Healthy Foodie

Apa Itu Air Nira? Si Segar yang Banyak Manfaat

by Danang Lukmana | October 18, 2021

Apa Itu Air Nira? Si Segar yang Banyak Manfaat
Kalian sudah tahu belum minuman tradisional yang berasal dari air nira yang dalam bahasa Jawa sering disebut legen dan lahang dalam bahasa Sunda? Minuman ini rasanya manis dan menyegarkan, apalagi kalau ditambah es. Bisa banget jadi alternatif pelepas dahaga dari panasnya cuaca di wilayah tropis seperti Indonesia. Biasanya pedagang nira dengan membawa tabung bambu panjang untuk wadah mengisi air nira tersebut. Gak cuma menyegarkan, ternyata banyak kegunaan lainnya seperti bahan baku pembuatan gula tradisional hingga dibuat jadi minuman beralkohol yang memabukkan. Kandungan manfaatnya juga banyak di dalamnya. Yuk kita kenalan lebih jauh dengan air nira!

Asal-Usul Air Nira

Air nira secara tradisional diambil dari sadapan air getah tandan bunga keluarga palma seperti aren, kelapa, sagu, lontar/siwalan dan sebagainya. Dilansir dari Tempo, pengambilan nira diawali dengan pemukulan atau diketok-ketok tangkai tandan bunga dari pangkal pohon ke arah bunganya. Hal tersebut dilakukan sampai bunganya berguguran dan bisa memakan waktu sebulanan. Tujuan diketok-ketok tersebut supaya melemaskan poriĀ  pori atau jalur keluarnya nira supaya lebih lancar dan deras.

source: IG @tawakborneo

Pohon enau atau aren yang siap disadap akan mengeluarkan aroma harum yang berasal dari tandan bunga jantan yang berdampingan dengan betina. Biasanya pohon aren disadap dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Jumlah hasil panen nira tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan perawatannya. Kalau subur dan baik, bisa menghasilkan lebih dari 10 liter air per sadapan.

Kandungan Alkohol Air Nira. Halalkah?

Perlu diketahui kalau air nira sebetulnya gampang banget untuk menjadi masam dan beralkohol, karena zat gula yang terkandung di dalamnya akan mudah terfermentasi. Oleh karena itu, air sadapan ini sering diajadikan bahan minuman beralkohol tradisional. Contohnya tuak khas Batak atau saguer dari Minahasa dan Indonesia Timur.

source: IG @dindasiahaan

Tapi tenang saja, bagi umat Muslim sebetulnya nira tetap halal kok, asalkan nggak sampai mengalami fermentasi hingga menyebabkan munculnya kandungan alkohol. Supaya mencegah nira jadi mudah terfermentasi, biasanya para penyadapnya akan menggunakan satu kilogram kayu nangka yang telah dicincang seperti kripik. Cincangan kayu nangka itu direndam dalam satu liter air masak hingga kecokelatan. Ciri khas nira yang sudah terfermentasi dan beralkohol adalah timbulnya perubahan rasa menjadi masam hingga pahit. Tapi, kalau rasanya masih manis dan segar, tandanya ia masih aman dikonsumsi. Bahkan air tersebut bisa diolah menjadi karamel untuk proses pembuatan gula tradisional.

Bahan Pembuatan Gula Tradisional

Air nira dari pohon aren maupun kelapa yang sudah terkumpul kemudian disaring dahulu untuk membuang kotoran yang masih tersisa di dalamnya. Setelah disaring akan direbus di atas wajan ukuran besar menggunakan api yang sedang sembari terus diaduk. Lama pemasakan sekitar 4-5 jam, tergantung pada bentuk tungku dan besarnya api. Jangan lupa untuk membuang buih yang keluar saat nira sudah mulai mendidih. Tujuannya supaya saat dicetak, gula bisa cepat mengeras dan gak berubah warna jadi kehitaman. Setelah direbus beberapa lama, cairan gula akan mengalami karamelisasi dan berubah warna secara perlahan menjadi warna cokelat.

source: istockphoto

Nira yang sudah menjadi cairan gula karamel tersebut kemudian bisa dituangkan ke dalam cetakan tradisional yang menggunakan bambu atau batok kelapa. Selanjutnya biarkan gula tersebut membeku di cetakan dan diamkan satu malam hingga dingin, baru kemudian dibungkus. Jika gula dibungkus dalam keadaan panas, justru membuatnya lembap dan mudah berjamur. Gula tradisional inilah yang kita kenal sebagai gula merah dan gula aren.

Manfaat dan Kandungan Nutrisi dari Nira

Gak cuma berguna untuk minuman segar, beralkohol, dan pembuatan gula tradisional saja, ternyata air nira bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Di dalam nira aren segar terkandung sukrosa sebanyak 13,9-14,9%, protein 0,2%, dan kadar lemak 0,02%, sehingga bisa menggantikan tenaga dan cairan tubuh yang hilang setelah beraktivitas. Selain itu dalam setiap 100 ml-nya terdapat kandungan vitamin C sebesar 16-30 gr.

source: IG @amazingterengganu

Air nira aren juga punya kadar serat sebesar 16 sampai 30 gram dan asam ascorbik sehingga berfungsi untuk melancarkan sistem pencernaan, lho. Dengan begitu, minum air ini bisa sedikit mengurangi risiko terkena sembelit. Jika diolah menjadi gula, gula dari nira aren juga memiliki kadar indeks glikemik yang rendah sehingga cukup aman dibanding gula umumnya. Gula aren juga mengandung serat makanan yang disebut inulin, nutrisi ini dikenal mampu menjaga kadar gula darah. Meski cenderung aman untuk penderita diabetes, konsumsi gula aren tetap gak boleh berlebihan, ya. Nah, itu tadi Nibblers kandungan manfaat dan kegunaan dari air nira. Ternyata gak cuma dimanfaatkan airnya saja, banyak olahan lain yang didapatkan dari sadapan air aneka tanaman palma ini.