Food

4 Pewarna Makanan Alami untuk Percantik Masakan

by Finna Zephyrine | July 22, 2021

4 Pewarna Makanan Alami untuk Percantik Masakan
Pewarna makanan alami bisa membuat makanan lebih menarik sekaligus menyehatkan. Menurut American Chemical Society, otak kita memproses warna makanan dan menyandingkannya dengan kondisi makanan. Misalnya, jus jeruk sudah wajarnya berwarna oranye, atau warna kuning identik dengan rasa asam. Kalau jus jeruk berwarna bening, pasti kita akan sedikit ragu untuk meminumnya. Makanya, nggak jarang produk kemasan menambahkan pewarna agar lebih menarik.

Photo source: Pixabay

Tapi, makanan dengan warna terlalu mencolok juga bisa mencurigakan karena pewarnanya bisa saja terbuat dari bahan sintetis yang pemakaiannya seharusnya terbatas. Biar aman, sebaiknya kita memang pakai pewarna makanan alami.  Bahan dan pemakaiannya juga ternyata nggak terlalu susah. Mau tau apa aja dan bagaimana caranya?

1.      Bunga Telang

Photo source: Pixabay

Untuk makanan berwarna biru atau ungu, bunga telang bisa jadi pewarna makanan alaminya. Bunga telang adalah tanaman merambat dengan kelopak bunga berukuran sedang. Di dalamnya terdapat kandungan antosianin yang juga terdapat pada blueberry dan cranberry. Antosianin adalah kandungan yang bisa larut dalam air, jadi kamu bisa menambahkan rendaman bunga telang dengan masakan yang dimasak mengggunakan air. Rendam bunga dengan air hangat matang supaya warnanya lebih pekat. Setelah itu, baru campurkan air dengan masakan. Bunga telang juga menyimpan banyak manfaat bagi tubuh. Jadi, kita bukan cuma dapat warna yang cantik. Dengan asam oleat yang tinggi, bunga berwarna biru ini mampu mengurangi peradangan serta mengurangi risiko kanker.

2.      Bit

Photo source: Pixabay

Bit sebenarnya bukan buah, tapi merupakan umbi-umbian. Mirip dengan lobak, warna bit merah keunguan dan mengandung banyak air. Kandungan betasianin dan betasantin-lah yang memberikan warna mencolok pada bit. Bukan hanya bisa menghasilkan warna merah, bit juga baik untuk kesehatan termasuk memelihara kinerja jantung dan kesehatan saluran pencernaan. Zaman dahulu, bit juga dipakai untuk mewarnai red velvet cake waktu terjadi kekurangan pasokan cokelat. Untuk bisa dapat warna merah, kamu bisa menghaluskan bit dengan sedikit air menggunakan blender. Setelah itu, saring hingga bersih dan gunakan airnya pada adonan kue, minuman, atau masakan.

3.      Kunyit

Photo source: Pixabay

Nah, kalau yang satu ini pasti kita cukup familiar. Kandungan kurkumin memberikan warna kuning pekat pada rempah ini. Orang indonesia sendiri biasa menggunakannya pada makanan seperti soto, nasi, ayam goreng, dan masakan lainnya. Untuk mendapatkan warna kuning yang menarik, kamu bisa menghaluskan kunyit dan menggunakannya langsung pada masakan. Tapi, ada juga sebagian orang yang membakar kunyit terlebih dahulu agar aroma langunya berkurang. Kunyit juga dikenal sebagai rempah dengan segudang manfaat dari mulai antiradang hingga menambah nafsu makan. Nggak heran, air kunyit juga dikonsumsi langsung untuk kesehatan.

4.      Daun Suji

Photo source: Piqsels

Jajanan seperti klepon, pisang ijo, putri mandi, dan putu biasanya menggunakan daun suji sebagai pewarna hijau. Pastinya kamu sering lihat, ya. Daun suji mirip dengan daun pandan dengan warna hijau klorofil yang lebih padat. Biasanya, yang digunakan adalah air dari daun suji yang sudah dihaluskan. Hasilnya bisa didiamkan dulu di dalam lemari pendingin selama beberapa jam agar endapannya turun ke dasar wadah. Karena warnanya cukup pekat, sedikit saja sudah bisa memberikan warna dan harum yang khas pada makanan. Itulah keempat pewarna makanan alami yang biasa digunakan pada makanan sehari-hari. Memang, banyak juga pewarna kemasan yang terbuat dari bahan alami, tapi kalau kamu punya bahan-bahannya, kamu juga bisa membuatnya sendiri di rumah, kan?