. Namanya adalah Kedai Kopi Massa Kok Tong yang dirintis oleh imigran dari Tiongkok bernama Lim Tee Kee di tahun 1925. Keberadaan kedai kopi jadul ini juga menandai hadirnya budaya minum kopi di masyarakat Pematang Siantar sekaligus sejarah kedatangan imigran Tiongkok yang membawa budaya bisnis kopitiam.
Pemilik kedai kopi ini selalu memilih, meracik, memasak, hingga menyeduh biji kopinya sendiri. Dedikasi tersebut yang kini membuat Kedai Massa Kok Tong memiliki pabrik pengolahan kopi sendiri. Biji kopi yang dipakai berasal dari jenis Robusta Simalungun yang didapat dari pemasok lokal. Menunya dari mulai kopi hitam, kopi susu, ditambah camilan roti srikaya dan bapau daging.
Photo source: @kalineranque
Lokasi: Jl. Cipto No.115, Dwikora, Kec. Siantar Bar., Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
4. Kopi Es Tak Kie (Jakarta)
Selanjutnya kalau kamu sering berburu tempat legendaris dan nostalgic di kawasan Gang Gloria, Glodok, Jakarta Barat, maka nama Kopi Es Tak Kie sudah pasti masuk daftarnya. Berdiri sejak tahun 1927, sudah dipastikan bahwa kedai kopi satu ini merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. Usaha ini mulanya didirikan oleh Liong Kwie Tjong yang merupakan pendatang langsung dari Tiongkok, hingga kini dipegang oleh generasi ketiga yaitu Latief Yunus.
Sampai sekarang, otentisitas cara penyajian hingga cita-rasanya yang tetap terjaga membuat Tak Kie tetap eksis dikunjungi pelanggan. Biji kopi pilihan dari daerah Lampung akan disajikan dengan gaya lawas yang sudah bertahan sejak kedai ini pertama kali buka. Bahkan untuk sajian es kopi susu, di sini tetap menggabungkan kopi hitam dengan susu kental manis, bukan susu krim kekinian.
Photo source: @ram_yu
Lokasi: Gang Gloria, Jl. Pintu Besar Seatan III No. 4-6, Glodok, Jakarta Barat.
5. Warung Kopi Purnama (Bandung)
Penggemar kopi yang ada di kota Bandung pasti gak asing dengan Warung Kopi Purnama di kawasan Jalan Alkateri Braga ini. Warung kopi alias Kopitiam ini sudah ada sejak tahun 1930 dengan nama Chang Chong Se, lalu diganti menjadi Purnama tahun 1966. Apalagi lokasinya yang ada di daerah Braga bikin vibes tempo doeloe makin terasa pas.
Buka sejak pagi pukul 06.30, kamu bisa sarapan dengan segelas kopi hangat atau susu segar dengan roti bakar yang nikmat. Yang paling terkenal adalah roti bakar srikaya yang selainya homemade alias diproduksi sendiri sehingga sangat otentik. Pilihan menu lainnya ada bubur ayam, lontong cap go meh, dan nasi goreng Purnama.
Photo source: @boy_masril
Lokasi: Jl. Alkateri No.22, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
6. Warung Kopi Nan Yo (Padang)
Sudah berdiri sejak tahun 1932, Warung Kopi Nan Yo menjadi kedai kopi tertua yang ada di Padang, Sumatera Barat, dan juga Indonesia secara keseluruhan. Usaha kedai kopi ini didirikan oleh Than Tek Tjiauw dan sampai kini bertahan selama tiga generasi. Saat ini usaha ini dilanjutkan oleh Victor Bostani bersama sang istri, Linda.
Berlokasi di Jalan Niaga, kawasan Pondok, Padang, kamu akan menjumpai ruang dengan langit-langit tinggi, meja marmer berwarna krem, dan kursi-kursi antik berkayu hitam yang menguatkan suasana jadul. Hingga kini biji kopinya masih mengandalkan produk kopi lokal Sumatera Barat yang dibeli dari petani dan diracik dengan gaya penyajian ala Hainam. Sembari ngopi, di setiap meja juga tersedia camilan seperti bakwan, kue sarikaya, lamang golek, kacang tanah goreng atau keripik singkong.
Photo source: @jakarta_eater
Lokasi: Jl. Niaga No.205, Kp. Pd., Kec. Padang Bar., Kota Padang, Sumatera Barat.
7. Bhineka Djaja (Denpasar)
Di kawasan kota tuanya Denpasar, kamu bisa menemukan sebuah kedai kopi yang juga salah satu tertua di Indonesia, namanya Bhineka Djaja. Berdiri sejak tahun 1935, kedai kopi legendaris ini sudah diwariskan sampai tiga generasi keluarga Tjahjadi. Berlokasi di Jalan Gajah Mada, Denpasar Utara, kedai kopi ini gak terlalu banyak renovasi sehingga masih bisa dirasakan nuansa vintage-nya.
Tempatnya memang klasik, tanpa wi-fi, tanpa tempat yang luas, dan juga tanpa minuman kekinian, tapi mereka sudah melekat di hati pencinta kopi Pulau Dewata. Kamu bisa melihat foto-foto dan grinder tua yang menemani sejarah berdirinya kedai kopi ini ketika mengolah kopi-kopi terbaik dari petani di Bali. Sekarang mereka gak hanya menjual kopi Bali saja, tapi juga dari Toraja, Mandailing, Jawa, sampai Kenya dan Kolombia.
Photo source: @bhineka_djaja
Lokasi: Jl. Gajah Mada No.80, Dauh Puri Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali.
8. Rumah Kopi Tikala (Manado)
Dari ujung Pulau Sulawesi, ada sepenggal kisah kedai kopi tertua yang masih akrab di kalangan masyarakat, namanya Rumah Kopi Tikala. Berlokasi di kawasan Wenang, Manado, rumah kopi ini berdiri sejak 1939 yang dikelola bergantian dari tiga bersodara (Sui, Bun, Fang) keluarga besar Tjiang-Lumenta. Lokasi awalnya berada di Pasar 45 dengan nama Kamseng, sebelum akhirnya pindah di Jalan Sudirman dan berganti nama menjadi Rumah Kopi Tikala.
Biji kopi berkualitas dari Palu akan disangrai selama 1,5 jam hingga mengeluarkan aroma dan cita-rasa khasnya. Pilihan menu kopinya pun hanya ada kopi hitam dan kopi susu dari susu kental manis yang menandakan klasiknya tempat ngopi ini. Sedangkan kudapan pendamping kopinya ada panada, lalampa, gabin krim, biapong (bakpao), dan roti bakar srikaya yang selai srikayanya homemade.
Photo source: @abem46
Lokasi: Jl. Sudirman 2, Komo Luar, Kec. Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara.
9. Kedai Kopi Sedap (Pematang Siantar)
Kembali ke kota kecil penuh nostalgia di Sumatera Utara, yaitu Pematang Siantar untuk berburu kedai kopi legendaris. Di sini ada Kedai Kopi Sedap yang juga sangat legendaris karena sudah ada sejak tahun 1939 dan jadi salah satu yang tertua di Pulau Sumatera. Lokasinya begitu strategis di tengah Kota Pematangsiantar, dan pusat perbelanjaan oleh-oleh Roti Ganda, rumah makan Miramar, dan Pasar Hongkong.
Seperti umumnya kedai kopi jadul nan klasik, pilihan menu kopinya hanya ada kopi hitam, kopi susu, kopi ginseng, dan cappuccino yang sedikit modern. Tapi buat yang gak suka kopi juga ada pilihan lain seperti milo, teh susu, teh bunga, sirup markisa, dan minuman soda ikonik Sumatera Utara yaitu Badak. Biasanya orang di sana ngopi sambil makan roti srikaya, tapi ada juga isian roti lainnya seperti stroberi, cokelat, keju, dan pudding telur ayam.
Photo source: @m4m0ru
Lokasi: Jl. Sutomo No.97, Dwikora, Kec. Siantar Bar., Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
10. Warung Kopi Asiang (Pontianak)
Gak lengkap membahas kedai kopi legendaris di Indonesia tanpa memasukkan nama Warung Kopi Asiang dari Pontianak. Sudah berdiri sejak tahun 1958, warung kopi ini sangat ikonik dan sering masuk liputan banyak media karena adanya sang “Naked Barista”. Sang pemilik, Yohannes Fendi alias Asiang terkenal dengan gaya meracik kopi tradisional sambil telanjang dada.
Menunya sederhana ada kopi hitam atau kopi susu, dengan teknik seduh yang ditarik dari atas dan menampilkan sosok sang peracik yang bertelanjang dada sambil berkeringat. Kualitas rasa kopinya gak perlu diragukan lagi karena memakai biji kopi robusta pilihan dari perkebunan di Kalimantan. Camilan pendampingnya juga tersedia dari mulai dari pisang srikaya, roti srikaya, gado-gado siram, sate kuah, pastel hingga bolu kukus.
Photo source: @theadiez
Lokasi: Jl. Merapi, Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Sel., Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Itu dia deretan kedai kopi legendaris dan tertua yang ada di Indonesia. Menikmati sajian klasik di kedai tua yang sudah turun-temurun antar-generasi akan menciptakan sensasi nostalgia yang gak bisa digantikan oleh kedai kekinian.
