Lifestyle

Kantong Plastik Organik, Bungkus Aman untuk Semua

by Atalya Anggraini | February 03, 2020

Kantong Plastik Organik, Bungkus Aman untuk Semua
Plastik merupakan materi yang serbaguna. Mulai dari mainan sampai pembungkus makanan, apapun bisa kita buat dari plastik. Tapi keberadaan plastik bisa menjadi masalah. Plastik merupakan bahan kimia sintetis yang tidak berasal dari bumi kita dan tidak dapat menyatu dengan alam. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa sampah plastik sudah menjadi masalah di seluruh dunia. Sampah plastik menjadi penyebab utama polusi di sungai, laut,  bahkan tanah. Sampah plastik yang dibiarkan begitu saja membuat lingkungan terlihat kurang menarik, bisa membunuh ikan, atau mencekik burung, Indonesia sendiri, dianggap menjadi produsen sampah plastik terbesar kedua di dunia. Diperkirakan terdapat 187,2 juta ton sampah plastik yang dihasilkan negara kita. Dan sedihnya, kesadaran masyarakat masih sangat rendah. Perlahan tapi pasti, setiap tahunnya penggunaan plastik terus meningkat. Banyak langkah yang sudah mulai dilakukan oleh para pelaku industri, tapi apakah itu berhasil?

Mengenal Kantong Plastik Organik

Photo source: inhabitat

Kalau mendengar namanya, terlihat sangat menjanjikan, ya? Istilah organik membuat banyak orang tertarik karena istilah ini menginsyaratkan kalau bahan pembuatnya berasal dari alam dan ramah lingkungan. Jika kalian masih ragu dengan keamanan plastik ini untuk alam, kalian bisa merasa tenang  karena sudah banyak penelitian yang menyebutkan kalau plastik ini memang eco-friendly. Kita tidak perlu merasa guilty meski hanya menggunakannya dalam sekali pakai. Buat kalian yang belum familiar dengan istilah ini, kantong plastik organik merujuk pada plastik yang terbuat dari tanaman atau bahan biologis lainnya. Sebutan lainnya adalah bioplastic. Kantong plastik jenis ini biasanya dibuat dengan cara mengekstraksi kandungan gula dari tanaman seperti jagung, tebu, atau singkong. Ekstraksi gula tersebut kemudian diubah menjadi polylactic acids (PLAs). PLAs juga bisa dibuat dari polyhydroxyalkanoates (PHAs) yang merupakan hasil rekayasa mikroorganisme. Saat ini, plastik PLA merupakan jenis plastik eco-friendly termurah yang bisa kita gunakan untuk kemasan makanan, botol plastik, dan sebagainya. Pujian pun banyak dituai oleh para produsen kantong plastik organik. Kantong plastik jenis ini terbukti mengurangi jejak karbon saat plastik tidak lagi digunakan. Plastik bisa terurai di alam secara alami karena bahan pembuatnya juga berasal dari alam.

Tantangan Kantong Plastik Organik

Photo source: Pixabay

Namun, akhir cerita dan solusi dari sampah plastik yang terus menggunung tidak berakhir sampai di situ. Sebuah studi tahun 2011 dari University of Pittsburgh menemukan tantangan dan masalah baru yang disebabkan oleh produksi kantong plastik organik. Pertama, masalahnya ada pada polusi tanah yang terjadi akibat pemakaian pupuk berlebihan yang digunakan untuk menanam tanaman seperti jagung atau singkong yang menjadi bahan utama pembuat kantong plastik organik. Kedua, penggunaan tanaman seperti singkong dan jagung untuk membuat plastik tampak tidak manusiawi karena di belahan dunia lain, masih ada banyak wilayah yang mengalami bencana kelaparan akibat langkanya sumber pangan. Banyak sekali pertanyaan yang diajukan para peneliti, seperti di mana lokasi untuk menanam tanaman itu semua, berapa banyak tanah yang dibutuhkan, berapa banyak air yang dibutuhkan? Sampai saat ini masih belum ada jawaban dan solusi yang tepat untuk menjawab pertanyaan ini.

Mencari Alternatif Kantong Plastik Organik yang Berkelanjutan

Photo source: Pixabay

Jika kantong plastik organik yang dibuat dari tanaman di tanah menciptakan masalah-masalah baru, seperti kerusakan hutan karena kebutuhan lahan yang besar untuk menanam tanaman dan penggunaan pupuk serta pestisida yang mencemari lingkungan sekitar, kini ada solusi baru yang jauh lebih berkelanjutan. Kantong plastik organik yang terbuat dari rumput laut adalah jawabannya. Bahan ini sangat ideal untuk diciptakan di Indonesia karena negara kita merupakan penghasil rumput laut merah terbesar di dunia. Varietas rumput laut ini dianggap ideal untuk membuat kantong plastik organik. Rumput laut juga lebih murah untuk diproduksi karena dibudidayakan di lepas pantai, tumbuhnya cepat, dan tidak butuh air segar yang berharga, atau bahan kimia agar bisa tumbuh dengan baik. Istimewanya lagi, rumput laut merupakan penyerap karbon alami yang baik untuk lingkungan. Nah, salah satu produsen kantong plastik organik dengan bahan utama rumput laut di Indonesia adalah Evoware. Brand ini sukses membuat kemasan plastik organik, gelas minum sekali pakai, bahkan bungkus bumbu, atau sachet kopi yang bisa dilarutkan dalam air dan aman dimakan oleh manusia. Manfaatnya bagi tubuh tentu baik karena rumput laut penuh dengan nutrisi yang kita butuhkan. Tampaknya, ini akan menjadi solusi kantong plastik yang sangat menjanjikan di masa depan. Tertarik untuk mencobanya?