Foodies Trends

Pantjoran Tea House, Kedai Teh Oriental yang Hits di Glodok

by Wahyu Panca Handayani | November 21, 2022

Pantjoran Tea House, Kedai Teh Oriental yang Hits di Glodok

Kamu sudah pernah berkunjung ke Pantjoran Tea House belum? Kedai teh satu ini merupakan salah satu destinasi kuliner andalan di daerah Glodok. Bangunannya yang bersejarah, desain interiornya yang berkesan, dan menu-menunya yang menggiurkan membuat tea house di Jakarta ini sukses mencuri perhatian banyak orang. Nggak heran kalau banyak banget influencer yang mengunjungin tempat ini dan mempromosikannya ke media sosial mereka.

Kamu pun nggak boleh ketinggalan serunya ngeteh di sini. Apalagi, kedai teh sekaligus restoran ini juga cocok dijadiin venue untuk merayakan momen istimewa seperti ulang tahun, sangjit, dan Imlek. Nah, buat kamu yang penasaran tentang kedai teh hits di Pantjoran ini, yuk simak ulasannya berikut ini!

Lokasi dan Daya Tarik Bangunan

Kedai Teh bergaya Tionghoa yang lagi banyak dibicarain di berbagai media sosial ini berlokasikan di Jalan Pancoran nomor 4-6, tepat di seberang Plaza Glodok. Lokasinya yang strategis dan berada di titik historis “pintu selatan” dari Tembok Batavia tersebut menjadikan tempat makan ini sebagai “pintu depan” kawasan Pecinan terbesar di Indonesia tersebut.

Source: Instagram/pantjoran_tea

Melansir dari Femina.co.id, kedai teh dan tempat makan ini menempati bangunan bekas toko obat Chung Hwa yang merupakan apotek tertua di Jakarta. Setelah puluhan tahun terbengkalai, bangunan bersejarah tersebut direnovasi oleh Pemprov Jakarta dan kini dijadiin representasi kawasan Glodok sekaligus tempat ngeteh paling hits di sana.

Kedai teh ini nggak hanya sukses mencuri perhatian karena bangunannya yang penuh sejarah, tetapi juga karena penataan ruang dan desain interiornya yang kental dengan suasana khas oriental. Di sini kamu bisa menemukan berbagai macam dekorasi yang menonjolkan nuansa Pecinan klasik dengan adanya lampion merah, lukisan-lukisan klasik, dan jendela-jendela besar bergaya Tiongkok. Nggak heran kalau Pantjoran Tea House ini kerap dijadiin rekomendasi restoran untuk ngerayain Imlek.

Tradisi Patekoan

Hal menarik lainnya yang bisa kamu temuin di kedai teh hits ini adalah tradisi patekoan yang masih dipertahankan di sini. Melansir dari Bareca Media, patekoan sendiri berasal dari dua karakter terpisah, yaitu “pa” yang berarti “delapan” dan “teiko” yang berarti “teko”. Jadi, secara harfiah, kata patekoan ini memiliki arti delapan teko teh.

Tradisi patekoan yang masih dilestarikan di sini ini rupanya diprakarsai oleh seorang kapitan keturunan Tionghoa di era Batavia bernama Gan Djie. Kapitan Gan Djie dan istrinya merupakan pasangan yang sangat baik hati dan peka terhadap kondisi masyarakat di sekitarnya.

Source: Instagram/reniperwira

Melihat banyaknya orang lalu-lalang dalam keadaan lelah dan haus, Kapiten Gan Djie dan istrinya pun menempatkan 8 buah teko teh di depan kantornya sejak tahun 1663. Kedelapan teko teh tersebut diperuntukkan untuk diminum siapapun yang lewat di sana tanpa dikenakan biaya sepenserpun. Kebiasaan meletakkan 8 teko teh di teras depan tersebut kemudian diteruskan oleh para warga keturunan Tionghoa sebagai simbol kebersamaan.

Nah, budaya meletakkab 8 tejo teh tersebut lah yang disebut patekoan dan kemudian dihidupkan kembali oleh Pantjoran Tea House. Di teras depan kedai teh tersebut, kamu bisa melihat 8 teko besar berisikan teh yang bisa kamu minum secara gratis. 

Namun, selama pandemi Covid-19 ini, kedai teh ini berhenti menyediakan teh gratis untuk mencegah penularan virus tersebut. Meskipun begitu, masih ada 8 teko teh di depan bangunan tersebut yang digunakan sebagai properti buat kamu yang ingin foto-foto.

Seni Penyeduhan Teh Gong Fu Cha 

Setiap meja di kedai teh ini dilengkapi dengan satu set peralatan Gong Fu Cha. Seni penyeduhan teh Gong Fu Cha yang jadi andalan kedai teh ini dulunya dilakukan untuk menyambut para bangsawan di era Dinasti Qing di Tiongkok. Saat ini, tradisi menyeduh teh Gong Fu Cha ini dilakukan untuk menghormati tamu, menyatakan cinta, meminta maaf paa orang tua, ataupun sekedar untuk acara minum teh bersama keluarga.

Melansir dari Tempat.com, penyeduhan teh Gong Fu Cha ini ternyata juga bisa dianggap sebagai meditasi, lho. Pasalnya, setiap gerakan yang penuh seni ini dilakukan secara perlahan. Kamu juga perlu memusatkan hati dan pikiranmu saat proses penyeduhan teh tersebut.

Source: Instagram/pantjoran_tea

Di sini kamu juga bisa merasakan pengalaman menyeduh tehmu sendiri. Kalau kamu kesusahan, kamu juga bisa meminta bantuan tea assistant di sini. Di sini tersedia 25 jenis teh berkualitas yang bisa kamu sesuaikan dengan seleramu, seperti white tea, oolong tea, pu’er tea, black tea, green tea, dan masih banyak lagi.

Salah satu menu teh yang disajikan dengan metode Gong Fu Cha yang harus banget kamu coba di sini adalah xi hu long jing. Teh long jing yang termasuk salah satu varian teh hijau premium ini kaya akan kandungan antioksodan yang bagus untuk kulit. Aromanya yang nggak terlalu kuat namun tetap wangi ini cocok banget buat kamu yang nggak terlalu suka teh dengan cita rasa yang pekat.

Menu Andalan Pantjoran Tea House

Nggak hanya terkenal dengan tradisi minum tehnya, kedai teh ini juga terkenal karena cita rasa masakannya yang enak-enak dan autentik. Di sini kamu bisa menemukan berbagai macam menu masakan khas China yang menggiurkan, seperti ayam saus pantjoran dan sup fishmaw pantjoran.

Source: Instagram/pantjoran_tea

Di sini juga tersedia berbagai macam dimsum enak yang gurih dan sama sekali nggak memakai MSG. Salah satu dimsum yang jadi favorit banyak orang di sini adalah lumpia udang kulit tahu goreng yang disajikan dengan saus asam manis yang bikin segar. Kamu juga harus cobain pan fried Shanghai bun yang lembut dan crunchy dalam sau gigitan.

Ada juga ayam kungpao, fuyunghai, mi goreng kucai, dan kailan yang selalu jadi favorit banyak orang setiap kali makan di restoran Chinese food. Di sini kamu bahkan bisa nyicipin hangatnya chicken ginseng soup, sup herbal yang cocok dimakan saat hujan ataupun saat sedang flu. 

Source: Instagram/pantjoran_tea

Nggak hanya bisa dinikmatin oleh keturunan Tionghoa saja, kamu yang muslim juga bisa makan di sini juga. Pasalnya, semua menu di kedai teh sekaligus restoran Chinese halal ini sama sekali nggak menggunakan daging atau minyak babi.

Itulah review Pantjoran Tea House yang lagi viral di media sosial. Suasana orientalnya yang kental, bangunannya yang bersejarah, dan makanannya yang autentik dan halal jadi alasan kenapa kedai teh ini bisa begitu populer. Yakin kamu nggak tertarik untuk berkunjung ke sini?