Healthy Foodie

Mematikan, Nih Jenis Makanan Penyebab Alergi Berbahaya

by Pramawidhi Setiono | March 17, 2020

Mematikan, Nih Jenis Makanan Penyebab Alergi Berbahaya
Makanan menjadi sebuah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kita sebagai makhluk hidup. Tanpa makan, tentu kita semua tidak bisa beraktivitas normal setiap hari. Meskipun menjadi hal yang penting, tetapi ada juga makanan penyebab alergi pada sebagian orang yang harus dihindari. Tak hanya menyebabkan sakit atau alergi yang mengganggu tapi juga banyak makanan yang bisa mengancam nyawa kita. Terus, apa saja sih makanan-makanan berbahaya ini? Simak penjelasannya dalam artikel kami berikut tentang makanan-makanan yang bersifat alergen.

Ikan

Photo source: pixabay

Makanan penyebab alergi pada beberapa orang ini mungkin menjadi salah satu yang paling sering ditemukan. Meskipun mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, sudah menggaungkan kampanye “Ayo Makan Ikan” sejak lama, nyatanya bagi sebagian orang baik ikan segar ataupun ikan beku berbahaya untuk diri mereka. Setidaknya ada dua penyebab mengapa ikan menjadi makanan yang berbahaya. Pertama, adanya protein yang dianggap sebagai alergen bagi tubuh manusia. Kedua, terbentuknya senyawa histamin akibat pertumbuhan mikroba di ikan beku. Alasan pertama tentu muncul di ikan segar dan beku, sedangkan alasan kedua hanya muncul di ikan beku. Bentuk alergi ikan yang bisa timbul adalah gatal-gatal di wajah, tangan, serta tubuh, mulut bengkak, sulit bernapas, dan gangguan pencernaan. Pada beberapa kasus, beberapa orang bahkan bisa bersin hanya karena mencium aroma ikan yang sedang dimasak.

Seafood

makanan penyebab alergi

Photo source: pexels

Selain ikan, ternyata beberapa makanan lain yang berasal dari laut memiliki bahaya bagi sebagian orang. Penelitian yang dilakukan menunjukkan respon alergi ditemui pada beberapa hewan yang masuk dalam kategori crustacea atau molusca, seperti udang, kepiting, cumi-cumi, dan kerang. Alergi pada seafood ini bisa terjadi karena adanya racun atau parasit yang ikut menempel bersama seafood ketika dikonsumsi. Misalnya pada udang. Udang memiliki kotoran yang terdapat pada bagian usus dan memiliki bentuk seperti benang. Jika kotoran ini lupa dibersihkan, tanda alergi pasti akan muncul. Tanda-tanda alergi yang bisa muncul di antaranya adalah kulit gatal, diare, serta pembengkakan bibir, wajah, dan lidah. Dalam beberapa kasus, konsumsi seafood akan mengakibatkan shock anafilaktik.

Kacang-kacangan

Photo source: pixabay

Kacang-kacangan yang dikenal memiliki banyak jenis dan juga sangat bermanfaat bagi tubuh manusia ternyata bisa berbahaya bagi sebagian orang. Meskipun biasanya ditemukan pada anak berusia 14 bulan hingga 2 tahun, alergi ini bisa bertahan hingga usia dewasa. Setidaknya ada dua jenis alergi kacang yang umum dikenal. Pertama adalah kacang yang tumbuh dari pepohonan (kacang pohon), seperti kenari, almond, serta hazelnut. Kedua adalah kacang yang hidup dari bawah tanah (kacang tanah), misalnya kacang, kacang polong, dan kacang kedelai. Kedua jenis alergi kacang ini tidak sama, tetapi seseorang yang memiliki alergi kacang tanah akan meningkatkan resiko alergi kacang pohon hingga 40%.

Gandum

Photo source: pixabay

Gandum seringkali digunakan sebagai salah satu bahan utama dalam pembuatan berbagai jenis kue. Namun, ternyata gandum bagi sebagian orang dapat menjadi penyebab kematian yang tidak terduga sebelumnya. Salah satu penyebab utamanya adalah gandum mengandung gluten. Gluten diyakini dapat mempercepat munculnya penyakit yang menyerang lapisan usus bagi sebagian orang. Jika usus yang merupakan salah satu bagian penting di dalam perut setiap manusia ini diserang, orang tersebut terancam tidak bisa menyerap beberapa nutrisi penting bagi tubuh. Biasanya anak kecil-lah yang menjadi korban utama dari alergi ini. Selain ketika sudah menjadi makanan, gandum juga berbahaya ketika diolah. Gandum biasanya menjadi bahan utama dari pembuatan roti. Dalam proses ini, pekerja di pabrik roti biasanya terserang penyakit asma karena terlalu lama berinteraksi langsung dengan gandum. Ini dikarenakan tanpa disadari ada partikel kecil dari gandum yang terhirup melalui hidung.

Kedelai

makanan penyebab alergi

Photo source: medium.com

Kedelai menjadi makanan penyebab alergi yang bisa timbul kepada anak di bawah 3 tahun dan laki-laki dewasa. Munculnya alergi kacang kedelai ditandai dengan gejala seperti sakit perut, mual, muntah, diare, demam, kulit gatal dan kemerahan, bengkak di wajah, atau mata berair. Pada anak kecil, alergi pada kedelai bisa muncul langsung saat anak baru lahir hingga anak berusia 3 tahun. Pada masa ini, protein dalam kedelai dianggap sebagai zat berbahaya sehingga sistem imun justru membuat sistem kekebalan baru untuk melawannya. Selain itu, ada juga yang berpendapat jika kedelai dapat mempengaruhi perkembangan sistem reproduksi.  Sedangkan pada orang dewasa, reaksi alergi bisa terlihat dari jumlah sperma yang dihasilkan tubuh. Sebuah penelitian menjelaskan jika adanya penurunan jumlah sperma pada laki-laki yang rajin mengonsumsi kedelai. Untuk itu, laki-laki yang ingin memiliki anak dianjurkan untuk mengurangi konsumsi kedelai. Ada juga pendapat yang menyatakan kedelai memiliki 21 protein yang menyebabkan asma.

Telur

makanan penyebab alergi

Photo source: pexels

Telur sering digadang-gadang menjadi salah satu makanan yang sempurna bagi manusia. Kandungan dalam telur dipercaya menjadi salah satu yang terbaik untuk dikonsumsi. Selain itu, telur juga bisa menjadi makanan pendamping yang melengkapi makanan lainnya. Namun, ternyata bagi sebagian orang telur bisa menimbulkan alergi yang cukup berbahaya bagi tubuhnya. Pada anak kecil, biasanya mereka akan alergi pada bagian putih telur. Alergi pada kuning telur biasanya ditemukan pada bagian kuning telur. Bentuk alergi yang timbul adalah munculnya ruam atau benjolan di beberapa bagian tubuh. Alergi pada telur timbul karena adanya reaksi yang tidak biasa dari sistem imun tubuh. Sistem imun pada beberapa orang salah mengidentifikasikan protein dalam telur sebagai zat berbahaya. Ini membuat tubuh manusia mengeluarkan zat histamin sebagai upaya untuk mencegah protein tersebut diserap. Reaksi yang timbul akibat pelepas zat histamin ini yang menjadi bentuk alergi telur.

Susu Sapi

Photo source: halodoc.com

Mungkin hampir tidak ada yang pernah menyangka jika susu yang dulu digadang-gadang sebagai bagian dari 4 sehat 5 sempurna, justru menjadi salah satu makanan penyebab alergi yang berbahaya bagi sebagian orang, terutama anak kecil. Sama seperti pada telur, salah satu hal utama yang menyebabkan alergi pada susu sapi adalah karena tubuh salah mengidentifikasi protein dalam susu menjadi zat yang berbahaya. Protein yang biasanya menyebabkan alergi adalah whey dan kasein. Ciri-ciri alergi susu yang terlihat pada anak kecil adalah wajah memerah, muncul ruam, muntah, mata berair, dan sesak napas. Susu memang menjadi makanan yang paling penting dalam masa pertumbuhan. Oleh karena itu, jika anak kalian ternyata alergi pada susu sapi, kalian bisa menggantinya dengan susu formula hipoalergenik. Susu yang satu ini aman karena protein dalam susu sudah dipecah menjadi partikel yang lebih kecil. Hampir semua reaksi alergi ini timbul karena kesalahan sistem imun tubuh yang justru menganggap protein dari makanan di atas sebagai zat yang mengancam tubuh. Untuk itu diperlukan pemahaman mendalam akan kondisi tubuh setiap orang untuk menghindari hilangnya nyawa yang sangat berharga.