Photo source: @rotiunyilvenusofficial

Terkenal sebagai oleh-oleh ikonik dari Bogor, kamu sudah tahu belum sejarah roti unyil sampai sebesar sekarang? Dari mulai gerai di dekat stasiun, gerai-gerai kecil cabang mereka, sampai outlet resmi yang besar, selalu saja diserbu pelanggan. Roti-roti mungil dengan banyak varian rasa dan topping ini begitu mudah disantap sehingga membuat semua kalangan jadi menyukainya.

Kesuksesan bisnis roti mungil ini bukan ditempuh secara singkat, tapi sudah melewati waktu yang cukup lama. Sudah lebih dari 30 tahun berdiri, Roti Unyil melayani pelancong maupun warga asli Bogor untuk mencari camilan murah dan lezat. Menarik tentunya untuk melihat sejarah panjang usaha ini sampai sebesar sekarang.

Berikut ini sejarah Roti Unyil sampai menjadi oleh-oleh ikonik Bogor saat ini!

Berawal dari Usaha Kakak Beradik

Article image

Photo source: @rotiunyilvenusofficial

Sejarah Roti Unyil Bogor ini dimulai dari usaha yang dirintis oleh kakak beradik. Dilansir dari Fimela dan situs resmi VenusBakery, toko Roti Unyil Venus Bakery ini didirikan pertama kali pada tahun 1992, yang kurang lebih sudah berusia 33 tahun. Usaha ini didirikan oleh Hendra Saputra Hawidjaja bersama sang kakak Harlianty. Kakak beradik ini merintis usaha ini berawal ketika orangtua mereka berdua meninggal dunia, sehingga mereka harus survive membuka usaha sendiri secara mandiri.

Herlianty yang pada masa itu masih SMA, tidak ingin menyerah begitu saja, sehingga ia berusaha mencari cara agar mendapatkan pemasukan untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Hendra sang adik membantu usaha kakaknya dengan mengusuljan untuk membuat roti sebagai usaha utamanya. Hal itu karena ia pernah mengikuti kursus membuat roti dan ia rasa inilah waktu yang tepat untuk mempraktekannya. Hendra pun akhirnya membuat roti dengan resep sendiri.

Pantang menyerah keduanya pun melakukan berbagai upaya untuk memajukan usaha kecil-kecilannya demi menghidupi keluarga. Salah satunya membuat roti dengan resep sendiri dengan topping yang menggiurkan. Awalnya roti yang diproduksi oleh Hendra bukanlah berukuran mini-mini mungil seperti sekarang, tapi ukuran umumnya roti yang disukai oleh konsumen Indonesia. 

Nah bagaimana sejarah Roti Unyil menjadi berukuran mini seperti sekarang ini? Dibahas di bab selanjutnya ini!

Asal-Usul Ukuran Mini 

Article image

Photo source: @regionbogor

Dilansir dari Kompas, Yos Hawijaya selaku Direktur PT Venus Prima Sentosa menuturkan bahwa Hendra Hawidjaja memang rutin memproduksi roti ukuran normal setiap hari untuk dijual. Akan tetapi hampir selalu saja ada sisa sedikit adonan roti yang berlebihan pasca produksi. Karena memakai bahan-bahan adonan sisa, ukuran rotinya pun dibuat kecil-kecil untuk sekalian menghabiskan adonan dan topping tersebut.

Hendra menyarankan karyawannya untuk membuat roti unyil dari sisa adonan yang ada dan menaruhnya di etalase toko roti. Awalnya roti berukuran mungil ini hanya tersedia rasa cokelat dan keju sebelum berkembang pesat saat ini. Ukuran roti yang mini dan mungil ini juga sekaligus menargetkan pangsa pasar anak-anak kecil. Ternyata bukan hanya anak-anak saja yang tertarik dengan konsep roti mungilnya, kalangan orang dewasa pun juga sangat menyukainya karena tergolong mudah disantap.

Konsep yang berbeda ini terbukti berhasil menarik minat pasar dan antusiasme masyarakat sangat besar pada roti mungil ini hingga berhasil membuka toko pertama di Jalan Sukasari, Bogor. Ukuran mungil tersebutlah yang akhirnya menginspirasi pemberian namanya menjadi “Roti Unyil”. Sebutan tersebut sebetulnya diberikan oleh para pelanggan mengingat film boneka “Si Unyil” yang memang booming di tahun 1980-90an. Anak-anak yang gemar menonton “Si Unyil” turut menamai Venus Bakery versi mini dengan nama Roti Unyil hingga menjadi ikonik sampai kini.

Banyak Varian Rasa Tapi Menolak Cabang di Kota Lain

Article image

Photo source: @rotiunyilvenusofficial

Dari awalnya hanya tersedia rasa cokelat dan keju, kini Roti Unyil dari Venus Bakery berkembang pesat dengan menawarkan  puluhan varian rasa. Varian rasanya seperti coklat, keju, daging asap, durian, jagung, oreo, dan masih banyak lagi yang semua favorit. Selain itu, untuk tetap menjaga kualitas dan kesehatan konsumen, roti-roti mereka selalu dibuat fresh di hari yang sama tanpa pengawet. Biarpun hanya bertahan selama tiga hari, karena tanpa pengawet, tapi Roti Unyil tetap selalu menjadi favorit masyarakat.

Dalam pemasarannya pun, dari yang awalnya hanya berbasis pemasaran mulut lewat mulut, sekarang sudah merambah ke media sosial dan cabang di mana-mana. Mereka pun membuka cabang-cabang lain yang berada di tempat-tempat strategis seperti Stasiun Bogor dan Terminal Baranangsiang yang setiap harinya ramai dikunjungi banyak orang. Hal ini membuatnya semakin memudahkan pelanggan untuk membeli roti tanpa harus pergi dulu ke toko pusatnya.

Toko roti pusatnya sendiri sekarang berada di Jalan Pajajaran, yang lokasinya cukup strategis karena tak terlalu jauh dari pintu masuk tol Jagorawi maupun Terminal Baranangsiang. Meskipun sudah tersohor sebagai oleh-oleh ikonik Kota Bogor, tapi mereka menolak membuka cabang di kota lainnya. Mereka ingin tetap menjaga Roti Unyil untuk tetap menjadi kuliner khas yang ikonik Bogor sekaligus menjaga kualitas tetap terjamin.

Biarpun cabang resminya tidak terdapat di kota lain, tapi mereka tetap membuka kemitraan bisnis sebagai reseller.  Roti Unyil Venus Bakery juga sudah melebarkan sayapnya dengan melakukan penjualan melalui platform online. Sampai saat ini mereka setiap hari bisa memproduksi sampai 50.000 roti dan selalu laku keras.

Itu dia sejarah berkembangnya Roti Unyil Venus Bakery sampai menjadi se-ikonik saat ini. Selain talas, asinan, dan manisan, roti unyil menjadi oleh-oleh ikonik yang pantang dilewatkan kalau lagi liburan ke Bogor. Yuk habiskan akhir pekan ini berlibur ke Kota Hujan ini!