Nibble'S Guide

2 Hari Kedinginan Hunting Makanan Khas Wonosobo

by Atalya Anggraini | November 11, 2019

2 Hari Kedinginan Hunting Makanan Khas Wonosobo
Popularitas dataran tinggi Dieng yang terletak di Kabupaten Wonosobo memang sedang berada di puncak. Banyak orang berlomba mengunjungi destinasi wisata ini karena dikenal sebagai salah satu spot sunrise dan sunset terbaik di Indonesia. Dieng juga dikenal memiliki desa dengan ketinggian paling tinggi di Pulau Jawa. Banyak juga orang datang ke Dieng karena fenomena frost atau embun beku yang sering terjadi. Tak heran jika jumlah pengunjung selalu melonjak setiap musim liburan. Namun, sangat rugi jika kalian hanya menikmati alam saat liburan ke Dieng. Jangan lupa kalau Wonosobo juga memiliki kekayaan kuliner yang unik. Apalagi, suhu dingin khas dataran tinggi membuat kita sering cepat lapar. Jadi, tak ada alasan untuk diet saat sedang ke Dieng. Buat kalian yang berencana untuk liburan ke Dieng, dalam guide ini kami akan membeberkan spot-spot terbaik untuk menyantap makanan khas Wonosobo, baik itu yang berada di daerah Dieng atau di Kota Wonosobo yang. Simak yuk!

Hari Pertama

Tidak sulit untuk mencapai Dieng dari Jakarta. Kalian bisa menggunakan angkutan umum, seperti bis yang menuju langsung ke Kota Wonosobo atau naik kereta yang berhenti di stasiun Purwokerto sebelum meneruskan perjalanan ke Dieng. Kalau mau lebih nyaman lagi, kalian bisa menggunakan mobil pribadi dan menuju Dieng melalui tol trans Jawa yang hanya butuh sekitar 6 jam saja. Tapi, tentu tidak lengkap jika kalian tidak mampir di Kota Wonosobo.

Menginap di Kresna Hotel Wonosobo

Photo source: Agoda

Begitu sampai di Wonosobo, menginaplah di Kresna Hotel yang menjadi salah satu hotel paling bersejarah di kota. Bagaimana tidak, hotel yang satu ini memiliki bangunan yang sudah berusia lebih dari 100 tahun. Atmosfer khas kolonial sangat terasa saat menginjakkan kaki di Kresna Hotel. Hadirnya lukisan-lukisan berukuran besar yang digantung di dinding hotel membuat penginapan ini begitu artistik. Pernak-pernik dan furniturnya pun terlihat tak kalah antik hingga ke kamar hotelnya. Fasilitas yang tersedia memang tidak banyak, hanya ada restoran dan kolam renang saja. Tapi itu tidak jadi masalah bukan? Karena pada akhirnya kita akan menghabiskan sebagian besar waktu untuk mengelilingi Dieng dan Kota Wonosobo. Lokasi: Jl. Pasukan Ronggolawe No.30, Wonosobo Timur, Wonosobo

Sarapan di Soto Sapi Khas Wonosobo EDS

Photo source: @jogjabikinlaper

Buat kalian yang tidak terbiasa dengan suhu dingin saat pagi hari, makanan khas Wonosobo yang hangat dan berkuah bisa menjadi pilihan terbaik. Tak jauh dari Kresna Hotel, hanya berjarak 1,6 km saja ke arah selatan, ada rumah makan Soto Sapi Khas Wonosobo EDS. Banyak yang memuji rasa soto daging di sini. Selain rasanya yang enak, potongan dagingnya besar-besar dan memuaskan. Rasa kaldunya gurih dan cenderung manis. Kalian bisa menikmati soto ini dengan tempe kemul yang juga menjadi makanan khas Wonosobo. Buat yang belum tahu, tempe kemul merupakan olahan tempe yang dibalut dengan gandum atau tepung singkong, serta daun kucai sebagai pelengkap. Lokasi: Jl. Jenderal Ahmad Yani No.118, Ngepelan, Wonosobo Barat, Wonosobo.

Mengunjungi Telaga Menjer yang Tersembunyi

Photo source: Paket Wisata Dieng

Selesai mengisi perut, kini waktunya untuk berwisata. Tak jauh dari Kota Wonosobo, sekitar 13 km ke arah utara, kalian bisa menemukan Telaga Menjer yang sebenarnya cukup tersembunyi. Telaga ini terbentuk dari letusan gunung berapi yang kemudian difungsikan sebagai PLTA. Karena keindahan dan asrinya alam di sekitar telaga, akhirnya banyak orang yang datang ke sini untuk berwisata. Udara di Telaga Menjer begitu segar karena lokasinya ada di ketinggian 1200 mdpl. Selain menikmati pemandangan, kita juga bisa memancing di Telaga. Kalau mau pengalaman yang lebih seru, kalian bisa mengelilingi telaga ini dengan naik perahu. Di sisi lain dari Telaga Menjer, terdapat Wisata Alam Seroja di mana banyak spot untuk berfoto menonjolkan keindahan Telaga Menjer. Lokasi: Desa Maron, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo.

Mengisi Perut & Menyegarkan Mata di Warung Apung

Photo source: Siswana Purwadi

Suhu dingin di Telaga Menjer pasti akan membuat kalian mendadak kelaparan. Tak perlu khawatir, di pinggir telaga, terdapat Warung Apung yang bisa dijadikan tempat makan pengunjung. Sesuai dengan namanya, restoran ini mengapung di atas telaga. Penataannya sangat apik dan terlihat fotogenik. Jika mendapatkan angle foto yang tepat, kalian akan terlihat seperti sedang berjalan di jembatan yang ada di tengah telaga. Memang, makanan yang tersedia tidaklah banyak, tapi secangkir kopi atau teh dan seporsi camilan pasti cukup menghangatkan perut selagi bersantai. Lokasi: Telaga Menjer, Desa Maron, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo.

Belanja Oleh-Oleh di Seleraku

Photo source: Carica Sumbing

Sebelum kembali ke Kota Wonosobo, kalian bisa mampir di Seleraku Pusat Oleh-oleh Wonosobo. Lokasinya berada di daerah Kalianget. Ragam oleh-oleh yang tersedia cukup lengkap, seperti carica, mie ongklok instan, kacang dieng, purwaceng yang dipercaya sebagai obat herbal, keripik jamur, sagon, dan masih banyak lagi. Lokasi: Jl. Pangeran Diponegoro No.70-92, Argopeni, Kalianget, Kabupaten Wonosobo.

Mencicipi Mie Ongklok Longkrang Makanan Khas Wonosobo

Photo source: @jogjabikinlaper

Beralih terus ke arah selatan dari toko oleh-oleh, kalian harus singgah di mie ongklok Longkrang yang terkenal. Makanan khas Wonosobo ini memang tak ada duanya. Kuliner yang terdiri dari mie kuning direbus bersama daun kol, daun kucai, dan kuah kental kanji. Kuah mie ongklok yang menjadikan menu ini sangat spesial. Cita rasanya begitu khas, ada sensasi manis yang berasal dari gula jawa, ada gurihnya ebi, dan tajamnya rempah. Mie Ongklok Longkrang sendiri merupakan tempat paling legendaris untuk menikmati makanan istimewa ini. Berdiri sejak 1975, tempat makan ini kini sudah dikelola oleh generasi kedua. Cita rasanya tetap sama dari dulu. Mie ongklok di sini paling enak disantap dengan sate atau tempe kemul. Lokasi: Jl. Pasukan Ronggolawe No.14, Longkrang, Kabupaten Wonosobo.

Menghabiskan Malam di Alun-Alun Wonosobo

Photo source: toffi ayayi

Jika kalian memperhatikan, setiap kota yang berada di Pulau Jawa pasti punya alun-alun yang menjadi ikon kota tersebut, tak terkecuali Kota Wonosobo. Kalau bingung mau menghabiskan malam di mana, kalian bisa meluncur ke alun-alun. Memang, pemandangan yang akan kalian dapatkan di siang hari saat main di alun-alun jauh lebih indah karena kalian bisa melihat gunung dari kejauhan. Tapi pengalaman ke alun-alun saat malam juga tak kalah seru. Kalian bisa merasakan ketenangan kota ini di malam hari sambil menikmati camilan ringan serabi yang dijual oleh pedagang kaki lima. Lokasi: Jl. Pemuda No.2, Wonosobo Timur, Kabupaten Wonosobo.

Restoran Asia

Photo source: kulinerbangsakoe

Tak jauh dari alun-alun, hanya sekitar 1 km saja ke arah selatan, kalian bisa santap malam di Restoran Asia. Hidangan di tempat makan yang satu ini sebenarnya tidak berbeda dari restoran Chinese pada umumnya. Yang membuat Restoran Asia spesial adalah umur berdirinya yang sudah mencapai 89 tahun. Didirikan oleh Tam Hong, seorang warga Tiongkok yang merantau dan menjadi koki di kapal Tjitjalengka, restoran ini dimulai dari sebuah toko sederhana yang menyajikan makanan kering. Siapa sangka, namanya makin besar saat Tam Hong memutuskan menjual beberapa makanan khas Wonosobo serta makanan oriental. Semua Chinese food di restoran ini halal sehingga aman disantap oleh semua kalangan. Salah satu menu yang paling diincar adalah Sup Canton yang terdiri dari jamur shitake kering, ayam, dan seafood. Lokasi: Jl. Angkatan 45 No.43, RT.04/RW.07, Kabupaten Wonosobo.

Hari Kedua

Setelah seharian menjelajahi Kota Wonosobo, di hari kedua kami akan mengajak kalian bertualang di dataran tinggi Dieng yang menempuh 1 jam perjalanan dari hotel rekomendasi kami. Ada apa saja di Dieng?

Mengejar Sunrise di Puncak Sikunir

Photo source: Good News from Indonesia

Menjadi saksi terbitnya matahari di Puncak Sikunir menjadi pengalaman berharga yang dicari oleh sebagian besar wisatawan di Dieng. Jika kalian berangkat dari Kota Wonosobo, kalian harus sudah berangkat menuju Desa Sembungan sejak pukul 2 dini hari. Desa Sembungan merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa yang letaknya sekitar 2.306 mdpl. Dari desa ini, kalian bisa melewati jalur pendakian menuju Bukit Sikunir yang memakan waktu sekitar 30 menit. Akan butuh banyak usaha untuk mencapai puncak, tapi semua lelah akan terbayar begitu kalian menyaksikan indahnya golden sunrise yang katanya paling indah dilihat di musim kemarau sekitar bulan Juli sampai Oktober.

Mengisi Perut di Dapur Cebong

Photo source: @g_erika_poetry

Setelah lelah mendaki Puncak Sikunir dan menikmati keajaiban sunrise, kalian bisa turun ke Telaga Cebong. Di pinggir telaga ini terdapat Dapur Cebong yang bisa menjadi destinasi sarapan kalian. Warungnya sangat sederhana, tampilannya seperti gazebo yang terbuat dari bambu. Makanan yang disajikan pun tak kalah sederhana. Ada makanan khas Wonosobo rumahan, seperti urap ikan asin, sayur kenci, tempe kemul, sop daging, ayam goreng, atau teh manis. Meski begitu, kenikmatan makan di sini tak akan tertandingi karena kalian bisa menyantap hidangan sambil menatap keindahan Telaga Cebong yang berada tepat di depan restoran. Lokasi: Sawah & Hutan, Sembungan, Kabupaten Wonosobo.

Siap Tersihir dengan Keindahan Telaga Warna

Photo source: Sumber Wisata

Selesai sarapan, kini saatnya melanjutkan perjalanan ke arah utara. Berada sekitar 6 km dari Dapur Cebong, kalian harus mengunjungi Telaga Warna. Atraksi paling menarik di tempat ini adalah danau yang bisa berubah warna, mulai dari kehijauan, kuning, atau jika sedang beruntung, kalian bisa melihat warna air di telaga ini seperti pelangi.

Makan Siang di Green Resto Dieng

Photo source: @green_resto_dieng

Sebagian besar tempat makan di Dieng biasanya tampil sederhana seperti warung makan pada umumnya. Kalau mau yang beda, kalian bisa memanjakan perut di Green Resto Dieng. Lokasinya hanya 1,5 km dari Telaga Warna. Di sini kalian bisa menikmati makanan khas Wonosobo dengan gaya restoran. Bubur Long Waloh asli Dieng menjadi incaran wisatawan saat ke sini. Biarpun bergaya restoran, harga makanan yang disajikan sangat murah meriah. Menu termahal, yaitu Sop Iga, hanya dibanderol dengan harga Rp35.000 saja. Lokasi: Jl. Raya Dieng No. Km.0, RT.01/RW.02, Karangsari, Batur, Banjarnegara.

Napak Tilas di Candi Arjuna

Photo source: Pesona Travel

Berjarak 4 menit dari Green Resto, kalian bisa mengunjungi komplek Candi Arjuna. Ini merupakan tempat yang tepat untuk menilik sejarah bangsa Indonesia. Di dalam kompleks candi ini terdapat 5 candi Hindu berbeda. Jika waktunya tepat, kalian bisa menyaksikan beragam aktivitas serta festival budaya di pelataran candi ini. Lokasi: Karangsari, Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara,

Jadi Saksi Indahnya Sunset di Gardu Pandang Tieng

Photo source: Garasi Semarang

Sebelum kembali menuju ke Kota Wonosobo, kalian bisa menyempatkan diri ke Gardu Pandang Tieng untuk menyaksikan indahnya sunset di tempat tersebut. Spot ini sebenarnya menjadi tempat untuk menyingsing fajar. Siapa sangka, di spot yang sama, kalian juga bisa melihat golden sunset yang begitu cantik. Di Gardu Pandang Tieng, kalian bisa menikmati keindahan Gunung Prau, Gunung Sindoro, Bukit Sikunir, dan Gunung Pakuwojo yang tampak gagah berdiri dari kejauhan. Lokasi: Jl. Dieng, Sidorejo, Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

Santap Malam Terakhir di Mie Ongklok Pak Muhadi

Photo source: @asyahristani

Mumpung masih ada di Wonsobo, yuk puas-puasing makan mie ongklok. Untuk santap malam terakhir di kota dingin ini, kalian bisa ke Mie Ongklok Pak Muhadi. Seperti mie ongklok pada umumnya, kalian bisa menikmati mie kuning, irisan kol, dan kucai dalam satu porsi. Setelah itu, mie ini disiram dengan kuah kental yang terbuat dari campuran pati atau tepung sagu, gula Jawa, ebi dan rempah. Lokasi: Jl. Jenderal Ahmad Yani No.1, Tosari, Jaraksari, Kabupaten Wonosobo. Sudah siap menjelajahi dan mencicipi makanan khas Wonosobo selama dua hari? Yuk segera agendakan di musim liburan berikutnya!