Foodies Trends

Yuzu, Si Jeruk yang Akrab di Makanan Jepang

by Pramawidhi Setiono | September 10, 2019

Yuzu, Si Jeruk yang Akrab di Makanan Jepang
Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki kreativitas tinggi. Menu-menu kuliner Jepang cenderung unik, di mana kita dapat menemukan berbagai varian makanan dengan topping yang bahkan tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Salah satu topping yang begitu digemari adalah yuzu. Banyak orang yang masih menganggap bahwa buah yang satu ini sama saja dengan lemon. Padahal, lemon dan yuzu adalah dua buah yang sangat berbeda. Penasaran dengan cerita buah imut yang satu ini? Simak penjelasannya dalam artikel berikut!  

Si Imut Asam dari Tiongkok

Salah satu alasan mengapa yuzu begitu digemari adalah rasanya yang asam. Bahkan, asam dari yuzu melebihi rasa asam dari lemon dan grapefruit. 

Photo source: m.post.naver.com

Rasa asam ini dikarenakan kandungan vitamin C yang begitu besar dikandung oleh yuzu. Besarnya kandungan vitamin C ini membuat yuzu menjadi salah satu buah yang memiliki manfaat besar bagi tubuh manusia. Yuzu sendiri merupakan salah satu turunan dari jeruk mandarin dan citrus ichangensis. Buah yuzu umumnya sedikit lebih kecil dari grapefruit dengan kulit yang kasar, serta warnanya hijau hingga kuning jingga bergantung pada kematangannya.  Banyak yang menganggap yuzu adalah buah asli Jepang, padahal, yuzu justru berasal dari Tiongkok. Ratusan tahun lalu, yuzu tumbuh liar di Tiongkok dan Tibet. Yuzu kemudian diperkenalkan ke Jepang dan Korea pada zaman Dinasti Tang dan produksinya berkembang pesat di Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok hingga saat ini. Di Korea Selatan, yuzu dikenal dengan nama yuja. Sedangkan di Tiongkok sendiri nama youzi justru merujuk pada buah pomelo, sehingga yuzu di Tiongkok dikenal dengan nama xi?ngchéng.  

Buah Kecil Beragam Manfaat

Yuzu memiliki kandungan vitamin C 3x lipat lebih banyak dibandingkan lemon dan 2x lipat lebih banyak dibandingkan jeruk. Oleh sebab itu, wajar yuzu memiliki rasa yang asam. Saking asamnya yuzu yang belum diolah membuat sebuah desa di Jepang memiliki sebuah aturan unik. Aturan itu berisi perintah agar anak yang beranjak dewasa harus memakan yuzu sebagai tanda keberanian dan kedewasaan anak tersebut.

Photo source: nippon.com

Wangi aroma dari buah Yuzu sangat unik terasa seperti perpaduan 3 rasa buah, yakni rasa jeruk lemon, jeruk mandarin, dan grapefruit. Karena itulah, yuzu sering dipakai juga oleh para koki di Jepang sebagai campuran makanan dan minuman. Di Jepang sendiri terdapat pemandian air panas yang menggunakan rendaman buah Yuzu. Efek dari pemandian ini membuat badan menjadi segar dan peredaran darah menjadi lebih lancar. Hal itu dikarenakan kadar Vitamin C dan antioksidan dari yuzu sangat tinggi. Selain itu, manfaat lain dari yuzu diantaranya adalah:

Meningkatkan mood

Besarnya nilai vitamin C yang dimiliki yuzu membuat buah yang satu ini memiliki aroma yang khas. Aroma ini sangat menenangkan jika dihirup dan memberikan efek meredakan.

Mencegah penuaan dini

Selain diperkaya oleh vitamin C, yuzu juga tinggi kandungan antioksidan alami yang bisa mencegah penuaan dini. Antioksidan bekerja menangkal efek buruk radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh, termasuk sel kulit.

Meningkatkan kekebalan tubuh

Salah satu manfaat utama dari vitamin C adalah mampu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak mudah sakit. Berkat vitamin C performa sel darah putih dalam melawan penyakit pun bisa semakin baik. Selain buahnya yang begitu bermanfaat, ternyata bagian batang dari yuzu pun bisa dimanfaatkan. Batang bawah dari yuzu memiliki pengakaran yang baik, tahan dari berbagai penyakit, dan bisa dimanfaatkan dengan mengcangkoknya ke batang atas jeruk lain untuk mempercepat proses pembungaan.  

Makanan Jepang dengan Yuzu di Indonesia

Seperti di Jepang, banyak juga makanan Jepang di Indonesia yang memanfaatkan yuzu sebagai salah satu bahan dasar makanannya. Bahkan, beberapa menu diantaranya hanya bisa didapatkan di restoran tertentu saja.

Photo source: nippon.com

Penasaran? Berikut daftarnya!

Yuzu Shio Ramen, Sumibi

Shio ramen merupakan salah satu ramen tertua yang pernah dicatat dalam sejarah. Kelebihan dari shio ramen adalah karena tidak direbus terlalu lama, kalian masih bisa merasakan semua rasa dari bahan supnya, yaitu garam, ayam, ikan, sayuran, dan rumput laut. Ditambah dengan yuzu? Tentunya rasanya semakin kaya dan unik.

Duck Yuzu Jam, Sumibi

Masih di Sumibi, kalian juga bisa menemukan bebek yang dihidangkan dengan selai yuzu. Selai yuzu? Ya, di Sumibi selai yuzu ini dimanfaatkan untuk menjadi salah satu saus yang bisa dipilih untuk menemani makan. Tentunya dalam membuat saus ini juga mesti dicampur dengan cabai. Yang pasti, campuran rasa pedas dan asam akan membuat kalian ketagihan!

Yuzu Cheesecake, AB Steak by Chef Akira Back

Seperti yang kalian ketahui dari artikel ini, Jepang memiliki banyak pilihan topping yang bisa disandingkan dengan cheesecake. Salah satu topping yang coba dibawa oleh AB Steak adalah yuzu. Kelembutan cheesecake berpadu dengan asam dari yuzu tentunya akan menjadi makanan penutup yang menyegarkan.

Hotate Aburi Yuzu Mayo, Kintaro Sushi

Pernah mencoba kerang sebelumnya? Jika belum, datang ke Kintaro Sushi adalah pilihan yang tepat. Daging kerang dikenal memiliki tekstur yang kenyal dan rasanya manis dan gurih. Di Kintaro, salah satu penyajian menu sushi kerang adalah dengan menggunakan teknik aburi atau dibakar. Tentunya setelah dibakar dan ditambahkan dengan yuzu serta mayones akan membuat rasa manis, gurih, dan asam menjadi kombinasi rasa unik.

Kinmedai Sashimi Yuzu Kosho, Sushi Masa

Kinmedai adalah salah satu jenis ikan yang masih jarang ditemui di restoran Jepang di Indonesia. Memiliki bentuk mirip kakap merah, kinmedai memiliki daging yang putih kemerah-merahan. Kinmedai sashimi ini diberikan sedikit yuzu kosho agar lebih memiliki rasa asam pedas. Yuzu kosho sendiri merupakan salah satu bumbu khas Jepang yang terdiri dari cabai, yuzu, dan garam. Sampai saat ini kelihatannya belum begitu banyak makanan Jepang di Indonesia yang memanfaatkan yuzu dalam masakannya. Namun, tampaknya tinggal menunggu waktu hingga yuzu menjadi salah satu bahan yang paling dicari, sama seperti di Tiongkok, Korea, ataupun Jepang.