Food

Dorayaki, Camilan Jepang Mirip Pancake Favoritnya Doraemon

by Danang Lukmana | February 25, 2022

Dorayaki, Camilan Jepang Mirip Pancake Favoritnya Doraemon

Yang suka yang nonton anime Doraemon pasti kenal dengan kue favorit si robot kucing yang bernama dorayaki. Bahkan kalau melihat tingkah Doraemon menghabiskan kue favoritnya ini, kita jadi ikutan ngiler untuk cobain makanan yang satu ini. Kue yang secara tampilan serupa dengan pancake berbentuk bulat ini punya isian tengah yang terlihat menggiurkan. 

Secara tradisional, sajian kue dorayaki memang terdiri atas isian pasta kacang merah azuki yang diapit oleh dua buah roti mirip pancake. Seolah seperti sebuah sandwich pancake yang dipengaruhi kuliner Barat. Apalagi variasi saat ini yang lebih modern juga membuat isian kue ini jadi makin beragam. Antara lain dengan isian cokelat, selai buah, krim kocok, custard, hingga krim rasa matcha.

Ternyata, camilan khas Jepang satu ini juga punya sejarah yang panjang lho. Bahkan konon kabarnya, terciptanya kuliner manis ini masih berhubungan dengan legenda seorang Samurai di masa lalu. 

Penasaran gimana sejarah lengkapnya? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Mengenal Dorayaki

Source: Istockphoto

Seperti sudah disinggung sebelumnya, dorayaki merupakan camilan populer di Jepang yang punya bentuk seukuran telapak tangan seperti pancake khas Amerika. Akan tetapi perbedaan dorayaki dan pancake khas Amerika adalah bentuk sajiannya yang serupa sandwich berisi. Isiannya ini secara umum adalah pasta kacang merah azuki, maupun versi lainnya seperti cokelat, selai buah, custard, dan lainnya.

Dalam seni kuliner Jepang, dorayaki yang memang bercita-rasa manis, termasuk dalam kategori “wagashi”. Wagashi sendiri merujuk pada kudapan manis tradisional khas Negeri Sakura ini. Dengan menggunakan adonan castella yang sedikit dipengaruhi kuliner Barat, sajian kue dorayaki menjadi lebih diterima oleh lidah internasional.

Dihubungkan dengan Legenda Samurai

Sebetulnya asal-usul sejarah kue yang satu ini sudah ada sejak lama, kira-kira sekitar zaman Edo. Namun bentuknya di zaman dahulu tentunya berbeda dengan yang kita kenal saat ini. Bahkan ada teori yang mengaitkannya dengan kisah legenda Samurai di masa yang lampau.  

Source: Istockphoto

Dilansir dari Japantimes, nama ‘dorayaki’ sendiri berasal dari kata dalam bahasa Jepang, yaitu ‘dora’ yang berarti gong, dan ‘yaki’ yang berarti dipanggang atau masak. Nama ini diyakini karena memang terdapat kemiripan bentuk antara lempengan kue ini dengan piringan logam gong. Namun ada juga yang meyakini bahwa ‘gong’ tersebut merujuk pada lempengan logam panas untuk memasak adonan kue-nya. 

Selain itu, ada juga nih teori yang mengaitkan dengan kisah legenda seorang Samurai atau pahlawan di masa lampau bernama Saito no Musashibo Benkei. Menurut legenda tersebut, Benkei yang saat itu terluka parah sedang dirawat oleh sepasang kakek nenek. Sepasang suami-istri lanjut usia itu memberinya semacam kudapan berupa kue bulat kecil yang dimasak di atas permukaan gong. Kue unik kreasi pasangan suami-istri itulah yang diyakini menjadi awal mula terciptanya dorayaki pertama.

Dipengaruhi Sajian Barat

Terlepas dari kebenaran pasti legenda zaman kuno tersebut, tapi dorayaki modern yang dikenal saat ini justru lebih kuat akan pengaruh kuliner Barat. Kue serupa sandwich pancake ini baru mulai populer di Jepang ketika memasuki abad ke 20 atau sekitar tahun 1900 an. Sebelumnya saat Zaman Edo (1603-1867), masyarakat Jepang sudah mengenal kue lipat seperti telur dadar. Akan tetapi saat itu adonannya masih sangat sederhana, bertekstur tipis, dan warnanya cenderung sangat pucat. 

Barulah pada awal abad 20, kue versi modern akhirnya tercipta yang terinspirasi dari adonan kue castella yang diperkenalkan oleh orang Eropa. Pada tahun 1914, sebuah toko camilan manis bernama Usagiya (rumah kelinci) di daerah Ueno, Tokyo, mulai membuat kue dorayaki serupa pancake ini. Dengan mengadopsi gaya pembuatan kue castella atau bahasa Jepangnya “kasutera”, terciptalah varian yang mulai lebih modern ini.

Source: Istockphoto

Meskipun terinspirasi bentuk kue Barat, tapi toko kue ini tetap memasukkan beberapa bahan khas Jepang, seperti mirin (arak beras manis), bahkan sentuhan kecap. Bahan pemanis utamanya pun masih sangat alami yang biasanya menggunakan madu. Meskipun kadang-kadang, gula juga mulai dipakai untuk membuat semacam pasta caramel manisnya. 

Seiring waktu berkembang, dorayaki pada umumnya memakai bahan isian berupa tsubu-an, yaitu kacang merah adzuki yang ditumbuk lalu diberi gula. Semakin lama pun akhirnya berkembang juga berbagai varian isiannya yang mengikuti selera masyarakat yang populer. 

Salah satu yang berkembang adalah ‘Nama Dorayaki’ yang mempunyai arti dorayaki segar atau mentah. Hal tersebut mengacu pada penggunaan krim yang masih sangat segar untuk dicampur dengan pasta kacang merah atau tsubu-an tersebut. Isian krim segar tersebut antara lain seperti krim cokelat, krim ubi jalar, dan krim kacang chestnut.

Dorayaki dalam Konteks Kekinian

Sepintas, dorayaki yang berbentuk seperti jenis pancake ini mengingatkan akan kuliner populer di Indonesia yaitu martabak manis/terang bulan. Jika martabak manis saja dalam konteks kekinian sudah dikreasikan dengan banyak pilihan isian, maka begitu juga dengan dorayaki. 

Source: Istockphoto

Kue favoritnya Doraemon ini juga bisa kamu temukan dalam beragam varian rasa yang makin menyesuaikan dengan selera masyarakat kekinian. Isiannya bukan lagi sebatas tsubu-an atau azuki paste, tapi juga banyak ragam yang enak-enak. Kamu bisa menikmati kue ini dalam varian rasa cokelat, selai buah, cream cheese, custard, hingga irisan buah-buahan segar. 

Gimana, kamu mau ikuti jejak Doraemon buat jadi penggemar kue dorayaki ini gak nih?