Lifestyle

Hari Kopi Sedunia: Sejarah Panjang Kopi Sampai Sepopuler Ini

by Danang Lukmana | December 06, 2021

Hari Kopi Sedunia: Sejarah Panjang Kopi Sampai Sepopuler Ini
Kamu penggemar kopi wajib tahu nih kalau Hari Kopi Sedunia (International Coffee Day) jatuh setiap tanggal 1 Oktober. Biasanya nih, akan ada banyak coffeeshop yang memberikan promosi potongan harga khusus di hari tersebut. Memang, minuman berwarna hitam ini adalah salah satu minuman paling favorit dan bisa ditemukan di seluruh dunia. Lantas bagaimana sih sejarah Hari Kopi Sedunia ini dicetuskan dan bagaimana juga kopi bisa tersebar hingga ke seluruh dunia. Langsung saja yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Sejarah Ditetapkannya Hari Kopi Sedunia

source: pexels

Dilansir dari National Today, ditetapkannya Hari Kopi Sedunia bermula dari rapat International Coffee Organization (ICO) atau Organisasi Kopi Internasional di tahun 2014. Pada rapat tersebut, negara-negara Internasional sepakat bahwa 1 Oktober dirayakan sebagai Hari Kopi. Perayaan saat itu juga dibuat sebagai bagian dari Expo 2015. Kota Milan di Italia selaku penyelenggara Expo 2015 dipilih sebagai tempat perayaan pertama Hari Kopi Internasional. Mulai saat itulah setiap tanggal 1 Oktober mulai dirayakan oleh berbagai negara. Tujuan dari diselenggarakannya hal tersebut adalah untuk mempromosikan dan merayakan kopi sebagai minuman yang bisa ditemukan di seluruh dunia. Terdapat juga tujuan mulia lainnya yakni untuk mendukung kesejahteraan para petani kopi seluruh dunia. Momen ini jadi kesempatan para pencinta kopi untuk berbagi kecintaannya sekaligus mendukung jutaan petani yang mata pencahariannya bergantung pada kopi. Oleh karena itu, akan banyak coffeshop yang memberi promo potongan harga untuk merayakan momen tersebut.

Asal-Usul Kopi Menjadi Minuman Dunia

source: istockphoto

Jauh sebelum ditetapkannya Hari Kopi Sedunia, minuman hitam ini memang sudah memiliki sejarah panjang dan jadi minuman favorit di seluruh dunia. Sejarahnya asal-usul kopi sendiri konon berasal dari pegunungan Ethiopia pada abad 8-9 Masehi. Ketika itu seorang penggembala bernama Kaldi menemukan kambing-kambingnya jadi hiperaktif setelah memakan biji-bijian kopi. Kisah khasiat kopi pun menyebar dan banyak biarawan yang menggunakan seduhannya supaya tetap bisa memimpin doa hingga tengah malam. Dari sanalah biji tanaman kopi mulai jadi bahan komoditas perdagangan. Meski berkembang lambat, biji kopi tetap menjadi komoditas eksklusif yang diperdagangkan melalui pelabuhan Mocha di Yaman. Dari pelabuhan di Yaman itulah komoditas kopi mulai menyebar ke seluruh Jazirah Arab, Mesir, Persia (Iran), hingga Istanbul Turki. Minuman kopi bukan hanya diseduh di rumah-rumah masyarakat, tapi juga di kedai-kedai yang disebut Qahve Khaneh. Dari Istanbul tersebutlah biji kopi dan budaya meminum “qahve” mulai masuk ke daratan Eropa hingga disebut caffe, coffee, dsb. Pada abad ke-17, rumah kopi dengan cepat menjadi pusat aktivitas dan komunikasi sosial di kota-kota besar di Inggris, Italia, Austria, Prancis, Jerman dan Belanda. Seiring berkembangnya kolonialisasi Bangsa Eropa, kopi mulai dibudidayakan di negara-negara jajahan seluruh benua. Pada akhirnya wilayah Indonesia mulai mengenal budidaya kopi yang dibawa oleh Bangsa Barat (Belanda).

Kisah Kopi di Indonesia

source: freepik

Kisah mengenai kopi di Indonesia gak bisa dilepaskan dari sejarah kolonialisasi Bangsa Belanda. Dilansir dari Kompas, pada tahun 1696, VOC membawa biji kopi dari Malabar India untuk coba ditanam di Pulau Jawa. Namun karena gempa bumi, banjir, dan serangan hama, budidaya tersebut kurang berhasil. Hingga akhirnya Belanda membuka ladang-ladang baru di berbagai daerah seperti Sumatera, Sulawesi, Bali, Timor, dan pulau-pulau lainnya. Lambat laun, seiring kebijakan Cultuur Stelsel alias tanam paksa, produksi kopi mulai digenjot secara besar-besaran. Bahkan masa itu Belanda termasuk pemain utama bisnis kopi dunia dan meraih untung sangat besar dari kopi yang dibudidayakan di tanah Hindia (Indonesia). Akan tetapi pada tahun 1878 terjadi bencana perkebunan kopi, di mana hampir semua tanaman kopi rusak diserang hama karat. Jenis kopi Arabika yang saat itu dibudidayakan dianggap kurang kuat terhadap hama, sehingga budidaya dialihkan ke jenis Robusta yang berasal dari Kongo. Pasca Belanda pergi dari Tanah Air, budidaya kopi pun sempat agak meredup. Namun dengan berbagai upaya keras akhirnya produksi kopi kembali digenjot. Saat ini Indonesia juga kembali menjadi pemain utama dalam bisnis kopi dunia sebagai negara penghasil kopi terbesar setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Bahkan ada beberapa jenis kopi asli Indonesia yang sudah sangat mendunia lho!

source: pixabay

Terkait perayaan Hari Kopi Sedunia, ternyata memang ada sejarah yang sangat panjang dari minuman hitam favorit masyarakat dunia ini. Kamu termasuk pencinta kopi yang antusias gak nih merayakan momen Hari Kopi Sedunia ini? Yuk rayakan Hari Kopi dengan lebih menghargai lagi upaya keras para petani dan orang-orang yang pencahariannya bergantung dari kopi. Salah satu caranya dengan lebih menghargai cita rasa kopi asli, terutama yang berasal dari Tanah Air kita sendiri. Selamat merayakan Hari Kopi Sedunia!