Food

Kue Rangi: Kudapan Jadul Betawi yang Mulai Langka

by Wahyu Panca Handayani | May 16, 2022

Kue Rangi: Kudapan Jadul Betawi yang Mulai Langka

Saat ada banyak pilihan kue lebaran seperti sekarang, kamu pasti bawaannya pengen jajanan jadul yang nggak ada di rumah, misalnya saja kue rangi. Buat kamu yang sudah berusia 30 tahun ke atas, kue tradisional Betawi ini memang menyimpan banyak kenangan masa kecil yang susah untuk dilupain.

Sebelum adanya jajanan kekinian dengan tampilan yang menggoda dan rasa yang unik seperti sekarang, kue rangi dulunya jadi jajan favorit banyak orang. Apalagi, rasanya yang gurih dan manis legit ini nggak pernah gagal menggoyang lidah.

Sayangnya, kue tradisional ini semakin lama semakin tergerus zaman dan sudah mulai langka. Bahkan, kamu harus rela keliling kota dulu untuk bisa nemuin pedagang yang masih menjajakan jajanan satu ini. Bahkan, generasi muda pun banyak yang merasa asing dengan jajanan tradisional ini. Nah, buat kamu yang belum pernah mendengar jajanan tradisional yang juga sering disebut sagu rangi ini, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Tampilan dan Ciri Khas Sagu Rangi

Source: Instagram/foodsurvivorr

Kalau kamu belum pernah nyicipin kudapan tradisional ini sama sekali, kamu pasti akan sedikit bingung untuk membedakan kue satu ini dengan jajanan pasar lainnya. Melansir dari Kumparan, sagu rangi ini sekilas tampak mirip dengan kue pancong yang juga merupakan jajanan tradisional Betawi ataupun kue bandros khas Bandung. Apalagi, jajanan-jajanan tersebut juga sama-sama berbentuk setengah lingkaran yang memanjang. 

Jika dibandingkan, sagu rangi ini lebih tipis dan kecil dibandingin kue pancong. Hal tersebut dikarenakan cetakan yang digunakan sagu rangi memang lebih kecil dan nggak terlalu cekung. Meskipun begitu, kue rangi ini ukurannya lebih lebar dan panjang.

Rasa kue rangi ini sendiri sebenarnya gurih dan agak asin. Namun, kue ini sukses memikat banyak orang karena adanya siraman saus gula merah kental di atasnya yang memberikan cita rasa manis legit pada kue ini. Untuk teksturnya, bagian luar kue ini cenderung kasar karena parutan kelapa muda dalam adonanya namun juga lembut dan kenyal karena terbuat dari tepung sagu.

Seperti jajanan tradisional pada umumnya, sagu rangi ini juga dijajakan dengan menggunakan gerobak keliling. Meskipun kecil, peralatan di dalam gerobak tersebut cukup lengkap, mulai dari tungku sampai cetakan kue dan tempat penyimpanan. Harganya juga tergolong sangat murah. Bahkan, dengan membayar kurang dari Rp10.000 saja, kamu sudah bisa mendapatkan satu porsi sagu rangi yang berlimpah.

Bahan dan Cara Pembuatan 

Source: Instagram/tangsel.info

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kuliner khas Betawi satu ini termasuk sangat sederhana dan mudah didapatkan. Sesuai namanya, sagu rangi ini merupakan jajanan tradisional yang terbuat dari tepung sagu aren atau yang biasa disebut tepung kanji oleh masyarakat Betawi. 

Selain tepung sagu, kamu juga perlu menyiapkan parutan kelapa, air, dan garam untuk dicampurkan ke dalam adonannya. Bahan yang digunakan untuk membuat saus siramannya juga sama sederhananya. Kamu hanya perlu mencampurkan gula merah, air, dan tepung sagu aren lalu merebusnya sampai kental.

Melansir dari Kabar Bintang, nama sagu rangi ini ternyata merupakan singkatan dari digarang wangi, yang merupakan proses pembuatan kue ini. Digarang artinya adonan kue tersebut dimasak tanpa minyak di atas tungku api yang berbahan bakar kayu. 

Proses memasak menggunakan kayu bakar tersebut lah yang akan membuat kue tersebut mengeluarkan aroma wangi yang khas, yang mana nggak akan bisa kamu dapatkan kalau memasaknya dengan kompor modern. Selain aroma dari kayu bakar, wangi sagu rangi yang menggoda ini juga berasal dari campuran tepung sagu yang kental dan parutan kelapa yang gurih.

Untuk membuat kudapan tradisional ini, kamu perlu menuangkan adonannya ke dalam cetakan khusus tanpa perlu mengolesinya dengan minyak karena parutan kelapa dalam adonan tersebut nantinya akan mengeluarkan minyak sendiri. Kamu juga nggak perlu membolak-balikkan kue tersebut karena nantinya kue tersebut akan matang secara sempurna dengan sendirinya.

Kue Rangi Kekinian

Source: Instagram/q_cheesetea

Harus diakui, anak-anak zaman sekarang memang nggak terlalu suka dengan makanan yang terbuat dari kelapa dan gula merah. Itulah mengapa, banyak jajanan tradisional yang sudah mulai dikreasikan ulang dengan tampilan yang lebih menarik dalam beragam warna dan rasa yang lebih kekinian seperti matcha, taro, keju, cokelat, dan masih banyak lagi.

Bahkan, sagu rangi yang aslinya berwarna putih polos dengan siraman saus gula merah ini kini bisa kamu temukan dalam beragam warna dan rasa. Adonan tepung sagu aren dan parutan kelapa tersebut diuleni dengan bahan pewarna dan perasa tambahan. Bahkan, kamu juga bisa menambahkan remahan Oreo atau Regal di dalamnya. 

Nggak hanya warna dan rasa adonannya saja yang dimodifikasi, topping kue tradisional ini juga dibikin kekinian. Alih-alih menggunakan saus gula merah, kamu sekarang juga bisa nyicipin sagu rangi yang diolesin Nutella ataupun selai bluberi di atasnya. 

Kamu juga bisa banget menambahkan parutan keju ataupun parutan cokelat yang bikin rasanya makin nikmat dan cocok dengan selera banyak orang. Kalau pengen yang lebih unik lagi, kamu bisa nyobain sagu rangi dengan topping es krim yang dijamin bakal bikin kamu ngiler.

Tips Tambahan untuk Bikin Sagu Rangi Sendiri

Source: Instagram/kuliner.bekasi24jam

Buat kamu yang pengen bikin kudapan tradisional ini sendiri, ada baiknya kamu menggunakan kelapa yang agak muda. Berbeda dengan memarut kelapa untuk santan, kelapa untuk adonan sagu rangi tersebut bisa kamu parut kasar menggunakan parutan keju.

Bikin sagu rangi ini juga nggak harus selalu pakai cetakan khusus, lho. Daripada kamu ribet nyariin cetakannya dan akhirnya gagal bikin, kamu bisa banget menbuat kudapan ini di atas teflon yang memang sering digunakan untuk membuat makanan yang sedikit atau nggak sama sekali menggunakan minyak.

Jadi, kamu tertarik nyobain kue rangi nggak nih jadinya? Agar jajanan tradisional ini nggak benar-benar musnah, yuk kita sering-sering jajan atau bikin jajanan ini! Kamu bahkan bisa menghidangkannya saat ada acara kumpul keluarga atau untuk takjil buka puasa, lho!