Lifestyle

Bahayanya Isi Ulang Botol Plastik Bekas Minuman

by Pramawidhi Setiono | February 19, 2020

Bahayanya Isi Ulang Botol Plastik Bekas Minuman
Plastik menjadi sebuah benda yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Meskipun sudah sering digalakkan kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kegiatan sehari-hari, tetapi penggunaan media yang satu ini masih terus meningkat jumlahnya.  Banyak hal yang masih menggunakan plastik sebagai bahan dasarnya. Salah satunya adalah botol plastik. Hampir setiap minuman yang dijual di pusat perbelanjaan maupun di pinggir jalan menggunakan botol plastik sebagai wadahnya. Bentuknya yang praktis ditambah dengan beratnya yang ringan dibandingkan wadah minuman lain seperti tumbler membuat botol plastik masih menjadi primadona. Seringkali setelah minuman dalam botol habis, botol plastik tersebut akan dijadikan sebagai wadah bagi minuman lain. Namun, sayangnya masih banyak orang yang belum banyak menyadari akan bahaya dari isi ulang botol plastik ini. Plastik yang menjadi bahan dasar botol ini seakan menjadi sebuah warisan dari masa lampau yang sampai sekarang masih tidak bisa hilang. Sebenarnya apa saja bahaya dari penggunaan wadah botol plastik? Temukan jawabannya dalam artikel berikut!

Kode Segitiga Pembeda Plastik

Sebelum lebih jauh membahas bahaya dari isi ulang botol plastik, tentu kalian sering melihat sebuah tanda segitiga yang terletak di berbagai media yang menggunakan plastik sebagai bahan dasarnya. Tanda segitiga ini merupakan sebuah kode penting yang harus benar-benar kalian perhatikan. Berikut ini penjelasannya.

Kode 1 dan PET atau PETE (polyethylene terephthalate)

Kode 1 menunjukkan bahwa bahan plastik ini dibuat dari polyethylene terephthalate. Kebanyakan botol plastik merupakan media yang memiliki kode 1. Setiap media yang memiliki kode 1 sebenarnya berarti aman digunakan selama hanya sekali pemakaian.  Di balik banyaknya keburukan media dengan kode 1, ada juga kelebihan yang bisa ditemukan. Di antaranya adalah media ini tidak mudah rusak dan bisa digunakan untuk makanan atau minuman panas. Hal ini menyebabkan media dengan kode 1 sangat cocok dipakai untuk kemasan minuman bersoda, air mineral, jus, minuman olahraga, bir, obat kumur, dan saus.

Kode 2 dan HDPE atau PE-HD (high-density polyethylene)

Media dengan kode 2 adalah kemasan plastik yang memiliki tingkat ketahanan kimia yang baik. Biasanya, plastik yang memiliki kode 2 digunakan untuk membuat wadah botol plastik susu atau jus, sampo, pemutih, dan galon air minum isi ulang. Nah, botol plastik bertuliskan kode 2 atau HDPE ini aman untuk digunakan lebih dari satu kali pemakaian. Itulah kenapa galon air minum masih bisa diisi ulang ketika sudah habis. Namun, tetap diperhatikan juga ya jika ingin menggunakan botol plastik susu atau jus berulang kali.

Kode 3 dan PVC atau V (polyvinyl chloride)

Polivinil klorida (PVC) dikenal memiliki sifat stabil, kuat, dan fleksibel. Sifat fleksibel PVC membuatnya sering digunakan untuk membuat penampung sampah medis, tirai kamar mandi, atau bungkus daging. Sedangkan PVC yang kaku digunakan sebagai pipa, dinding, bingkai jendela, atau pagar. Namun, ternyata PVC dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang serius. Bahan kimia untuk membuat botol plastik PVC diklaim bisa menyebabkan kanker dan menghasilkan polusi klorin yang sangat tinggi. Ketika digunakan, zat aditif pada botol plastik berbahan ini dapat terlepas dan membuat manusia terpapar timbal, timah, serta bahan beracun lainnya. Oleh karena itu, PVC tidak diperbolehkan digunakan sebagai bahan pembuatan kemasan plastik tempat makanan dan minuman.

Kode 4 dan LDPE atau PE-LD (low-density polyethylene)

Plastik yang memiliki kode 4 biasanya digunakan sebagai kantong plastik belanja, plastik sampah, cling wrap, tutup minuman, atau pelapis kertas karton susu. Kode 4 ini menandakan bahwa plastik tersebut relatif keras, fleksibel, dan transparan.

Kode 5 dan PP (polypropylene)

Plastik dengan kode ini merupakan plastik yang sering dijadikan sebagai kemasan penyimpanan makanan, botol minum, atau botol saus. Media dengan kode 5 disebut sebagai pilihan jenis plastik terbaik, karena kuat, tahan panas, cukup resisten terhadap kelembapan, minyak, dan bahan kimia. Selain itu, media dengan kode 5 ini juga bisa dipakai berulang kali.

Kode 6 dan PS (polystyrene)

Media plastik dengan berbahan polystyrene ini bisa dipakai dalam pembuatan cangkir, kontainer plastik, botol, tempat makan styrofoam, atau tempat minum sekali pakai. Namun, kemasan plastik berkode 6 ini dianjurkan untuk dihindari karena dapat membahayakan kesehatan dan sulit didaur ulang. Ini dikarenakan PS mengandung bahan beracun yang diduga dapat mengakibatkan iritasi mata, masalah pencernaan, kanker, dan kerusakan pada sistem saraf manusia.

Kode 7 dan OTHER atau O

Kode 7 atau Other menunjukkan bahwa plastik yang digunakan tidak termasuk dalam 6 kategori yang sudah disebutkan sebelumnya. Plastik yang masuk kategori ini adalah styrene acrylonitrile (SAN), acrylonitrile butadiene styrene (ABS), polycarbonate (PC), dan nylon.

Isi Ulang Botol Plastik yang Berbahaya

Botol plastik yang seringkali digunakan merupakan plastik yang memiliki kode 1. Ini menandakan bahwa sebenarnya botol plastik air minum tidak bisa digunakan berulang kali. Lantas, apa saja sebenarnya bahaya yang bisa muncul?

Terbuat dari Bahan yang Diam-diam Berbahaya

Kebanyakan dari botol minuman plastik dibuat dari bahan bisphenol-A atau yang lebih akrab dikenal dengan nama BPA. BPA merupakan sebuah zat kimia sintesis yang ditemukan pada tahun 1957. Zat yang satu ini disukai karena kuat, multiguna, dan merupakan sebuah isolator yang bagus. Namun, yang tidak banyak diketahui, partikel BPA dapat terlepas dan tertelan oleh tubuh manusia. Studi lebih lanjut menemukan bahwa BPA dapat larut dalam air panas tanpa disadari. Bagi tubuh manusia, BPA memiliki banyak manfaat buruk. Di antaranya adalah menyerang organ reproduksi, obesitas, dan cacat pada janin di kandungan.

Rawan Bakteri

Botol plastik yang seringkali digunakan sebagai wadah minuman tanpa diduga mengandung lebih dari 900.000 bakteri. Ini mengakibatkan sistem tubuh manusia yang bersentuhan langsung dengan bakteri ini pastinya akan terdampak. Salah satu media utama penyebaran bakteri ini adalah melalui bagian leher botol plastik yang tidak bisa dibersihkan dengan sempurna.

Melarutkan Mikroplastik

Sebuah studi di Frontiers in Chemistry menganalisa botol air dari berbagai produsen dan negara. Hasil studi ini menemukan bahwa 93 persen dari botol plastik ini memiliki partikel kecil dari plastik, yang dikenal sebagai mikroplastik. Tanpa disadari, mikroplastik ini larut ke dalam air minum dalam kemasan tersebut. 

Picu Kanker Lewat Karsinogenik

Seringkali disebut jika menyimpan botol plastik di dalam mobil yang ditinggal dalam waktu lama akan sangat berbahaya. Hal ini benar adanya. Suhu panas yang terus menerus akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol plastik ini meleleh. Ketika meleleh, zat karsinogenik akan muncul dan bercampur dengan air di dalam wadah tersebut. Karsinogenik sendiri sudah lama dikenal sebagai zat utama yang memicu kanker.