Tips & Tricks

6 Mitos Tentang Makanan yang Sebaiknya Gak Kamu Percaya

by Kristal Pancarwengi | May 27, 2021

6 Mitos Tentang Makanan yang Sebaiknya Gak Kamu Percaya
“Jangan makan di atas jam 7 malam nanti gemuk!” Kalian pasti pernah dong mendengar mitos tentang makanan semacam ini? Sampai sekarang memang masih banyak banget simpang-siur informasi soal makanan yang beredar dan dipercaya masyarakat. Gak hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia. Mitos tentang makanan ini biasanya “dibuat” oleh orang zaman dulu dengan maksud baik tertentu. Tapi tetap saja informasi yang keliru (apalagi soal makanan) pastilah bakal merugikan kita. Nah, biar gak kemakan hoax lagi, cek yuk fakta dan mitos berikut ini.
  1. Telur tinggi kolesterol
Banyak orang menghindari telur karena percaya akan tingginya kalori yang ada di dalamnya. Padahal faktanya gak demikian, lho. Kolesterol dalam telur gak berdampak buruk pada kesehatan. Sebaliknya, kadar kolesterol dalam tubuh justru ditentukan oleh seberapa banyak lemak jenuh dan lemak trans yang dikonsumsi seseorang.
  1. Makan wortel bisa sembuhkan minus
Mitos tentang makanan berikutnya yang masih dipercaya masyarakat adalah seputar wortel. Konon, orang bermata minus yang rajin mengonsumsi wortel, maka minusnya perlahan bakal berkurang—dan bahkan sembuh. Wow. Meskipun mengandung karetonoid yang bisa menjaga ketajaman penglihatan, mata minus tetap gak bisa lho disembuhkan dengan wortel. Sampai sekarang belum ada penelitian valid yang membuktikan mitos yang satu ini. Untuk menyembuhkan minus, kalian perlu melakukan tindakan operasi lasik dengan dokter spesialis mata, ya.
  1. Garam Himalaya lebih sehat
Belakangan ini banyak masyarakat yang mulai beralih dari garam biasa ke garam Himalaya karena dianggap punya manfaat yang lebih banyak. Faktanya, baik garam dapur biasa maupun garam himalaya sama-sama punya kandungan natrium klorida. Memang, garam Himalaya mengandung kalsium dan zat besi yang sedikit lebih tinggi dari garam biasa. Tapi konsentrasinya sangat sedikit. Nah, perbedaan yang gak signifikan ini tentunya juga gak punya pengaruh yang signifikan juga terhadap manfaatnya.
  1. Makan di atas jam 7 bikin gemuk
Mitos tentang makanan yang masih diyakini masyarakat luas adalah anggapan bahwa makan di atas pukul 7 malam bisa bikin kita gemuk. Hmm... Bener gak ya? Melansir Halodoc, sebetulnya makan malam gak bikin berat badan naik, kok. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan nih. Pertama, pilih-pilih jenis makanan yang kamu konsumsi. Hindari asupan yang terlalu tinggi karbo karena ini akan membuat tubuh lebih lama mencernanya. Kamu bisa konsumsi makanan tinggi protein seperti buah atau telur. Yang kedua, usahakan makan maksimal 3 jam sebelum tidur ya.
  1. Gluten free bikin tubuh langsing
Siapa yang masih percaya mitos tentang makanan yang satu ini? Konon mengonsumsi makanan-makanan yang gluten free akan membuat tubuh cepat langsing. Faktanya, gluten atau non-gluten gak ada kaitannya langsung dengan berat badan, lho. Pemicu kenaikan berat badan bukan hanya gluten, tapi pola hidupmu secara keseluruhan. Kalau di satu sisi kamu menghindari gluten, tapi di sisi lain pola hidupmu masih berantakan, maka jangan kaget kalau jarum timbangan geser terus ke kanan.
  1. Infused water bisa jadi alternatif buah
Banyak orang rajin minum infused water sebagai alternatif makan buah. Padahal ini mitos, lho. Betul kalau kandungan gizi dan mineral dalam buah bisa keluar usai direndam air. Tapi ini gak serta-merta bikin seluruh nutrisi buahnya berpindah ke si infused water, ya. Jadi, infused water memang gak bisa menggantikan kebutuhan buah harianmu. Cara terbaik mencukupinya tentu saja dengan mengonsumsi buah dalam bentuk aslinya, bukan olahan. Itu dia, Nibblers, mitos tentang makanan yang masih santer diyakini orang-orang. Kalau kamu sendiri, masih percaya yang mana nih?