Photo source: @transatlanticfoodies

Tahukah kamu bahwa sejarah kacang pistachio bermula dari kawasan Persia? Bahkan, keluarga satu rumpun kacang mete ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Dari hidangan para raja hingga menjadi bagian budaya kuliner di berbagai penjuru dunia, pistachio mampu melintasi waktu sekaligus benua. Kacang berwarna hijau ini menuliskan jejak panjangnya dalam peradaban manusia yang menarik untuk ditelusuri.

Yuk, simak 7 fakta menarik tentang sejarah kacang pistachio, si hijau manis dan gurih yang kian populer di era modern.

Bermula dari Persia

Akar sejarah kacang pistachio tertanam kuat di Persia, kini mencakup Iran, Suriah, Lebanon, dan Turki. Bukti arkeologis di Jarmo, timur laut Irak, menunjukkan kacang pistachio sudah menjadi makanan yang lazim sejak tahun 6750 SM.

Raja Babilonia Kuno, Nebukadnezar menanam pohon kacang ini di taman gantung yang melegenda pada abad ke-8 SM. Sementara itu, pistachio yang sangat halus adalah hidangan favorit Ratu Sheba.

Budidaya pistachio di Suriah sudah tercatat sejak abad ke-1 SM hingga menjadi komoditas perdagangan ke Italia dan Spanyol pada abad pertama Masehi. Dari situlah kacang ini menyebar ke seluruh wilayah Mediterania dan Asia melalui Jalur Sutra dan perdagangan rempah.

Kemudian, imigran Timur Tengah membawa pistachio ke AS sekitar tahun 1880. Bahkan, kacang ini sempat didistribusikan lewat mesin penjual otomatis yang berada di tempat publik seperti stasiun kereta bawah tanah, restoran, dan bar. Namun, industri pistachio AS baru serius dibudidayakan pada tahun 1970-an, termasuk panen komersial pertama sejumlah 680 ton pada 1976.

Article imagePhoto source: @chriscoxtravel

Makanan yang Berharga

Kata “pistachio” adalah kata serapan dari bahasa Persia Kuno, yaitu “pista” atau “pistak”. Dioskurides menyebutkan, pistachio adalah gabungan kata “pissa” atau damar dan “aklomai” bermakna menyembuhkan. Jadi, tanaman ini memiliki damar yang menyehatkan.

Pistachio juga telah lama disebut dalam kitab suci Perjanjian Lama yang menempatkan kacang ini sebagai hadiah berharga. Pada zaman Persia Kuno, memiliki kebun pistachio melambangkan kekayaan dan status sosial yang tinggi.

Jalur perdagangan Italia yang melintasi Pegunungan Alpen membuat Kacang Penny Latin, sebutan lainnya, populer di Eropa. Semula kacang ini berstatus sebagai barang mewah yang dihidangkan dalam jamuan makan kerajaan.

Wilayah utara Pegunungan Alpen menggunakan kacang ini sebagai bahan tambahan premium untuk makanan yang dipanggang. Pasca Perang Dunia II barulah citra pistachio bergeser dari bahan tambahan yang mahal menjadi camilan populer.

Article imagePhoto source: @masocooks

Saudara Dekat Kacang Mete

Bernama Latin Pistacia vera L., pistachio ternyata masuk dalam genus Pistacia, anggota famili Anacardiaceae alias kacang mete. Pohonnya berukuran kecil sampai sedang, tetapi bisa tumbuh hingga 12 meter.

Buahnya merupakan buah berbiji dengan bentuk hampir lonjong. Terdiri atas satu biji (kernel) yang terbungkus kulit biji tipis dan dapat dimakan. Biji ini berada dalam cangkang keras halus yang dikelilingi kulit berdaging, semuanya tidak dapat dimakan.

Kulit ini berwarna hijau pucat, tetapi memiliki semburat merah ketika matang. Sedangkan warna bijinya mulai dari hijau muda, hijau tua, atau kuning kehijauan. Tanda kacang pistachio matang terlihat lewat kulit yang mudah dilepas dari cangkang dan perubahan warna kulit menjadi merah.

Article imagePhoto source: @zozobaking

Ada Lebih dari 70 Varietas

Ditanam di kebun buah-buahan, pohon ini butuh 7–10 tahun untuk mencapai jumlah produksi yang signifikan. Dilakukan per dua tahunan, produksi puncak dapat tercapai setelah 20 tahun.

Varietas pistachio dibudidayakan di berbagai negara dengan perbedaan karakteristik yang signifikan, khususnya dalam faktor ukuran, warna, bentuk, rasa, dan pemisahan. Kerman di Iran merupakan daerah penanaman terbesar sekaligus memiliki keragaman genetik pistachio dengan lebih dari 70 varietas.

Berikutnya, Suriah merupakan tempat tumbuh 20 varietas pistachio, sedangkan Turki mengandalkan 8 varietas lokal. Sebanyak 20 varietas diekspor sebagai benih ke AS untuk diuji dan dikembangkan menjadi varietas lokal. Salah satunya pistachio Kerman varietas California yang populer di Negeri Paman Sam.

Article imagePhoto source: @archaeohistories

Kulit Kacang Terbelah Alami

Secara fisik pistachio memiliki tampilan kulit terbelah dengan biji kacang berwarna kehijauan. Rupanya, sebelum dipanen kulit tersebut terbelah secara alami. Kondisi tersebut menjadi keunggulan pemasaran pistachio secara luas sehingga konsumen dapat menyantapnya langsung dalam keadaan segar.

Begitu pula ketika melalui proses pengolahan, pemanggangan dan penggaraman biji dapat terjadi tanpa harus membuang kulit lebih dahulu. Bahkan, kacang ini dapat disantap langsung dalam keadaan kering dan segar guna menikmati rasa aslinya.

Article imagePhoto source: @nazari_pistachio

Bahan Makanan hingga Kosmetik

Sejarah kacang pistachio yang bertahan ribuan tahun menegaskan posisinya sebagai salah satu bahan makanan populer, terutama di negara Timur Tengah, sebagian Eropa, hingga AS. Pistachio pun hadir dalam berbagai jenis makanan, terutama kue kering, kue, es krim, permen, manisan, dan dessert lain. Hidangan gurih pun tak luput dari “serbuan” pistachio untuk menambah rasa, warna, sekaligus nutrisi.

Uniknya, pemanfaatan kacang pistachio di negara produsen justru lebih beragam. Iran menggunakan kulit pistachio sebagai pupuk, pakan ternak, dan selai jeruk. Lalu, ada minyak pistachio yang bisa dijadikan bahan tambahan makanan maupun digunakan dalam kosmetik.

Belakangan, mentega pistachio juga jadi produk turunan yang populer. Mentega ini dibuat dengan memanggang dan menghaluskan kacang hingga pistachio mengeluarkan minyak serta berbentuk pasta lembut nan creamy. Mentega ini kerap ditambahkan dalam makanan, seperti coklat Dubai yang viral atau cake.

Article imagePhoto source: @transatlanticfoodies

AS Produsen Terbesar

AS relatif baru mengenal pistachio, tetapi kini justru menjadi produsen pistachio terbesar di dunia. Total produksinya mencapai 523.900 ton per tahun.

Iran menempati urutan kedua dengan total produksi tahunan 135.000 ton. Diikuti Turki sebagai produsen pistachio terbesar ketiga dengan jumlah 119.355 ton per tahun.

Di posisi ke-4 ada RRC dengan total produksi 78.817,5 ton dan Suriah sebanyak 43.104,3 ton per tahun di posisi ke-5. Menarik bukan melihat peta persebaran produsen kacang pistachio di dunia?

Article imagePhoto source: @cafarmbureau

Sejarah kacang pistachio bermula dari jejak kuno di Timur Tengah yang bertahan ribuan tahun lamanya. Bukan cuma camilan lezat, tetapi pistachio melambangkan simbol sejarah, budaya, dan hubungan antarmanusia melalui perdagangan maupun tradisi kuliner.

Inovasi dalam budidaya dan kuliner berbahan pistachio akan berlanjut untuk menghadirkan kualitas bahan terbaik agar dapat dinikmati generasi muda.

Kalau kamu, sudah pernah coba pistachio?