Foodies Trends

Cerita di Balik Pedasnya Kuliner Seblak

by Chris | September 05, 2019

Cerita di Balik Pedasnya Kuliner Seblak
Makanan pedas memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Memiliki lidah yang tahan dan cenderung haus akan rasa pedas membuat makanan-makanan pedas yang baru bermunculan cepat menjelma menjadi makanan yang viral dan diburu oleh banyak orang. Salah satunya adalah seblak. Pada sekitaran tahun 2000-an, demam seblak mulai muncul di tanah Sunda. Masuk ke sekitar tahun 2015, demam ini mulai menjalar ke beberapa daerah lain yang bertetangga dengan Jawa Barat, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Banten. Bau dan tampilan yang menggugah selera terkadang seakan menyihir kita untuk mencoba sajian yang satu ini. Apa sih sebenarnya seblak dan bagaimana bisa hype makanan ini terus bertahan hingga sekarang? Simak artikel berikut ini!

Memiliki Sejarah yang Rancu

Banyak yang menyebut bahwa seblak adalah makanan yang pada awalnya berasal dari Jawa Barat. Namun, hal ini masih menjadi pertentangan tersendiri di kalangan luas. seblak2

Photo source: Sebandung

Pada sekitaran tahun 1940-an, di salah satu kota kecil di Jawa Tengah, mulai dikenal makanan ringan yang dijadikan sebagai cemilan oleh masyarakat. Seperti halnya di masa sekarang, hal baru membuat banyak orang penasaran dan mulai menimbulkan sebuah hype, terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Dikenal sebagai krupuk godhog, makanan ini digemari karena murah dan mudah didapat. Hanya dengan menggunakan kerupuk basi, krupuk godhog sudah mampu diracik menjadi sebuah makanan yang cukup mengenyangkan. Dengan tekstur makanan yang kenyal dan lembut membuat makanan ini cepat menjadi primadona. Dalam cerita yang berasal dari Jawa Barat, diceritakan bahwa makanan ini merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan kerupuk yang tidak laku. Dengan mencampurkan kerupuk dengan beberapa bahan lain, maka sudah bisa menjadi sebuah makanan yang dinikmati banyak orang. Selain itu, di sebuah daerah di selatan kota Cianjur juga telah lama dikenal sebuah makanan yang juga menjadikan kerupuk sebagai bahan dasarnya. Kerupuk ini dibaluri dengan berbagai bumbu yang membuat rasa pedas muncul ketika kita menggigit kerupuk tersebut. Di Cianjur, makanan ini dikenal dengan nama kerupuk seblak dan saat ini lebih populer dengan sebutan seblak kering.

Dikenal Lewat Aroma

Tidak bisa dipungkiri, salah satu hal yang membuat kuliner ini begitu khas dan dapat dengan mudah dikenali adalah karena baunya yang menyengat. Bau menyengat ini dihasilkan oleh salah satu bahan dasar pembuatan kuahnya, yaitu kencur. seblak3

Photo source: Kuliner Indonesia

Nah, tahukah kalian jika sebenarnya seblak adalah sebutan untuk bumbu pedas yang terbuat dari kencur? Justru kerupuk dalam hidangan yang satu ini merupakan sebuah tambahan untuk menikmati sajian ini.  Kencur dalam sajian yang satu ini selain memberikan aroma yang khas, juga berfungsi sebagai pelengkap rasa dalam makanan ini. Dalam sebuah sajian makanan pedas ini terdapat campuran kencur, bawang merah, bawang putih, garam, cabai rawit, kunyit, telur, dan penyedap rasa.

Berkembang Mengikuti Arus

Dari yang awalnya hanya sebuah makanan dengan bahan dasar kerupuk dan bumbu pedas, makanan ini perlahan juga mulai mengikuti arus perubahan zaman. Saat ini banyak bermunculan seblak dengan beragam topping yang bisa dipilih sesuai dengan selera tiap orang. Kalian bisa menambahan sosis, mie instan, atau berbagai makanan yang menghasilkan protein, seperti ayam atau ikan, dalam sajian ini. Bahkan, ada pula yang menyukai tulang ayam sebagai topping pelengkap. Biasanya, bagi orang yang tidak terlalu kuat untuk memakan makanan pedas, pemilihan topping mie instan adalah untuk sedikit meredam rasa pedas yang ditimbulkan oleh makanan ini. seblak5

Photo source: @mommyindo

Beberapa tahun belakangan ini, bahkan muncul pula seblak instan. Seakan tidak mau kalah dengan mie instan, makanan instan ini muncul dan mulai masuk ke pasar. Dengan adanya makanan instan ini, kalian tidak perlu repot-repot mencari tukang seblak jika sedang ngidam makanan pedas. Cukup dengan menyeduh makanan instan yang satu ini dengan air panas dan menambahkan topping sesuai selera, seporsi seblak sudah dengan mudah dapat dinikmati.

Menggurita di Ibu kota

Perlahan tapi pasti, sekitar tahun 2015 mulai banyak penjual seblak di wilayah Jakarta. Mulai dari restoran hingga pedagang kaki lima, seakan berlomba menyajikan seblak paling “mengigit” bagi masyarakat. Kuliner ini dijual dengan harga yang bervariasi di pasaran. Biasanya, semakin banyak uang yang dikeluarkan maka akan semakin banyak pula topping yang bisa dipilih. seblak4

Photo source: DetikFood

Salah satu restoran yang menyajikan makanan ini dan masih bertahan hingga saat ini adalah Seblak Jeletet Murni. Saking terkenalnya, bahkan banyak penjual lain yang mendompleng nama Jeletet Murni agar jualannya laku di pasaran. Dikenal karena memiliki seblak yang mempunyai rasa pedas di atas makanan sejenis di tempat lain, Jeletet Murni memiliki 5 tingkatan level. Bahkan, level 2 yang dijual Jeletet Murni disebut bisa menyaingi makanan terpedas dari penjual lain. Selain itu, Jeletet Murni juga terkenal akan kuahnya yang berwarna merah. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya cabai rawit dan berbagai campuran bahan dasar lainnya yang digunakan dalam kuah. Berbagai kelebihan yang dimiliki restoran yang satu ini membuat banyak orang rela untuk antre lebih dari 1 jam hanya untuk mencicipi sajian seblak di restoran ini. Selain Jeletet Murni, masih ada beberapa rekomendasi restoran lain yang menjual seblak. Kalian bisa melihatnya di sini. Cover photo: Alam Prayugo