Food

Sejarah Coca-Cola. Dulunya “Obat” Racikan Apoteker

by Kristal Pancarwengi | June 17, 2021

Sejarah Coca-Cola. Dulunya “Obat” Racikan Apoteker
Saham perusahaan Coca-Cola anjlok Rp57 triliun setelah aksi viral si pesepak bola Cristiano Ronaldo baru-baru ini. Diketahui dia menggeser botol Coca-Cola dari mejanya saat sedang konferensi pers jelang pertandingan Portugal melawan Hungaria di laga Grup F Euro 2020, pada Senin, 14 Juni 2021. Gak cuma menyingkirkan botol minuman bersoda tersebut. Cristiano juga mengatakan “Minumlah air, bukan Coke (Coca-Cola)”. Gesturnya jadi sorotan banyak pihak karena selain Coca-Cola adalah sponsor resmi gelaran sepak bola tahunan tersebut, minuman ini juga termasuk merek kebanggaan AS yang mendunia.

Image: en.coca-cola-arabia

Hmm... Terlepas dari kehebohan soal Ronaldo tersebut, kalian pernah gak sih penasaran gimana sejarah Coca-Cola? Seperti apa proses atau awal mula produksi minuman berkarbonasi ini hingga akhirnya terkenal banget ke berbagai penjuru dunia?

Sejarah Coca-Cola: Awalnya Diracik Oleh Seorang Apoteker

Siapa yang menyangka kalau minuman bersoda seperti Coca-Cola ternyata dulunya justru diracik oleh seorang apoteker? Sejak kelahirannya pertama kali di sebuah kota kecil di Atlanta tahun 1886, Coca-Cola sudah jadi semacam “katalis” di banyak hal. Mulai dari interaksi sosial sampai inovasi yang menginspirasi. Mengutip dari laman resmi The Coca-Cola Company, sejarah Coca-Cola bermula dari tangan dingin Dr. John Stith Pemberton. Beliau adalah seorang apoteker dari Atlanta yang meracik sebuah sirup yang tujuan awalnya dipakai untuk mengobati penyakit tertentu.

Dr. John Pemberton (Image: The Coca-Cola Company)

Dr. John membuat racikan ini lantaran dirinya mengalami luka tembak saat menjadi prajurit dalam Perang Saudara AS. Dirinya lalu membuat sirup dengan ekstrak anggur dan daun koka yang selanjutnya ia sebut dengan Pemberton’s French wine coca. Minuman racikan ini kemudian diedarkan di Atlanta pada tahun 1885 kemudian diluncurkan di Atlanta pada 1885 untuk mengatasi sakit kepala, kecanduan morfin, membantu pemulihan mental, serta sebagai obat penguat saraf. Tahun 1886 ketika muncul larangan alkohol di Atlanta, Dr. John kemudian mulai mengembangkan Coca-Cola sebagai minuman bersoda. Dengan racikan baru (tambahan air karbonasi dan bahan-bahan lainnya), akhirnya terciptalah Coca-Cola—minuman menyegarkan yang jadi favorit dunia hingga sekarang.

Nama Coca-Cola Dipatenkan

Image: Vlosa.com

Frank M. Robinson yang merupakan kawan Dr. John menyarankannya untuk mematenkan nama Coca-Cola. Iklan pertama produk Coca-Cola pada waktu itu muncul di surat kabar The Atlanta Journal. Di tahun pertama, Coca-Cola rata-rata hanya terjual 9 gelas per hari. Inilah yang menjadikan Dr. John gak pernah meraup keuntungan dari kerja kerasnya. Bahkan sampai dirinya meninggal dunia. Dr. John tutup usia dalam kondisi ekonomi yang sangat sulit. Meninggalkan seorang istri, Ann Eliza Clifford Lewis, dan seorang anak, Charles Ney Pemberton. Duh, sedih sekali ya.

Resep Dijual dan Coca-Cola Mendunia

Setelah Dr. John berpulang, resep Coca-Cola kemudian dijual kepada Asa Chandler, orang yang kemudian mendirikan The Coca-Cola Company pada tahun 1892 di Atlanta, Georgia Amerika Serikat. Di tangan Asa inilah Coca-Cola mulai mendunia. Hanya dalam 3 tahun setelah berpindah tangan, Coca-Cola berhasil menembus pasar dunia dan membangun pabrik-pabrik produksinya di berbagai negara, termasuk Indonesia (pada saat itu masih Hindia Belanda), tepatnya tahun 1927. Hingga saat ini, perusahaan Coca-Cola di Indonesia sudah berganti nama beberapa kali.

Image: Vlosa.com

Sampai saat ini, tercatat secara statistik bahwa Coca-Cola dikonsumsi dan terjual 1,8 juta botol per hari, dengan keuntungan mencapai USS1 miliar per tahun untuk setiap produknya. Wih... Ternyata luar biasa banget ya sejarah Coca-Cola ini? Itulah, Nibblers, contoh nyata buah manis dari usaha keras. Semoga sejarah Coca-Cola ini bisa jadi inspirasi buat kita untuk gak pantang menyerah dalam berusaha ya!