Foodies Trends

Tren Makan Murah Tapi Gaya di Warteg Modern Jakarta

by Rendi Widodo | October 24, 2019

Tren Makan Murah Tapi Gaya di Warteg Modern Jakarta
Warteg (Warung Tegal) merupakan sebuah warung makan nasi yang sudah begitu melegenda di Jakarta. Bagaimana tidak, menurut Koperasi Warung Tegal saja tercatat setidaknya ada 34.000 warteg yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Menjadi pilihan utama sebagai tempat makan warga menengah ke bawah di ibu kota, banyak kelebihan yang dimiliki oleh warteg dan warteg modern. Harga murah, pilihan lauk banyak, dan tentunya rasa masakan yang sudah sangat lengket dengan lidah orang Indonesia kebanyakan. Sejak pagi hingga sore hari, warteg akan menjadi primadona. Khusus di jam makan siang, berbagai kalangan akan mencari warteg terdekat dari lokasi mereka bekerja. Tak sedikit pula warga dari kalangan atas memilih warteg sebagai lokasi  makan siang. Selama warungnya bersih, dijamin kalangan atas ini akan oke-oke saja untuk santap siang di lokasi. Aspek bersih dan tertata pada warung ini yang kadang masih terlewatkan oleh banyak pemilik usaha warteg di Jakarta. Wajar, lantaran untuk fokus menyediakan beragam masakan dan melayani tamu di prime time saja sudah begitu menyita waktu. Bagian ini tentu menjadi peluang usaha untuk penguhasa-pengusaha lain yang akhirnya melahirkan tren warteg modern di Jakarta.

Karena Murah dan Enak Saja Tidak Cukup

Pelanggan yang berurusan dengan warteg adalah jenis-jenis pelanggan yang loyal. Di mana pengalaman pertama mereka sempurna pada sebuah warteg, berikutnya tak ada kata ragu bagi mereka untuk kembali datang. Nah, masalahnya standar warga menengah bawah tentu berbeda dengan kalangan atas. Di saat banyak orang tidak terlalu bermasalah dengan kebersihan warung selama makanannya enak dan harganya murah, di pihak lain banyak juga pelanggan yang akan mundur karena isu kebersihan. Dari permasalahan di atas, jelas ide untuk membuat “Warteg enak, bersih, dan nyaman” terasa begitu masuk akal di Jakarta. Pertumbuhan warga kelas menengah yang terus meningkat, ditambah kesadaran gaya hidup bersih yang semakin luas tentu membuka kesempatan bagi warteg modern untuk mulai bangkit. Dengan modal yang sedikit lebih besar, sumber daya manusia yang tepat, dan manajemen kerja yang baik mengelola warteg modern yang bagus tidak terasa sulit. Satu poin yang biasanya harus agak dikorbankan adalah di persoalan harga. Dengan bentuk warteg modern yang nyaman tentu akan sulit mematok harga yang sama dengan warteg biasa. Tapi tentu para pelanggan bisa menilai harga makan di warteg modern yang lebih mahal adalah untuk menutupi biaya fitur yang tidak dimiliki oleh warteg biasa. Di warteg biasa yang gerah dan agak berantakan sepiring nasi dengan telur dadar, sayuran, dan es teh manis dihargai Rp15.000. Di warteg modern ber-AC yang bersih menu yang sama bisa mencapai Rp25.000. Terasa wajar bukan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing? Jika rasa masakan sama-sama enak maka pilihan tinggal jatuh ke pelanggan seperti apakah kita.

Pasar Ramai yang Tak Pernah Menyempit

Share market untuk beberapa bisnis kuliner trending memang biasanya tidak terlalu besar, namun beda cerita untuk jenis kuliner macam warteg. Setiap orang selalu mencari makan siang dan nasi lauk adalah makanan paling dasar yang biasa dikonsumsi kelas pekerja di Indonesia. Daripada disebut pesaing warteg biasa, warteg modern justru lebih pantas menjadi alternatif baru bagi konsumen. Maka pasar untuk jenis kuliner semacam warteg tentu tak pernah menyempit, karena setiap tahun semakin banyak mulut yang butuh makan siang. Tren warteg modern yang mulai terasa sejak akhir tahun 2017 ini terus menunjukkan perkembangan positif. Bukan tak mungkin di masa depan jumlah warteg modern akan mendekati populasi fantastis warteg biasa. Selain 7 Warteg Biasa yang Masakannya Enak, lalu siapa siapa saja warteg modern di Jakarta yang bisa kami rekomendasikan?

Wahteg

Photo source: Meramuda

Wahteg menjadi pilihan yang paling kece kalau kalian memang mencari kenyamanan sekaligus gaya saat harus makan nasi lauk. Style vintage yang ditawarkan oleh warteg cukup menonjol ditambah dengan desain warung yang tetap mengikuti bentuk warteg yang umum. Hal ini membuat adaptasi warteg modern tidak terlewat lebai karena ambiance makan di warteg-nya tetap terasa kental. Punya fasilitas AC, Wi-Fi, dan smoking room yang terpisah membuat Wahteg bisa menjadi tempat yang tepat untuk menikmati pengalaman makan di warteg modern. Lokasi: Jl. Tanjung Duren Raya No. 89 B, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Fedwell

Photo source: Urbanicon

Warteg kekinian yang satu ini agak berbeda karena basis ide yang ditawarkan adalah tentang makanan sehat. Jika di warteg biasa dan modern punya jenis masakan yang mirip-mirip, maka di Fedwell kalian bisa menikmati makan lauk harian yang lebih sehat. Pemilihan makanan di Fedwell benar-benar makanan yang mendukung kesehatan kalian dan bahkan cenderung cocok untuk yang sedang diet sekalipun. Sedikit kekurangan ada di ambiance yang ditawarkan. Hampir tak tersisa aura warteg di Fedwell, namun masakan yang tersedia memang tetap dikategorikan makanan lauk harian. Kesimpulannya, Fedwell adalah warteg modern yang menyajikan menu sehat. Lokasi: Jl. Senopati No. 82, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Warung Pedes

Photo source: The Jakarta Post

Sesuai namanya, menu-menu di sini adalah menu warteg namun lebih banyak divariasikan dengan sambal. Selain itu ada juga pilihan-pilihan sambal seperti sambal matah, sambal dadak, dan sambal goreng yang bisa menambah lezat acara makan siang kalian. Kami suka sekali dengan masakan di Warung Pedes karena rasa makanan yang mereka sajikan mirip sekali dengan rasa masakan rumahan. Pilihan menunya juga terbilang banyak dan jika menjadi langganan di warteg kekinian yang satu ini, kalian akan menyadari kalau menu mereka terus berubah setiap harinya. Walau ada beberapa menu yang selalu hadir setiap hari, namun rolling menu yang dilakukan Warung Pedes membuat masakan mereka tak terasa membosankan. Lokasi: Jl. Kemang Raya No. 130E, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Warteg Hitz

Warteg Hitz adalah warteg kekinian dengan beberapa menu andalan yang agak sulit ditemukan di warteg-warteg lainnya. Adalah paru cabe ijo, bakwan sayur, cumi hitam, lidah bumbu matah, dan ayam telur asin yang menjadi signature menu di sini. Merupakan warteg kekinian yang jadi lokasi pas buat kalian yang kerja di sekitaran cilandak dan lebak bulus. Mirip dengan Fedwell, desain interior dan penyajian makanan yang ada di Warteg Hitz terasa lumayan beyond dari warteg biasa sehingga membuat rasa makan di warteg-nya agak hilang. Tapi overall mereka memiliki menu-menu yang lezat, so, tetap rekomen kok untuk dicoba. Lokasi: Jl. Karang Tengah Raya No.11A, Cilandak, Jakarta Selatan.

Warteg Kharisma Bahari

Photo source: Warteg Kharisma Bahari

Pilihan terakhir yang kami rekomendasikan adalah sebuah franchise yang tengah berkembang di Jakarta. Warteg Kharisma Bahari adalah franchise yang menurut kami berdiri di antara warteg biasa dan warteg kekinian. Di warung-warung Warteg Kharisma Bahari kalian akan tetap merasakan masakan warteg yang autentik, suasana yang tetap warteg banget, namun dengan kebersihan yang terjaga. Seperti sebuah SOP, hampir di semua waralaba ini kebersihan dan kerapian warung menjadi pertimbangan utama. Sayangnya rasa masakan yang disajikan terasa tidak seragam karena antara Warteg Kharisma yang satu dan lainnya kalian akan menemukan perbedaan. Nilai lebih lainnya adalah mereka memiliki harga yang benar-benar mirip dengan warteg biasa, yakni murah. Hal ini tentu karena mereka tidak keluar biaya untuk AC, Wi-Fi, dan pernak-pernik millennials lainnya. Lokasi: Ratusan warungnya tersebar di seluruh Jakarta. Lalu, bagaimana pendapat kalian tentang tren makan murah tapi gaya dengan warteg modern ini? Apakah hanya sekedar model bisnis musiman yang akhirnya akan punah saat sudah tidak trending, atau sebuah evolusi perlahan pada model bisnis warteg itu sendiri! Biar waktu yang menjawabnya, btw makan siang di warteg kekinian boleh juga nih kayanya!